18. Lupa

2.3K 297 12
                                        

San baru sampai ke unit apartemen nya hampir pukul sepuluh malam. Setelah selesai menemani yena jalan-jalan dan makan disalah satu restoran yang menurutnya dan wooyoung sangat enak. Dan saat sampai di apartemen nya terlihat sepi dan gelap, San berpikir mungkin sana Wooyoung sudah tidur karena sudah malam.

Lalu San berjalan kearah kamar yang biasa mereka tempati, membuka pintu dan menyalakan lampu kamar yang mati. Dan benar saja tidak ada siapa-siapa. Pantas saja apartemen nya terlihat lebih sepi dari biasanya.

"Wooyoung kemana? Kenapa nggak ada ya?" Gumam San sambil mencoba menghubungi ponsel wooyoung yang sayangnya tidak ada jawaban sama sekali dari si pemilik.

"Kemana coba malem-malem kaya gini" Lanjut San sambil terus menghubungi ponsel wooyoung yang masih sama saja tidak ada jawaban.

Bahkan San juga sudah mengirimi berpuluh-puluh pesan yang sama sekali tidak ada respon. Dibaca pun tidak.

San merasa seperti ada sesuatu yang salah tapi entah apa. Wooyoung juga tidak biasanya pergi tanpa bilang padanya. Tapi San yakin wooyoung tidak pergi jauh karena barang-barangnya masih tertata rapih di dalam kamar.

"Gue kaya ngelupain sesuatu. Tapi apa ya?" Tanya San entah kepada siapa sambil mengingat-ingat.

Sedangkan dilain tempat, wooyoung dengan malas melirik kearah ponsel nya yang terus menyala menampilkan notifikasi beberapa panggilan tak terjawab dan berpuluh-puluh pesan yang dikirimkan oleh San. Wooyoung lega setidaknya berarti San sudah sampai dirumah, tetapi dia juga kesal kenapa pulangnya telat sekali.

"Nggak mau dijawab?" Tanya Yeosang sambil menunjuk ponsel wooyoung yang terus-terusan menyala dengan dagunya.

Wooyoung menggeleng.

"Dari siapa kak? Kak San?" Sekarang giliran Jongho yang bertanya kepada wooyoung tetapi hanya dijawab oleh anggukan saja.

"Pulang sana minta penjelasan se jelas-jelas nya dari san. Lagian HP mu berisik bunyi terus!" Usir Yeosang. Benar saja Yeosang dan mulutnya tidak bisa mengerti perasaan seseorang yang sedang sensitif.

Wooyoung menoleh kearah Yeosang dengan tatapan malas. Jongho yang melihat itu pun langsung menyenggol lengan Yeosang yang ada disampingnya. Sedangkan Yeosang hanya mengedikkan bahunya tidak peduli.

"Kak San kasian itu pasti bingung nyariin kakak yang nggak ada dirumah malem-malem kaya gini." Ucap Jongho. "nih kak San nanyain kakak ada disini apa nggak. Aku jawab apa?" Tanya Jongho sambil menunjukkan ponsel miliknya.

"Bilang aja aku nggak ada disini." Jawab Wooyoung. Lalu setelah itu wooyoung memilih pergi kedapur untuk mencari makanan yang sekiranya bisa ia makan. Ia lapar sekali belum sempat makan malam gara-gara menunggu seseorang yang ternyata malah makan malam dengan orang lain. Kalau dipikirkan Terus-terusan wooyoung seperti ingin meledak begitu saja.

Benar saja sampai di dapur wooyoung menemukan beberapa bungkus ramen, dan telur, lalu berteriak. "Jongho aku minta ramen sama telurnya!"

Jongho dan Yeosang yang mendengar teriakan wooyoung dari dapur pun masih memekakkan telinga. "Tuh kan bener kata aku juga dia mau minta makan kesini." Gumam Yeosang dan Jongho hanya terkikik geli membenarkan ucapan Yeosang.

"Jongho ada keju nya juga nggak?!" Teriak wooyoung lagi.

"Udah sih makan aja yang ada!" Balas Yeosang dengan teriakan yang tak kalah kencang.

"Kak yeo apa mending aku kasih tau aja ke kak San kalo kak wooyoung ada disini?" Tanya Jongho yang saat ini sedang tiduran dipaha Yeosang.

Yeosang pun mengelus rambut merah Jongho dan menjawab "kasih tau aja. Lagian wooyoung kalo kabur kenapa mesti kesini. Ganggu orang aja."

"Kak yeo nggak boleh gitu sama temennya!" Protes jongho.

"oke oke, kasih tau aja sama kamu. Kayanya juga San nggak tau wooyoung kenapa nggak ada dirumah malem-malem kaya gini. Biar cepet dijemput dari sini."

"Bener juga sih ya. Tapi kalo aku kasih tau nanti kak wooyoung nya marah sama aku."

"Marahnya wooyoung sama kamu nggak bakal lama. Percaya deh sama aku. Hari ini marah juga besoknya udah kesini lagi." Sahut Yeosang. "Kalo nggak gabut ya cari makan." Lanjut yeosang.

"Yaudah aku kasih tau kak San ya, kalo kak wooyoung ada disini."

Yeosang mengangguk setuju dengan keputusan yang diambil oleh si bungsu Choi itu.

Lalu San akhirnya bisa bernapas lega saat tau wooyoung sedang berada di apartemen adiknya dalam keadaan marah. San bingung dan menanyakan kepada adiknya itu kenapa Wooyoung bisa marah padanya, padahal baru kemarin mereka berbaikan.

Ting

Bunyi notifikasi pesan masuk, San langsung buru-buru membukanya dan membaca pesan yang dikirimkan oleh adiknya itu.

Kak wooyoung marah, trs skrng lg ada disni.

Katanya marah krn kakak gak plng sblm mkn mlm.

Ting

Bunyi notifikasi lagi masuk dan San segera membacanya.

Trs kak wooyoung tau kalo Yena prnh suka sma kakak. Dan kta kak wooyoung, skrng yena msh suka sma kakak. Makanya dia marah pas tau kakak sma yena mkn mlm di restoran favorit kalian berdua.

Setelah membaca pesan yang dikirimkan oleh Jongho mengenai alasan kenapa wooyoung pergi dari apartemen dalam keadaan marah San tersadar kalau sebelum berangkat pergi menemui yena, dia sempat berjanji kalau akan pulang sebelum makan malam. Dan dengan bodohnya San melupakan janjinya itu.

San yakin wooyoung pasti tadi menunggunya, lalu marah setelah tau dirinya melupakan janjinya.













Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini dia tersangka yang minta ramen, dkk 🤭🤭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini dia tersangka yang minta ramen, dkk 🤭🤭



















And fyi, this story will be end. Two more chapter...

녕안..

[✓] Pacar? | SanwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang