"Pak Bu, aku pamit pulang duluan.."
"Oh iya..hati hati ya Clara," jawab Verrel tersenyum ramah. Clara lalu mengangguk dengan senyum segaris.
Ia pun membalikan tubuhnya 180 derajat, dan seketika ekspresinya berubah menjadi sangat tidak bersahabat.
*******
Keesokan harinya di sekolah.."Selamat pagi semuanya."
"Selamat pagi Pak.."
"Hari ini untuk mata pelajaran seni budaya langsung aja ke ruang seni sekolah ya."
"Baik Pak," jawab seluruh siswa secara serempak. Verrel lalu kembali berjalan keluar kelas.Seluruh siswa pun mengikuti instruksi sang Guru untuk menuju ke ruang seni.
Clara yang ketika itu sedang berjalan seorang diri tiba-tiba saja di hampiri oleh seseorang.
"Hay sayang Clara," ucap Rudi si rambut berjambul. Clara kaget, ia pun hanya membalas dengan senyuman.
"Malam ini ku ajak dinner ya... kita makan di restoran mewah punya nenekku," sambungnya dengan gaya yang sok tampan.
"Hehe. Nggak terimakasih," sahut Clara dengan senyuman terpaksa yang kemudian semakin mempercepat jalannya.
"Nggak papa..gratis kok buat bebeb Clara," lanjut pemuda tersebut sambil merapi-rapikan jambulnya ke atas. Mendengar hal itu ekspresi Clara semakin tidak tenang, alisnya mengkrenyit. Ia pun berlari meninggalkan pemuda antah brantah itu.
"Clara!" panggil Rudi yang masih berdiri di tempatnya dengan ekspresi bingung.
"Cucunya boss batubara di tolak," gumamnya sambil terus merapikan jambul kebanggannya tersebut.
Di ruang seni.
"Terimakasih sudah datang kemari sesuai instruksi Bapak, hari ini sesuai materi. Kita memasuki bab seni tari tradisi, karena kemarin-kemarin kita sudah mempelajari ragam-ragam seni tari tradisi, serta teorinya pun sudah cukup banyak Bapak jelaskan, maka untuk kesempatan kali ini kita akan melakukan praktek seni tari tradisi dari daerah Kalimantan Selatan yang terkenal sebagai tari penyambutan, ada yang tau namanya apa???"
"Radap rahayu Pak!" sahut Penita sambil mengangkat jari telunjuknya ke atas.
"Betul Penita! beri applause dulu untuk teman kalian." Seluruh siswa pun memberikan tepuk tangan mereka untuk Penita sebagai bentuk appresiasi.
Sementara di lain sisi, Clara terus menatap lekat-lekat sang Guru, perasaan mengaguminya nampaknya sudah hampir berada di puncak.
"Baiklah sekarang semuanya berdiri yang rapi...buat jarak antara yang satu dengan yang lain, jangan ada yang baris tepat di belakang temannya, semuanya harus berdiri dan terlihat oleh Bapak. Clara kamu jangan tertutup Penita.." seru Verrel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengejar Kekasih Masa Lalu
RomanceClara yang terlahir sebagai seorang anak berkemampuan khusus serta merupakan anak konglomerat adalah salah satu siswi yang sangat populer di sekolahnya. Wajahnya yang cantik membuat banyak pemuda mencoba untuk mendapatkannya, akan tetapi ia tidak pe...