Warning! Explicit Content!
Be wise, please!
And Happy reading!
Oh yeah, Don't forget to hit the star up, Honey! Muach
_________________________________________
Satu hal.
Satu hal yang membuat perasaan familiar bagi Kim atas pria itu- adalah fisiknya. Kulit Edward yang berwarna putih pucat sepeti vampir itu terasa hangat- atau lebih tepatnya menghangatkan dirinya.
Sesaat mendengar Edward mengatakan itu, Kim dengan gerakan spontan membalas ciumannya.
Disela-sela ciuman itu, Edward tersenyum saat menyadari gerakan responsif wanita itu terhadap sentuhannya.
Lihatlah! Kimberly masih begitu mendambakan sentuhannya.
Dengan gerakan cepat ia mendorong tubuh Kim untuk terlentang dan tepat berada dibawah kendali seorang Edward Collins.
Kim memekik kaget atas perlakuan yang Edward lakukan padanya. Butuh beberapa detik untuknya sadar dengan apa yang mereka lakukan sesaat pria itu melepas blazer nya lalu mulai membuka satu persatu kancing kemeja lembab yang tengah ia kenakan saat ini.
Tanpa melepas tautan ciuman mereka, dengan cekatan Edward menanggalkan kemeja serta menurunkan rok yang kini melekat di pinggul Kim berbarengan dengan menggulungnya stocking berwarna hitam Kim terus kebawah hingga semua itu terlepas.
Meninggalkan pakaian dalam lace hitam senada yang menjadi objek pemandangan Edward sebelum ia menginvasinya.
"Sangat indah, sayang!" ucapnya menatap takjub pada tubuh Kim yang dari dulu tidak berubah, kecuali beberapa sulur-sulur putih samar yang sedikit tertutupi celana dalam wanita itu.
Apa itu?
Edward tidak peduli pada apapun itu, meskipun seluruh tubuh Kim tertutup oleh bekas luka pun ia akan tetap menyukainya. Sejak dulu. Dan mengingat betapa nafsu telah mengkabuti seluruh pandangannya atas tubuh setengah telanjang wanita itu.
Kim yang melihat Edward memandangnya penuh nafsu seperti itu, belum lagi dipuji membuatnya terbang dan wajahnya semakin merah menahan malu.
"Edward!"
"Hm?"
"Aku tidak yakin dengan ini," ada sedikit keraguan di mata nya walaupun Edward tahu seberapa terangsang wanita itu saat ini.
"Kau yakin ingin menghentikan ini, Baby? I mean, Look! How wet it is right now!"
"Tapi- Nghh--"
Edward kembali merendahkan tubuhnya untuk mencecapi seluruh bagian tubuhnya dan memberikan tanda disana.
"Kau punya kondom?" tanyanya lagi.
"Punya!" Jawab Edward ringkas.
Edward dengan gerakan sensualnya mengecupi perut Kim, dan tangan nakalnya mulai menurunkan kain tipis setengah terawang itu dari pinggulnya sampai ke betis.
"Engh- kau sering membawanya dan memakainya setiap malam, 'kan?"
"Uh, tidak, baby. Aku baru membawanya beberapa hari yang lalu sesaat aku melihatmu pertama kali di MG saat itu!"
Mendengar itu membuat pipi pipi Kim kembali merah padam, dan entah kenapa itu membuat hatinya sedikit menghangat. Ingat. Hanya sedikit.
"Kau sudah tau bahwa kita akan melakukan ini la- ughh--" suaranya tercekat dan matanya terpejam sesaat Edward menenggelamkan wajahnya dibawah sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me After You
RomanceKim, seorang sekretaris Presdir dari perusahaan yang hampir bangkrut menghadiri sebuah pertemuan untuk yang terakhir kali sebelum kantornya di akuisisi. Namun, disaat yang bersamaan itu pula, Kim untuk pertama kalinya lagi dalam 5 tahun terakhir ber...