Ruang Ekskul Musik

1 1 0
                                    

Keesokan harinya di sekolah.

"waww ayang Clara, semakin di depan !!" tegur Rudi yang kebetulan melintasi Clara dan Penita yang sedang asik ngobrol

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"waww ayang Clara, semakin di depan !!" tegur Rudi yang kebetulan melintasi Clara dan Penita yang sedang asik ngobrol. Ia terkesima dengan rambut baru gadis cantik tersebut.

"Iya. Keliatan seger banget kan Clara, Di?" sahut Penita seraya memandang temannya itu.

"Hehe. Ini sebuah simbol perjuanganku," lanjut  Clara dengan senyuman cerianya.

"Mantulll ayang Clara!" respon remaja yang selalu berambut jambul tersebut. Clara hanya tersenyum.

Saat mereka bertiga sedang berbicara bersama. tiba-tiba saja Verrel melewati mereka sambil tersenyum ramah. Ia pun lalu berhenti dan menegur mereka.

"Selamat siang.."

"Selamat siang Pak.." sahut ketiga remaja tersebut.

"Hari ini kelas ekskul musik akan dimulai lagi. Kalian semua ikut ya," ajak Verrel.

"Kalau aku..liat keputusan ayang Clara dulu ya Pak, kalau dia ikut aku pasti ikut," tukas Rudi dengan entengnya sambil merapikan jambulnya.

"Ya sudah kalian pikirkan saja dulu. Bapak tidak akan memaksa kok, kalau berminat pulang sekolah ke ruang ekskul musik untuk melakukan pendaftaran" sahut pemuda berpostur tegap tersebut.

Penita dan Clara hanya mengangguk sambil tersenyum. Verrel pun kemudian melanjutkan langkah kakinya yang terhenti.

Melihat sang Guru semakin jauh. Clara memiliki inisiatif untuk meminta bantuan kepada Penita.

"Pen.. temenin aku ke toilet dong!" ajak Clara secara tiba-tiba.

"Ok ok," sahut Penita. Clara pun langsung menarik temannya itu dengan terburu-buru. Meninggalkan Rudi seorang diri.

*********

"Sini deh Penita aku mau ngomong," ucap Clara yang langsung berdiri di depan kaca menarik tangan temannya tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sini deh Penita aku mau ngomong," ucap Clara yang langsung berdiri di depan kaca menarik tangan temannya tersebut.

"Ada apa? kok kaya serius gitu?"sahut Penita yang mulai heran.

"Jadi aku perlu pertolonganmu Pen. Aku janji kalau kamu mau bantuin aku, kamu minta apapun pasti aku kasih," ucap Clara.

Penita pun mengkrenyitkan dahinya, ia lalu berucap.

Mengejar Kekasih Masa LaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang