percikan cinta

138 112 383
                                    

Vote and komenmu kutunggu:'
___________________________________


"BUAT CEWE YANG ADA DISAMPING GUE, I LOVE YOU!"

Deg!

Jantung Ibel seketika berdetak lebih cepat, Ibel berusaha mengontrol nafasnya.

"Siapa Nat?" tanya Ibel sambil menoleh ke kanan kiri.

Nata kembali duduk namun, kini Ia menatap lekat Ibel, "lo!"

Ahh! Makin tidak terkendali jantung ini, mengapa Nata berkata seperti itu. Rasanya ingin sekali Ibel lompat dari atas bukit ini agar tak mendengar lagi ucapan Nata.

"Gak usah bercanda!" ucap Ibel mendorong sedikit tubuh Nata, lalu bangun berjalan.

"Mau kemana?" tanya Nata.

"Balik lah, nanti takutnya Mama, papa nyariin," ucap Ibel lalu disusul oleh Nata.

•••
Siang ini, hujan turun sangat deras. Petir menggelegar sangat kencang, membuat beberapa orang ketakutan.

Sama dengan gadis yang kini sedang duduk di meja kantin, untuk sekian kalinya Ia menutup telinga karena suara petir itu.

Akh!

Teriak gadis itu langsung memeluk seseorang yang ada disampingnya.
"Hm ... Maaf nih ya, berasa kantin milik berdua," ucap Zaki.

"Padahal gue ada disampingnya, tapi malah pilih dia," ucap Tira.

Ya, gadis itu adalah Ibel dan yang di peluknya adalah Nata. Ibel melepas pelukannya pada Nata dan segera memeluk Tira.

Nata masih diam melihat Ibel, Nata menarik kembali tubuh Ibel sampai Ibel kembali pada pelukannya.

"Takut sama gemuruh petirkan? Diam peluk gue," bisik Nata dengan menutup kedua telinga Ibel.

Ibel mendengar sekilas ucapan Nata, Ia hanya terdiam, "Nata kenapa jadi peduli gini sih?" batinnya.

Ibel mencoba untuk menarik tubuhnya namun, Nata malah memeluknya semakin erat.

"Nat, malu ini disekolah nanti, kalau sampai dilihat pasti mereka lapor," ucap Ibel, masih berusaha untuk menjauhkan tubuhnya dari Nata.

"Tau nih si Nata, kenapa jadi bucin gini sih? Inget sekolah!" ucap Jino.

"Ck! Diam lo jomblo," ucap Nata skakmat.

Roy, Zaki dan juga Tira tertawa mendengar ucapan itu, "wah gila sih," ucap Roy.

"Parah lo Nat, kalau bukan karena taruhan gak bakalan lo pacaran sama si Ibel," ucap Jino.

"Tanpa taruhan juga, gue bakalan tetap pacaran kok sama Ibel," ucap Nata semakin menjadi-jadi.

"SUDAH LAH SUDAH, DI KANTIN PANAS. BANYAK SETAN YANG MENJADI-JADI! HAY WARGA KANTIN BALIK LAH KALIAN KEKELAS MASING-MASING, INI LAH TITAH DARI KU, CEPAT!" teriak Zaki seperti orang tak waras.

Semua warga sekolah menoleh kearah Zaki, menatap Zaki dengan tatapan kesal.

"Berisik bego!"

"Gak jelas dih, bocah ketelak permen dasar."

"Aduhhh, bebep Zaki ku kenapa sih?"

"Yayang Zaki pingin pacaran juga? Ayo sama aku."

Itulah beberapa ucapan dari sekian banyak manusia yang ada di kantin.

Ibel menatap Nata dan masih menyenderkan kepalanya didada bidang Nata.

SATNATA  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang