16. Cemburu

3K 313 16
                                        

Sudah hampir seminggu sejak kejadian di itaewon pada malam tahun baru. Dan sampai saat ini Wooyoung masih belum mau berbicara dengan San. Meski San sudah berkali-kali mengajaknya berbicara. Bahkan sekedar ditanya mau makan apa wooyoung memilih diam dan memasak makanan hanya untuk dirinya sendiri.

Bahkan jika ada San di apartemen, wooyoung memilih pergi ke apartemen Jongho untuk menghindar dari San.

Seperti saat ini, wooyoung sudah sejak pagi berada di apartemen Jongho. Bahkan sebelum sang pemilik apartemen bangun dari tidurnya.

"Kak disini lagi?" Tanya Jongho yang sepertinya sudah tidak kaget ketika baru bangun tidur melihat Wooyoung sudah duduk disofa sambil menonton tv dilengkapi dengan satu mangkok sereal ditangannya.

"Hmm." Jawab Wooyoung sambil mengunyah sereal yang sudah ada dimulutnya.

"Masih marahan juga?" tanya jongho lagi.

Wooyoung mengangguk sambil melihat tayangan televisi didepannya tanpa minat.

"Kenapa sih kak? Cemburu sama Yena?" Tanya Jongho.

Wooyoung yang mendengar pertanyaan itu pun langsung menoleh kearah Jongho dan menjawab "enak aja cemburu mana ada!"

"Elah ngaku aja kalo cemburu. Kan kakak udah tau kalo Yena itu sepupu aku juga. Kenapa masih belum baikan?"

Wooyoung meletakkan mangkok berisi sereal yang masih tersisa setengah dimeja hadapannya.

"Gimana aku nggak mau kesel coba ho, awalnya mau jalan berdua, Tiba-tiba kedatengan tamu tak diundang. Udah gitu aku dicuekin, dan disitu malah keliatannya aku yang ganggu mereka lagi pacaran." oceh wooyoung.

"Ya kan Yena emang orang nya usil dan kebetulan baru pulang dari Jepang. Jadi ya gitu maklumin aja."

"Nggak bisa ho. Ih kamu mah nggak pernah ngerasain rasa nya kaya gimana."

"Bahkan aku yang sering dicuekin kak Yeosang aja biasa aja." Gumam Jongho.

"udah deh kak mending pulang sana baikan. Kasian tau dia dicuekin sama kakak. Nanti-nanti kalo diajakin ngomong ditanggepin aja jangan didiemin eh malah taunya kabur kesini. Kalo gitu terus kapan selesainya itu masalah. Tempat Jongho bukan penampungan orang-orang galau kak."

"iya-iya aku pulang. Awas ya kamu, kalo minta jajan ke aku nggak bakal aku kasih." ancam Wooyoung yang saat ini sudah berdiri dari tempat duduknya.

"Kok ancemannya gitu. Jahat banget. Nggak terima lah aku!" Sahut Jongho.

"Ya kamu ngusir kakak. Lagian kan itu uang kakak. Terserah kakak dong." Ucap wooyoung dan langsung pergi dari apartemen Jongho.

Wooyoung segera berjalan kearah unit apartemen San dengan malas. Karena sebenernya ia masih belum mau baikan dengan San. Tapi ia juga tidak betah jika harus berlama-lama mendiamkan San seperti ini. Jadi Wooyoung hanya bisa berharap San tidak ada dirumah saat ini sehingga ia bisa sedikit lebih lega.

Tapi harapan tinggal harapan. Saat akan membuka pintu, Tiba-tiba pintu terbuka dari dalam dan memperlihatkan pria dengan wajah khas bangun tidur dengan penampilan yang terlihat acak-acakan.

"Astaga Wooyoung! Kamu darimana pagi-pagi kaya gini?" Tanya San orang pertama sadar akan kehadiran orang lain di hadapannya.

Wooyoung masih diam dan langsung masuk kedalam menuju dapur lalu mengambil air putih untuk diminumnya.

"Hei aku tanya. Kamu dari mana pagi-pagi kaya gini? Aku cariin tadi nggak ada kirain kamu pulang kerumah gara-gara marah sama aku." Ucap San yang saat ini berdiri tidak jauh dibelakang wooyoung sambil menyenderkan badannya ditembok.

"Dari tempat jongho." Jawab Wooyoung.

"Pagi-pagi kaya gini? Ngapain?"

"Numpang sarapan."

"Astaga Wooyoung. Jangan bohong, kalo sarapan aja disini juga bisa nggak usah ke tempat Jongho. Kamu ngehindar dari aku?" Tanya San.

"Nggak aku beneran numpang sarapan. Ngapain juga aku ngehindarin kamu." Elak wooyoung.

"Kan kamu marah sama aku, makanya kamu ngehindar dari aku." Ucap San

Wooyoung berjalan menghampiri San.

"Maaf." Gumam Wooyoung.

"Kenapa minta maaf?" Tanya San yang bingung dengan maksud permintaan maaf wooyoung yang tiba-tiba.

"Maaf aku sempet nggak percaya sama kamu. Aku tau kok kalo Yena itu sodara kamu yang baru pulang dari Jepang, makanya kemarin dia lengket banget sama kamu. Mungkin karena dia juga kangen sama kamu makanya kaya gitu." Ucap Wooyoung sambil memilin ujung baju miliknya.

"Jongho udah cerita ke aku semuanya. Terus kemarin juga Yena sempet hubungin aku juga, dia minta maaf udah ngerjain aku, buat aku kesel sama kamu, dan ngaku-ngaku jadi mantan kamu." Lanjut Wooyoung.

"Woo. Liat aku jangan nunduk kaya gitu." Panggil San.

Wooyoung segera melihat kearah San yang tingginya beberapa cm lebih tinggi darinya.

"Makasih udah mau percaya sama aku. Aku nggak tau lagi harus gimana kalo semisal kamu nggak percaya sama penjelasan aku soal Yena."

"Maaf San."

"No. Jangan minta maaf lagi. Seharusnya aku yang minta maaf, malem itu sempet bentak kamu. Maaf ya." Ucap San sambil menarik wooyoung kedalam pelukannya.

Wooyoung membalas pelukan san dan mengecup sekilas bibir San lalu berbisik "choi San jelek"

San hanya tersenyum kecil dan mengeratkan pelukan mereka berdua. Tidak ambil pusing dengan perkataan wooyoung barusan.
















































Sebenernya nggak pro aku bikin konflik tapi gimana dong ya, jadinya malah gitu😂

[✓] Pacar? | SanwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang