dijodohin

204 166 248
                                    

Selamat membaca
_____________________________


Ibel terus melangkahkan satu demi satu anak tangga, Ia tersenyum melihat papa dan mamanya yang sedang terduduk diruang makan. Ibel berlari kecil kearah mereka berdua dengan senyuman yang menghiasi bibirnya.

"Pagi mah, pah," ucap Ibel sambil mencium mereka.

"Pagi," jawab papa dan mama Ibel bersamaan sambil tersenyum kearah putrinya.

Ibel menatap menu makanan hari ini, ia salah fokus saat melihat salah satu menu yang sangat jarang Ia makan namun, itu adalah makanan kesukaannya.

Mata Ibel berbinar, mulutnya terbuka, sinar keceriaan diwajahnya sangatlah terlihat, "Beef wellington."

Ibel menatap mamanya, menaikan turunkan alisnya seperti bertanya siapa yang membuat makanan ini.

"Mama dong."

"Oh, seriously mom? Seperti mimpi," ucap Ibel dramatis.

"Lebay kamu ini Bel, cepet cobain tuh enak atau biasa aja," ucap papa Ibel sambil menoleh kepada istrinya.

"Pasti enak dong, mama yakin bikinan mama enak. Karena untuk bikin ini mama harus belajar selama 3 bulan," cerocos mama Ibel.

Papa dan Ibel langsung tertawa mendengar curhatan hati dari istri dan mamanya, tanpa berlama-lama Ibel langsung menarik piring yang berisikan Beef wellington. Mengambil setengah dari makanan itu membuat papa dan mamanya melongo.

Ibel memakannya dengan lahap, tanpa perduli dengan papa dan mamanya yang masih menatapnya dengan tatapan tak bisa diartikan.

Ibel tidak sengaja menoleh kearah mama dan papanya dan alhasil membuat Ibel ikut-ikutan melongo.

"Mama, papa kenapa?" tanya Ibel dengan polosnya dan dijawab dengan gelengan mama dan papanya.

•••
Kini Ibel sedang berdiri di belakang jendela, menatap bunga-bunga di hadapannya. Ibel menarik nafasnya dalam-dalam dan menghembuskannya secara perlahan dengan senyuman. Ketika dirinya sedang asik menatap berbagai jenis bunga, Tiba-tiba saja ponselnya berbunyi menandakan sebuah chat masuk.

Ibel berjalan kearah nakas dan mengambil ponselnya, ada nama yang tertera disana.

"Ada dirumahkan? Gue otw."

Ibel mengernyitkan dahinya, bingung dengan apa yang dilakukan oleh orang itu. 10 menit kemudian bel rumah berbunyi, Ibel berlari kecil untuk membukakan pintu.

Apa kalian tahu siapa yang datang? Sudah jelas yang datang adalah Nata. Sekarang pria itu sudah mulai berani mendatangi rumah Ibel.

"Apa?" tanya Ibel tanpa basa-basi, membuat cengiran Nata memudar.
"Yaampun ada juga kalau liat tamu datang suruh masuk ini, malah digas," ucap Nata sewot.

"Iya Nata, situ tuh duduk dulu," ucap Ibel dengan senyum yang dibuat-buat.

"Gak usah, gue kesini pengen ajak lo kesuatu tempat. Bisa nggak?" tanya nanya Nata to the point.

"Hmm ...."

"Permisi non, non dipanggil sama nyonya dan tuan," ucap ART yang tiba-tiba saja datang membuat ucapan Ibel terpotong.

"Ada apa bi?"

"Bibi nggak tau non, yaudah bibi permisi dulu ya," pamit ART dan langsung meninggalkan Ibel dan Nata berduaan.

Nata menatap Ibel dalam seperti sedang meminta jawaban yang belum terucap, "wait," ucap Ibel lalu berlari menuju ruangan keluarga.

•••
Ibel membuka perlahan pintu, memperlihatkan sosok malaikatnya. Ibel duduk di salah satu sofa yang kosong berharap mama dan papanya to the point dengan apa yang ingin dibicarakan.

SATNATA  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang