12. Desember

2.2K 301 9
                                    

Desember. Bulan dimana suhu udara sudah pasti menjadi semakin dingin, bahkan terkadang turun butiran-butiran putih dari langit. Menjadikan lebih banyak orang memilih berdiam diri dirumah masing-masing, daripada harus pergi keluar ditengah udara yang sangat dingin.

Sore hari yang sudah terlihat gelap dan suhu udara semakin dingin mengurungkan niat wooyoung untuk menikmati sore hari musim dingin di balkon apartemen.

"San.." Panggil wooyoung yang saat ini sedang duduk menghadap ke arah balkon ditemani secangkir cokelat panas.

"Hmm?" sahut San yang saat ini sedang sibuk bermain game di depan komputer miliknya.

"Natal kamu bakal pulang?" Tanya Wooyoung.

Belum ada sahutan dari San. Wooyoung yang melihatnya pun hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kekasihnya yang sibuk main game sejak 2 jam yang lalu.

"San! Aku tanya juga. Jawab dong! Jangan game terus kebiasaan." Rajuk wooyoung.

San yang mendengar nada bicara wooyoung yang berubah pun memilih untuk meninggalkan game dan komputer nya dan berjalan mendekat ke arah wooyoung.

"Iya-iya maaf. Tadi kamu nanya apa?" Ucap San yang saat ini sudah duduk di samping Wooyoung.

"Natal kamu bakal pulang atau nggak?" Tanya wooyoung lagi.

"Ke Namhae maksud kamu? Nggak deh kayanya di Seoul aja." Jawab San.

"Kenapa?" Tanya Wooyoung sambil sesekali meminum coklat panas miliknya.

"Kan ada temen-temen yang lain, ada kamu, jongho juga ada disini kan."

"Ya tetep aja, kamu nggak ada niatan mau pulang?"

"Nggak ada Wooyoung sayang. Natal di Seoul lebih enak. Suasananya berasa. Lagipula ke Namhae jauh, capek dijalan." Ucap San sambil mengacak-acak rambut Wooyoung dengan gemas.

"Jangan diacak-acak juga dong. Aku kan cuma tanya."

"iya maaf. Lagian kamu daritadi nanyanya itu terus, padahal kan udah aku jawab." Sahut San.

"Omong-omong minuman kamu masih? Aku bagi dong." Lanjut San.

"Enak aja, bikin sendiri." sahut wooyoung.

"Ya elah pelit banget sama pacar." ucap San sambil merebut cangkir yang ada di gengaman Wooyoung.

"Lagian tadi ditawarin nggak mau, sekarang malah minta. Gimana sih!"

"Ya tadi kan belum pengen. Sekarang pengennya." Balas San yang tidak mau kalah dengan ucapan Wooyoung.

"Gimana? Enak kan?" Tanya Wooyoung.

San pun mengangguk setelah meletakkan cangkir coklat panas yang hampir habis tersebut.

"Iya lah enak, orang nggak perlu repot-repot bikin." sindir wooyoung.

"Nggak usah nyindir kaya gitu."

Wooyoung yang mendengar ucapan San pun hanya mengedikkan bahunya dengan cuek.

"oh iya kamu kenapa tadi nanya aku natal balik atau nggak?"

"Nggak apa-apa sih. Cuma pengen tanya aja, soalnya appa suruh aku ajak kamu buat rayain natal aja sama-sama dirumah. Makanya aku tadi tanya gitu."

"Boleh sih, lagian juga kayanya Jongho bakal sama Yeosang juga. Jadi mending aku terima ajakan calon mertua aja kali ya..."

"Masih calon ya. Masih bisa gagal juga." Sahut wooyoung.

"Eh omongannya jelek banget."

"Bercanda kan bercanda."

"Omongan bisa jadi doa loh. Jangan sembarangan ngomongnya."

"Iya iya nggak lagi kayak gitu deh bapak Choi San."

"Lagian keluarga kamu juga udah kasih lampu hijau buat aku. Berarti kan restu udah ditangan dong."

"Iya San iya. Udah ah kenapa jadi bahas itu sih." Protes wooyoung.

"Kan kamu yang mulai. Aku mah cuma ngikut aja." Sahut San.

"San.." Panggil wooyoung.

"Kenapa woo?"

"Dingin."

"Kan pemanas nya udah dinyalain. Masih dingin?" Tanya San.

Wooyoung mengangguk.

"Mau di peluk?" Tanya San lagi.

Wooyoung pun mengangguk lagi.

"Mau disini apa pindah ke kasur aja?"

"Kasur aja."

"Yaudah ayo." San berdiri dan mengajak wooyoung untuk pindah ke kasur.

Wooyoung tidak bergeming dan tetap diam diposisi yang sama. Duduk di kursi menghadap ke arah balkon.

"kok diem. Ayo berdiri, katanya dingin."

"Gendong." Ucap wooyoung dengan sedikit merajuk sambil merentangkan tangannya, meminta untuk digendong San.

San pun hanya tertawa kecil melihat tingkah manja Wooyoung yang terlihat menjadi sangat lucu dan segera menggendongnya ke arah kasur.

Dan ya mereka menghabiskan waktu sore hari mereka di pertengahan bulan Desember sambil berpelukan, mengobrol, dan sesekali bercanda sampai terdengar beberapa tawa kecil disela-sela obrolan mereka.











































I'm back. Semoga masih ada yg nunggu lah ya...

Pendek ya? Gapapa ya, aku mentok ide soalnya. Ehehehe.

[✓] Pacar? | SanwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang