Hari ini. Tepat tiga hari setelah kejadian Kim dijebak oleh Andrew dengan meminum minuman yang diberikan pria itu.
Sungguh. Kim sangat kecewa sekali dengannya, ia tidak menyangka jika pria sebaik Andrew-ia oikir, bisa memiliki pikiran se-bejat itu.
hingga suatu pagi, hari ini tepatnya dimana ia sudah berada di pelataran kampusnya hendak berjalan menuju lorong untuk sampai ke perpustakaan, tanganya ditarik pelan dan ia menemukan Andrew disana. Well, dengan wajah murung.
Kim yang seakan tersadar langsung menghentakan tangannya dan hendak berbalik mengabaikan pria itu.
"I'm so sorry, Kimberly," ucap Andrew dengan suara lirih, "Aku tau- aku salah, aku hanya tidak bisa mengekspresikan perasaanku dengan benar."
"Dengan cara menjebak orang lain, dan menidurinya?!" tanya Kim yang dengan tepatnya menembak telak hati Andrew yang telah salah menilai Kim.
"Aku- aku minta maaf," Andrew mengangkat kepalanya yang sedari tertunduk untuk menatap manik Kim, "Aku tidak ada maksud, aku hanya menyukaimu Kim,"
Kim menghela napasnya panjang.
"Lalu, bagaimana dengan perasaan sahabatku, Anna. Apa kau tau bahwa dia menyukaimu?"
"Aku tau, aku tau bahwa ia sudah menyukaiku sejak lama. Tapi, sungguh Kim aku hanya menyukaimu, tidak dengan sahabatmu." ucapnya berusaha meyakinkan Kim. Pria itu memegang kedua lengan Kim dan menatap dalam maniknya.
"Kau mengetahui perasaan temanku, tapi tidak mau memperjelas perasaanmu padanya? Apa kau tau kau telah memberi harapan palsu padanya, Andrew?!" tanya Kim menatap andrew tidak percaya.
"Aku, aku tau Kim, tapi bagaimana, aku tidak bisa melihat perempuan lain selain dirimu. Aku benar-benar menyukaimu Kim, Aku- aku mencintaimu. Maukah kau menjadi kekasihku?!" Andrew menatap Kim berharap kata 'Ya' keluar dari bibir mungil gadis itu.
"Tidak, Andrew. Aku tidak bisa!"
Kim segera meninggalkan pria itu dengan tegas, namun baru beberapa langkah ia berhenti karena mendengar ucapan Andrew yang tidak ia sangka.
"Kenapa, Kim. Kenapa kau menolakku? Aku tau kau sudah tidak suci lagi!" ucap Andrew dengan nada mengejek.
Suasana pagi itu tidak begitu ramai, sehingga tidak banyak orang yang memerhatikan perdebatan mereka.
"Apa?!"
"Aku tau, keesokan hari setelah kau pergi dari pestaku. Josh melihat banyak tanda kemerahan di leher dan sekitar tanganmu, namun dengan hebatnya kau menutupi itu dengan baju tertutup sialan itu sehingga orang tidak ada yang tau ke-liaran mu, sayang." Andrew mengatakan itu sembari mendekat dan mengambil segenggam rambut kim dan dihirupnya dalam-dalam.
"Bagaimana Josh-"
"Ia tau dari Liana saat kau menjemur baju di balkon asrama, sungguh menakjubkan bukan topeng samaranmu itu!"
"Aku- tidak-"
"Bagaimana jika satu malam denganku, Kim. Aku begitu penasaran dengan-"
PLAK!
"The fuck-"
"Anna?!" tanya Kim pucat.
"Kau memang bajingan, Andrew. Aku menyesal karena pernah menyukaimu." Marah Anna menatap nya lang kada Andrew.
Ia dengan segera menarik tangan Kim dan berbalik pergi dari tempat itu.
"Kau seriusan menamparku, Anastasia?!" ucapan Andrew sukses membuat Anna menghentikan langkahnya dan menoleh menghadap Andrew.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me After You
RomanceKim, seorang sekretaris Presdir dari perusahaan yang hampir bangkrut menghadiri sebuah pertemuan untuk yang terakhir kali sebelum kantornya di akuisisi. Namun, disaat yang bersamaan itu pula, Kim untuk pertama kalinya lagi dalam 5 tahun terakhir ber...