kok mirip?

241 216 276
                                    

Stop! Sebelum baca wajib vote, karena vote itu gratis ya sayang-sayangku:)

Selamat membaca

______________________________

Kini Ibel sedang berada dipusat perbelanjaan dikotanya, kemarin habis pulang dari first dinner yang hancur, berantakan dengan Nata, tiba-tiba Tira menelponnya dan memintanya untuk menemani berbelanja.

Menolak? Pasti tidak. bagi Ibel ini adalah ajang menunjukan siapa yang benar-benar putri dari seorang Sultan dan bisa mendapatkan apa yang Ia mau. Mengapa Tira mengajak Ibel dan inilah jawabannya.

Bagi Ibel mall adalah beberapa tempat terindah yang ada didunia. Berlebihan namun, itulah faktanya. Ibel tak pernah menyia-nyiakan waktunya jika hanya untuk berdiam diri melihat wanita-wanita seumurannya yang bisa menikmati harumnya berbelanja.

Waktu sudah menunjukan jam 17:50 beberapa menit lagi adzan akan berkumandang. Ibel dan Tira segera mencari keberadaan Musholla ataupun Masjid untuk menunaikan Ibadah. Kata Ibel, walaupun dirinya seorang pendosa sekalipun, menunaikan Ibadah adalah kewajiban dan tanggung jawab yang tak bisa ditinggalkan.

Setelah selesai, mereka berdua segera menuju pintu keluar untuk menuju parkiran. Namun, saat Ibel sedang berbicara dengan Tira, tiba-tiba seseorang menariknya cukup jauh membuat Tira khawatir.

"Ibel, lo dimana?" teriak Tira.

Brak !

Tira bertubrukan dengan seseorang, tanpa menoleh Ia segera memunguti barang-barangnya yang terjatuh.

"Sorry," pinta Tira.

"Gak punya mata lo ya? Hah!" tanya orang tersebut dengan nada tinggi.

Tira menoleh, mengangkat kepalanya untuk melihat orang tersebut.

"Ibel!"

"Lo kemana aja gue cariin, khawatir tau," oceh Tira.

"Jangan sok kenal lo, Ibel, Ibel. Siapa Ibel? Nama gue Alvena bukan Ibel!" ucap orang tersebut yang memiliki wajah seperti Ibel.

"Mulai bercandanya, gak lucu bercandaan lo Bel," ucap Tira yang masih fokus membereskan barang-barangnya.

"Gak jelas!" cerca Alvena setelah itu meninggalkan Tira sendirian.

Tira menoleh kearah wanita itu, menatap punggung Alvena yang mulai menjauh. Tira membatin, mengapa wanita itu mirip seperti Ibel? Apakah itu Ibel atau kembarannya namun, semenjak Ia berteman dengan Ibel, dirinya tidak pernah tau bahwa Ibel memiliki kembaran.

Dari gaya berbicara saja sudah jelas berbeda. Sikap kesombongan lebih jelas diwanita itu dibandingkan Ibel. Tira tak mau ambil pusing Ia segera berjalan menuju parkiran untuk mengambil kendaraannya.

•••
Ibel berdecak kesal, mengapa pria itu bisa tau kalau dirinya sedang berada disini. Tadi, pria yang menariknya hingga kedalam sebuah restoran adalah Nata dan lagi dirinya belum mengabari Tira, pasti sangat khawatir.

Ibel bangun dari duduknya, berniat untuk ke toilet.

"Mau kemana?" tanya Nata sambil mengenggam satu tangan Ibel.

"Toilet!" jawab Ibel lalu meninggalkan Nata.

Setelah Ibel pergi, Nata terfokus pada ponselnya. Setelah 2 menit berlalu, Nata mengangkat kepalanya dan melihat wanita yang mirip seperti Ibel.

"Lah tuh cewe ngapa ganti baju?" tanya Nata pada dirinya sendiri.

"Ibel!" teriak Nata dan bangun mendekat wanita itu yang duduk di bangku dekat kasir.

SATNATA  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang