BAB 19

214 14 1
                                    

Edward tengah dilanda kegelisahan.

Bukan karena ia yang tengah di jodohkan, justru ia sama sekali tidak menanggapi hal tersebut dengan serius. Baginya tidak ada seorangpun yang dapat mengatur kehidupannya maupun mencampuri urusannya.

Yang sedang membuatnya pusing bukan main saat ini ialah persoalan Kim dan Laki-laki yang tidak ingin disebutkan namanya oleh Edward.

Ya, Reynand.

Hari ini adalah hari weekend. Dimana jadwal rutin nya berkunjung kerumah sakit untuk membesuk ayah Edward yang sudah lama menderita penyakit jantung. Selama itu lah yang memegang kendali atas rumah keluarga dan beberapa bisnis ayahnya ialah Rosa, ibu tirinya.

Awalnya Edward tidak masalah dengan hal itu, tapi semakin lama semakin berkuasa, wanita itu tidak henti-hentinya berusaha menjodohkan dirinya dengan keponakannya sendiri, yaitu Erika.

Edward tidak bodoh, niat yang terselubung dari ibu dirinya tersebut diketahuinya pada akhirnya. Tujuan dari menikahkan keluarga nya dengan Edward, anak semata wayang keluarga Collins tidak lebih dari ingin semakin menguasai seluruh harta keluarganya.

Betapa tamaknya ibu tirinya itu.

Ayahnya memang sudah lama mengetahui tabiat buruk istrinya tersebut, namun apa daya ayahnya yang terlalu buta oleh cinta dan perhatian yang entah tulus atau tidaknya dari istrinya tersebut.

Seperti saat ini, Edward yang telah sampai di depan bangsal rumah sakit ayahnya. Ia segera masuk dengan membawa bingkisan berupa bunga.

"Kau sudah datang, nak!" ucap Rosa saat melihat pintu terbuka dan menampakan Edward dengan pakaian santai nya.

"Oh, kau datang!" dan jangan lupakan Erika yang Edward yakini sengaja datang hari ini karena telah di instruksikan oleh ibunya.

"Hmm!"

"Aku akan berpikir kau sedang mendoakanku untuk cepat mati, karena setiap datang kau selalu membawakanku bunga." sindir ayah Edward yang hanya di balas dengan kedua bahunya yang mengangkat sebentar.

"Apa kata dokter?" tanyanya.

"Tidak ada, hanya perlu mengurangi stres dan menjaga pola makan. Tidak terlalu buruk."

"Oh ya Edward," Ibu tirinya berseru. "Ibu dengar nanti malam ada pertemuan kan, di hotel Royal Star. Tadi Erika bercerita jika ia juga diundang sebagai tamu disana, bagaimana jika kalian pergi bersama saja, benar kan Erika?"

"Aku ikut saja tante, itupun kalau Edward mau menjemputku nanti malam." jawabnya dengan senyum manis dan raut tidak enak yang entah mengapa terlihat sangat memuakan di mata Edward.

"Royal star," Ayah Edward menimbrung. "Aku ingat, disana banyak kolega ku yang sangat berpengaruh. Ibumu benar Edward, bagaimana jika kau pergi bersama Erika?"

Edward mendengkus dalam hati, sudah ia duga saat melihat wanita berpikiran picik itu di ruangan ayahnya, itu berarti pasti ada sesuatu yang direncanakan olehnya dan tentu saja ibu tirinya.

"Apakah aku bisa menolak?" balas Edward.

Edward mendesah pelan, padahal ia ingin membawa Kim di acara nanti malam. Namun hal itu lebih baik ia urungkan, mengingat betapa antusias nya usaha ibu tirinya ini dan pasti akan mendapat dukungan besar oleh ayahnya pula.

Ia tidak boleh agresif, atau ia akan mengalami kesulitan di masa depan untuk memperkenalkan calonnya kepada ayah nya.

Memikirkannya saja membuat Edward hampir tenggelam dalam suka cita jika sang calon benar-benar menjadi miliknya.

Ibunya tampak tersenyum senang dan juga raut dari Erika yang seakan berbangga hati. Baiklah, akan ia biarkan mereka menang kali ini, tapi lihat saja di pesta nanti apa yang akan Edward lakukan kepada Erika.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 24, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Me After YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang