"Pagiii..." seru Clara menghampiri Penita yang sedang duduk termenung di dalam kelas.
"Eh. Clara.." sahut temannya tersebut bernada lemas.
"Kamu kenapa Pen? raut wajahmu kelihatan sedih.." tanya Clara yang mulai curiga.
"Clara..aku baru putus sama cowoku Rio.." ucap Penita yang kemudian meneteskan air mata kembali.
"Rio? anak kelas XII IPS itu ya ?" lanjut gadis cantik tersebut. Penita pun hanya mengangguk.
"Hem. Sabar ya Pen. Dia laki-laki yang nggak baik. Aku merasa dia sudah punya kekasih baru.."
Penita pun kembali mengangguk sembari berucap, "desas desusnya memang begitu juga Clara.." Sesaat gadis berwajah imut itu tertunduk, akan tetapi itu hanya sebentar. Ia kemudian bangun dari tempat duduknya sambil menyeka air matanya yang berjatuhan.
"Mulai sekarang akan aku sobek nama Rio dari hatiku, aku bersumpah!" seru Penita dengan penuh tekanan."Nah gitu dongg! ayo ke kantin!" ajak Clara yang langsung merangkul temannya tersebut.
*********
Malam pukul 19:00 P.MTing Tung .. bel kamarnya berbunyi hingga berkali-kali, Clara pun dengan segera membuka pintu kamar tersebut.
"Pak Dimas.. ada apa?"
"Nona, Pak Burhan meminta Nona untuk segera bersiap-siap."
"Oh iya. Hari ini acara peresmian perusahaan baru teman Ayah. Ya sudah tunggu aja ya. Aku mau siap-siap dulu."
"Baik Nona.."
Clara kemudian menutup pintu kamarnya yang besar tersebut. Ia pun segera membuka lemari bajunya dan memakai gaun indah berwarna hitam yang ia beli di New York dulu.
Setelah selesai memakai gaunnya ia kemudian menuju salon pribadi milik keluarga yang ada di lantai 4. Di sana sudah ada beberapa pelayan salon yang siap mendandaninnya dengan sebaik mungkin.

Setengah jam kemudian ia pun telah siap dengan riasan soft make up-nya. Ia dan sang Ayah lalu pergi menuju tempat acara yang akan dihadiri oleh seluruh orang-orang besar yang ada di kota tersebut.
******
Sesampainya di tempat yang dimaksud, Clara dan sang Ayah berjalan masuk dengan pelan diiringi oleh empat orang bodyguards yang ada di belakang mereka.
"Wahhh Pak Burhan Sasmito, sahabatku. Akhirnya datang juga, haha..." tegur seorang pria yang langsung memeluk Ayah Clara tersebut.
"Apa kabarmu Broto? rasanya sudah setahun ini kita tidak bertemu.." ucap Ayah Clara yang kemudian melepaskan pelukan erat dari sahabatnya tersebut.
"Aku baik-baik saja... bagaimana denganmu? oh ya ini Clara ya..?" tanya pria yang terlihat beruban tersebut memandang Clara. Maklum saja, Clara telah bersekolah di New York sejak di sekolah dasar. Sehingga seluruh sahabat-sahabat sang Ayah tidak terlalu mengenalinya lagi.
"Iya Om Broto.." jawab Clara sambil tersenyum manis.
"Wah. Sudah besar kamu ya Clara.." sambung pria tua tersebut.
"Mana putramu Devan? kamu masih ingat perjanjian kita kan Broto..." tukas Ayah Clara memandang tajam kepada temannya tersebut.
"Tentu saja. Putraku sedang kesana tadi. Ntah apa yang dicarinya .." sahut Pak Broto menunjuk ke arah belakang.
"Ayah, Om. Aku permisi mau ke toilet dulu.." ucap Clara yang terlihat menahan sesuatu tersebut.
"Iya silahkan. Disana ya toiletnya," sahut Pak Broto menunjuk ke arah belakang. Clara mengangguk dan kemudian berjalan cepat menuju toilet.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengejar Kekasih Masa Lalu
RomanceClara yang terlahir sebagai seorang anak berkemampuan khusus serta merupakan anak konglomerat adalah salah satu siswi yang sangat populer di sekolahnya. Wajahnya yang cantik membuat banyak pemuda mencoba untuk mendapatkannya, akan tetapi ia tidak pe...