7. Hari Minggu

3.8K 464 31
                                        

Pacar
Choi San - Jung Wooyoung
Short story
































Masih sekitaran weekend. Hari minggu. Pagi hari di hari minggu pada musim gugur yang cuaca sedikitnya sudah mulai mendingin. San mengurungkan niatnya untuk setidaknya pergi jogging di sekitaran gedung apartemen karena cuaca di minggu pagi sedikit berangin dan tentunya sudah lebih dingin dari biasanya.

Jadi di minggu pagi hanya berada di depan tv sambil melihat tayangan kartun dan ditemani oleh kopi. Wooyoung? Mungkin belum bangun. Setidaknya itu yang San pikirkan untuk saat ini.

"Mmmm San. Dimana?" Panggil seseorang dengan suara serak khas bangun tidur. Siapa lagi kalau bukan pemuda bermarga Jung itu.

San yang mendengar panggilan dari pacarnya itu segera menjawab "Di depan tv."

"Ku kira kamu pergi olahraga." Ucap wooyoung sambil menyenderkan kepalanya di senderan sofa.

"Banyak angin woo. Kayanya musim dingin bakal turun lebih cepet deh." Ucap San. "Kamu gimana? Udah cuci muka? Sikat gigi?" Lanjut San.

Wooyoung menganggukkan kepalanya dengan mata yang masih terpejam.

"Kamu nggak mau sarapan?" Tanya San. "Aku laper." Lanjutnya.

Wooyoung pun melirik jam dinding yang digantung diatas televisi. Dan meringis setelah melihat jam sudah menunjukan hampir jam 11 pagi. Itu berarti sudah cukup telat untuk sarapan kan?

"Eh maaf, aku kesiangan ya? Kamu bangun jam berapa?" Tanya wooyoung dengan sedikit tidak enak hati ke pacar yang kebetulan duduk disampingnya ini.

"Aku bangun jam 8 tadi. Niat mau jogging, ternyata berangin yaudah lanjut tidur lagi. Baru bangun tadi jam setengah 10." Jelas San.

"Mau makan apa? Nasi goreng aja ya?" Usul wooyoung dan san mengiyakan dengan mudah apa yang dikatakan oleh Wooyoung. Ya sesimpel itu.

Wooyoung pun beranjak dari tempat duduknya dan berjalan menuju dapur untuk menyiapkan sarapan untuk mereka berdua. Ah kalo dipikir-pikir mereka sudah seperti pengantin baru saja. Wooyoung yang kepikiran hal itu pun hanya menggelengkan kepalanya, mencoba mengilangkan pikiran aneh tersebut dari kepalanya.

Tapi wooyoung tidak tahu, tindakannya itu tidak sengaja dilihat oleh San yang ternyata sedari tadi sudah mengamati dan tentunya mengikuti wooyoung ke dapur.

"Kamu kenapa geleng-geleng gitu? Pusing?" Tanya San yang saat ini sedang duduk di meja makan yang tidak jauh dari dapur.

Wooyoung sempat kaget mendengar suara San dan masih juga terkejut yang ternyata San mengikutinya sampai ke meja makan.

"Nggak kenapa-kenapa cuma pengen aja." jawab wooyoung sekenanya dan mulai menyiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk memasak nasi goreng.

Sebenarnya Wooyoung suka memasak kok. Pintar juga. Setidaknya makanannya masih bisa masuk kedalam mulut dan ditelan tentunya. Yang pasti tidak mengecewakan Choi San. Calon idaman bukan?

"Mau di bantu?" Tanya San yang sekarang sudah berdiri di belakang wooyoung dengan dagu yang diletakkan di bahu sempit milik kekasihnya ini.

Wooyoung sempat berjengit kaget tapi langsung menjawab "nggak usah ini juga udah mau selesai."

"Jangan lama-lama dong masaknya." ucap san yang saat ini tangannya sudah melingkari perut wooyoung.

"San. Jangan gitu tangannya, aku lagi masak." protes wooyoung yang merasa kegiatan memasaknya diganggu oleh San.

"Ya udah masak aja. Aku nggak ganggu kamu kok." Balas San dengan masih dalam posisi seperti tadi, seperti tidak ada niatan untuk melepas pelukan nya.

"Kamu ganggu San. Aku jadi susah geraknya." Protes wooyoung lagi sambil mengaduk-aduk nasi gorengnya di dalam penggorengan.

"iya-iya ini aku diem kok. Anggep aja aku nggak ada." Ucap San tapi dengan tangan yang masih belum lepas dari perut dan pinggang wooyoung.

Wooyoung yang mulai jengah sama perlakuan San pun hanya menerima. Sudah terlalu bisa untuk San merecoki pagi nya seperti ini. Tidak lama kemudian Wooyoung menyelesaikan masakkannya dan segera mematikan kompor lalu berbalik menghadap pacarnya yang masih setia ditempatnya dari tadi.

"Kamu mau apa?" Tanya wooyoung yang melihat San tengah melihatnya tanpa mengucapkan apa-apa.

"Kamu manis. Dan aku sayang kamu." ucap San tiba-tiba.

"Kenapa kamu tiba-tiba bilang gitu? Aneh banget." Tanya wooyoung yang bingung dengan kelakuan San yang mulai aneh.

San pun mengangkat wooyoung dan mendudukannya di meja makan yang tidak jauh dari tempat mereka tadi berdiri. San berdiri diantara kami milik wooyoung sambil menatap wooyoung cukup dalam.

"Woo..." Panggil San.

"Iya?"

"Kayanya kita nggak jadi sarapan." Ucap San.

"Loh kenapa nggak jadi? Takut masakan aku nggak enak?" Tanya wooyoung.

San menggeleng.

"Terus?"

"Kayanya aku mau ini aja." Ucap San dan langsung memanggut bibir wooyoung dengan lembut, yang tentunya sudah menjadi candunya selama kurang lebih 4 tahun lalu. Sejak pertama kali mereka pacaran. Dengan ciuman pertama mereka di taman belakang sekolah. Pada jam istirahat. Dan dihari kedua mereka pacaran.




























Yok melipir dulu jangan diganggu ya mereka berdua.

[✓] Pacar? | SanwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang