19. Bertemu

2.1K 260 0
                                    

Akhirnya saat-saat yang tidak diinginkan Wooyoung terjadi juga. Bertemu dengan Choi Yena yang akhir-akhir ini menjadi alasannya mendiamkan San.

Tidak ini bukan murni keinginan wooyoung untuk bertemu dengan Yena. Bukan pula wooyoung yang mengajak perempuan cantik itu untuk bertemu. Melainkan ajakan yang lebih seperti paksaan dari perempuan itu untuk mereka bertemu.

Sejak kejadian malam hari itu dimana San melupakan janjinya, dan saat ini wooyoung masih mendiamkannya. Bahkan saat San sudah berkali-kali minta maaf hanya diam yang wooyoung berikan atau pergi begitu saja saat San mulai mengajaknya berbicara.

"Aku dengar kamu mau ketemu sama Yena hari ini?" Tanya San yang saat ini sedang melihat Wooyoung ber siap-siap akan pergi.

Wooyoung hanya menjawab pertanyaan San dengan gumaman. Yang itu sudah lebih baik dari respon hari-hari sebelumnya.

"Mau ku antar?" Tanya San lagi.

"Nggak usah!" jawab wooyoung dengan cuek sambil menyambar ponsel yang berada disamping San duduk.

"Kamu masih marah?"

"Menurutmu?" Bukannya menjawab wooyoung malah balik bertanya tanpa melihat kearah San yang entah sejak kapan rambutnya sudah berubah warna menjadi warna pink.

"Kan sudah aku jelasin sehabis aku jemput kamu di tempat jongho." Ucap San dengan sabar.

"Terus kamu pikir aku bakal percaya aja gitu sama alesan kamu?" Tanya wooyoung dengan tangan yang dilipat didepan dadanya.

"Alesan apa lagi wooyoung, itu udah bilang yang sebenarnya ke kamu tapi kamu nggak percaya."

"Soal apa? Soal alesan kamu yang bawa yena buat makan di tempat favorit kita?!"

"Bukan aku yang ngajak tapi yena yang narik aku ketempat itu. Harus aku bilang berapa kali biar kamu percaya?"

"Yena suka sama kamu San! Aku tau yena masih suka sama kamu!" Teriak wooyoung dengan mata yang sudah mulai berkaca-kaca.

"Aku tau. Tapi aku nggak pernah suka sama dia. Sedikitpun nggak pernah!" Balas San dengan sedikit berteriak. "Yena cuma aku anggep saudara aja nggak lebih!" lanjut San.

Wooyoung yang merasa dibentak oleh San pun memilih keluar, menuruti ajakan Yena yang sebenarnya ia tau. Ini mungkin akan menambah mood nya semakin buruk. Setidaknya untuk saat ini.

San yang baru sadar telah membentak wooyoung dengan tidak sengaja, segera menyusul Wooyoung yang ia rasa belum pergi terlalu jauh. San berjanji akan menyelesaikan masalah ini dan menjelaskannya kepada wooyoung begitu mereka nanti bertemu.

Wooyoung yang merasa diikuti oleh San pun memilih berbelok kearah pojok lobi apartemen lalu bersembunyi dibalik pot bunga yang lumayan besar bisa menutupi tubuhnya.

Setelah dirasa San pergi wooyoung pun keluar dari persembunyiannya dan langsung menghentikan taksi ketika ia sudah sampai di pinggir jalan.

Diperjalanan pun Wooyoung hanya bisa melamun, memikirkan kenapa San akhir-akhir ini sering membentaknya. Dan alasan dari San yang membentaknya adalah ketika mereka mulai berdebat mengenai Choi Yena. Wooyoung yang cemburu, dan San yang kesal ketika penjelasannya mengenai Yena tidak didengar sedikit pun oleh Wooyoung.

Tidak lama Wooyoung sampai di cafe tempat Yena menunggu. Dia terlambat sekitar lima belas menit dari janji temu mereka berdua. Biarlah wooyoung tidak ambil pusing dengan masalah itu. Lagipula wooyoung merasa tidak ada urusan dengan perempuan itu.

"Jung wooyoung-ssi! Sini!" Panggil suara seorang perempuan ketika wooyoung sudah menginjakkan kakinya kedalam cafe.

Wooyoung yang merasa namanya dipanggil pun mencari sumber suara. Dan benar saja perempuan bernama Choi Yena itu sedang duduk dipojok ruangan cafe dekat dinding kaca sambil melambaikan tangannya.

[✓] Pacar? | SanwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang