ternyata lo

173 138 233
                                    

Selamat membaca
______________________________

Pagi ini keluarga Nata sedang beranjak menuju rumah gadis yang akan mereka datangi. Nata terdiam saja sambil menutup matanya, Ia sangat menolak keras perjodahan ini namun, apa papanya mengancam jika Ia tak ingin dijodohkan makan semua harta warisan yang jatuh ke dirinya akan diserahkan kepada om nya. Mau tidak mau, Nata harus menerima semuanya demi hak nya.

Sekitar 10 menit kini mereka sudah sampai dirumah gadis itu, Nata masih saja menutup matanya dan tak ingin melihat halaman rumah hingga gadis yang akan menjadi pasangannya.

"Nata ayo udah sampai," ucap mamanya Nata.

"Mama sama papa aja duluan nanti Nata nyusul."

"Enggak! Nanti kamu kabur, papa tahu banget bagaimana kamu," titah papanya dan tak bisa ditolak oleh Nata.

Nata membuka pintu mobil dengan mata yang masih tertutup, berusaha menyeimbangkannya.

"Nata kamu apa-apaan sih, buka matanya," pinta mamanya.

"Gak ah mah, gak sudi," ucap Nata.
"Gak sudi kenapa?"

"GAK SUDI MENATAP WAJAHNYA MAHH!" teriak Nata membuat orang yang sedang berada disana menatapnya melongo.

"Buka mata kamu Nat, liat itu."
Perlahan-lahan, nata membuka matanya melihat sederet orang yang menatapnya aneh. Ia menoleh ke kanan dan kekiri, melihat halaman rumah itu. Seperti Ia kenal.

"Ini rumahnya siapa mah?" tanya Nata berbisik pada mamanya.

"Om Jefri."

"Nama anaknya mah?" tanya Nata semakin kepo.

"Ciee, mau tau nama calon istri ya," ledek mamanya.

Nata mengernyitkan dahinya, memasang muka malas, "Nata serius mah," ucap Nata.

"Yaudah ayo masuk," ajak papanya Nata dan mereka pun segera menuju kedalam rumah gadis itu.
•••
Kini, Nata, mama, papa dan pak Jefri sudah berada diruang tamu, Nata mengedarkan padangannya terus menerus memperhatikan setiap inci rumah tersebut. Nata seperti mengenal sofa yang Ia duduki, mengenal jelas pintu rumah dan mengenal jelas foto keluarga disana. Nata memicingkan matanya melihat salah satu foto, ada seorang gadis dengan wajah yang sangat familiar.

Langkah kaki terdengar ditangga itu, Nata menoleh dan melihat jelas wajah gadis itu dengan baju kebaya sederhana.

"What the fuck!" lirih Nata.

Gadis itu adalah Raibel, Nata menatapnya tak percaya. Hingga Ibel duduk dihadapannya, gadis itu masih saja menundukan kepalanya enggan menatap orang yang ada dihadapannya.

"Ibel, liat tuh, calon kamu ganteng," bisik mama Ibel sambil terkekeh.

Dengan mau tidak mau, Ibel menegakkan kepalanya dan melihat pria dihadapannya.

"Gila!"

"Hah! Siapa yang gila Bel?" tanya mama Ibel.

"Nggak mah."

Mata Nata dan Ibel bertemu, keduanya sama-sama terdiam. Bingung mengapa mereka bisa dipertemukan seperti ini. Setelah itu papanya Nata memulai pembicaraan.

SATNATA  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang