11. Minum?

2.9K 355 13
                                        

Banyak anak sekolahan yang bilang kalo kuliah itu enak. Kuliah itu nyenengin. Kuliah itu bla bla bla. Itu termasuk salah satu pikiran wooyoung sewaktu dulu masih sekolah. Tapi realitanya pas dijalanin, jauh dari kata itu semua. Kuliah? Tugas numpuk, kelas suka tiba-tiba cancel, tiba-tiba ganti jam, tiba-tiba ada kelas pagi, tiba-tiba ada kelas malem, dosennya killer, dosennya pelit nilai, dan masih banyak lagi sebenernya. Dan yang paling nyebelin adalah ada kelas pengganti dihari libur. Tapi untungnya itu tidak terjadi pada hari ini.

Terus wooyoung gimana ngadepinnya? Ya dijalanin aja, toh kalo ngeluh juga malah makin berat dan nggak bakal selesai-selesai. Makanya dibawa seneng aja meski kenyataannya ya tau sendiri lah gimana.

Udah hampir semingguan atau tepatnya lima hari  Wooyoung sama San asik sama dunia mereka sendiri-sendiri. Sibuk sama tugas kuliah masing-masing yang bener nggak bisa ditinggal. Dan mereka baru akan selesai dari tugasnya masing-masing diatas jam 7 malem.

"San?" panggil Wooyoung yang baru aja kelar dari kamar nyelesaiin tugas kuliahnya dan melihat San yang sedang duduk di karpet depan tv dengan laptop dipangkuannya.

"Hmm?" Balas San yang masih fokus sama laptop yang ada dipangkuannya.

"Udah selesai belum nugasnya?" Tanya Wooyoung sambil duduk di deket San sesekali liat tugas dari San yang sama sekali tidak Wooyoung mengerti.

"Bentar lagi selesai. Tinggal save. Kenapa woo?"

"Aku capek."

"Istirahat woo kalo capek."

"Tapi aku lagi pengen minum." Ucap Wooyoung sambil melihat kearah langit-langit apartemen.

"Ya udah minum, kayanya di kulkas ada soda." Jawab San sambil beresin laptop yang tadi dipakai buat bikin tugas kuliahnya.

"Bukan minum yang itu."

"Terus?"

"Aku liat kamu beli beberapa bir kaleng waktu itu. Kemana sekarang? Udah abis?"

"Oh kamu mau minum itu? Emang tugas kamu udah selesai?" Tanya San.

Wooyoung mengangguk dan bertanya "kamu?"

"Aku juga udah."

"Kamu simpen dimana? Nggak mungkin udah habis. Aku liatnya masih banyak waktu itu, dan aku belum pernah liat kamu minum lagi disini." Tanya Wooyoung lagi.

"Jangan minum deh woo. Soda apa cola aja gimana?" Tawar San.

Wooyoung menggeleng. "Nggak mau San, udah lama aku nggak minum. Boleh ya?"

"Nggak wooyoung kamu kalo teler nyusahin."

"Jahat banget. Kan minum nya disini. Jadi kalo teler kamu nggak perlu repot!" Bales wooyoung nggak terima.

"Yaudah tapi minum nya jangan sendiri aku temenin ya?"

Wooyoung mengangguk antusias.

"bentar tunggu disini aku ambilin gelas sama minumnya dulu."

San segera berdiri dari duduknya dan berjalan ke arah dapur mengambil beberapa bir kaleng. Omong-omong kenapa san umpetin bir nya dari wooyoung? Karena wooyoung suka curi-curi waktu buat minum tanpa sepengetahuan San. Dan besoknya Wooyoung bakal nggak bangun sampe siang gara-gara teler alias mabuk. Dengan tambahan keluhan sakit kepala dan ingin muntah.

Selagi San mengambil beberapa kaleng bir, wooyoung merapihkan bekas pekerjaan San di ruang televisi. Menyimpan laptop, buku, dan beberapa kertas tugas milik San ditempat yang lebih tepat dan sekiranya nggak akan menganggu mereka minum nanti.

Tidak lama San datang dengan beberapa kaleng bir yang penuh dipelukannya

"Segini buat berdua cukup kan?" Tanya San saat sudah duduk ditempatnya semula sambil meletakkan 6 kaleng bir di meja.

"Cukup. Sini aku bukain buat kamu." Sahut wooyoung sambil mengambil bir itu dan membukanya.

"Oi tumben baik ada apa?" Tanya San dan wooyoung hanya membalasnya dengan senyum.

San mengambil bir yang sekarang sudah terbuka dan disodorkan oleh wooyoung. "Kamu janji jangan banyak minum. Aku nggak mau kamu teler besoknya."

"Aku kuat minum tau!" Bantah Wooyoung sambil minum lagi dan lagi cairan berwarna bening itu.

"Kuat apaan kalo waktu itu aja dua botol soju aja udah teler. Ngoceh-ngoceh nggak jelas." Gumam San.

"Aku denger ya kamu ngomong apa! Mau taruhan siapa yang paling banyak minum dan nggak teler itu yang menang. Gimana?" Tawar Wooyoung yang tentunya dibalas iya oleh San.

"Oke siapa takut. Yang kalah harus ikutin semua kemauan yang menang. deal?"

Oh sepertinya Wooyoung lupa kalo pacarnya ini memiliki toleransi alkohol yang tinggi. Dan nggak gampang mabuk. Wooyoung sudah salah milih lawan. Harusnya dia nantangin Jongho aja yang toleransi alkohol nya mirip-mirip sama dia bukannya San. San yang abis satu setengah botol alkohol dengan kadar yang tinggi aja dia masih bisa dibilang sadar. Sedangkan dia sendiri minum 4-5 kaleng bir yang diminum berdua aja bahkan udah bener-bener teler.

Setelah Wooyoung dan San mencapai kesepakatan. Mereka berdua mulai minum lagi dan lagi, sampai empat kaleng pertama mereka sudah habis. Dan sekarang mereka sudah berada di kaleng ke enam. Lalu bagaimana dengan keadaan mereka? Wooyoung sudah mulai ngoceh-ngoceh nggak jelas. dan san masih sekitar tujuh puluh persen sadar.

"Hoi Choi San! Kenapa kamu ada banyak sekarang?"

"Hoi Choi San! Jangan gerak-gerak terus kaya gitu! Bikin pusing!"

"Hoi Choi San! Kenapa senyum-senyum? Kamu jangan senyum gitu. Nanti kamu banyak yang suka!"

"Hoi Choi San! Kenapa aku pusing gini jadinya?"

"Choi San! aku ngantuk." Dan setelah mengucapkan itu Wooyoung benar-benar tertidur.

Begitu kurang lebih ocehan Wooyoung. Masih banyak ocehan yang lainnya. San yang mendengar pun hanya bisa tertawa melihat tingkah laku Wooyoung yang lucu saat sedang mabuk seperti ini.

San ingin sekali merekam wooyoung yang mabuk seperti ini. Tapi dia terlalu malas, karena mungkin saja besok wooyoung akan marah jika tau dirinya direkam saat sedang mabuk. Atau juga San malas karena dia merasa dirinya sudah mulai sedikit mabuk hanya karena taruhan minum bir kaleng dengan pacar. Karena pastinya wooyoung bakal lupa apa yang ia ucapkan hari ini.

San pun segera memindahkan wooyoung ke kamar. Dan menidurkan nya diranjang tempat tidur. San pun sedikit tersenyum mendengar ocehan wooyoung yang ternyata masih belum berhenti.

Oh ayo doakan semoga punggung San tidak sakit besok pagi gara-gara habis gendong Wooyoung ke kamar. Hei wooyoung tidak seringan itu omong-omong.






















 Hei wooyoung tidak seringan itu omong-omong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Oh iya paham.....

[✓] Pacar? | SanwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang