'Trap the smart one'
"Apa ini clue selanjutnya?" Gumam Olivia.
Tanpa ragu ragu , Olivia semakin mendekat ke arah dinding bertuliskan dengan noda darah tersebut. Bau nya benar benar anyir.
Olivia mengulurkan tangan nya dan mencolek sedikit darah tersebut. Ia mengarahkan jarinya ke indera penciumannya kemudian.
"Ini... darah yang masih baru" kata nya seraya menoleh ke samping kanan dan ke samping kiri.
"Trap the smart one.... apa ini target kedua peneror itu?" Pikir Olivia yang masih setia dengan posisi berjongkok nya.
"Liv , lo ngapain?" Tanya Chuu seraya menghampiri Olivia.
Olivia terlonjak , namun sepersekian detik Olivia berdiri dan mensejajarkan dirinya dengan Chuu. "I think , this is the third clue" ucap Olivia.
Angin berhembus kencang , hingga membuat aroma darah itu kembali tercium. Chuu menutup hiding nya dengan lengan tangan nya.
"Ini terlihat seperti darah yang masih baru" ujar Chuu yang sedang memerhatikan tulisan itu.
"Kayak nya peneror itu cepet banget nemuin target ya? Gue sih mikir ini target ke-dua nya" sambung Chuu.
Olivia mengangguk angguki kepala nya samar. "Tapi mau menjebak pakai apa?" Tanya Olivia seraya mengetuk ngetukkan dagu nya menggunakan jari telunjuk.
Chuu menggeleng tanda tak tahu. Olivia yang tadi nya ingin membeli minuman kaleng cokelat jadi tidak berminat.
"Lo nemuin ini kapan?" Tanya Chuu.
"Pas gue mau jalan ke market. Sebelum nya gue dengar kayak ada ranting ranting yang patah karena di injak. Terus berikut nya gue dengar ada suara sesuatu yang di seret. Suara nya nyatu sama daun daunan kering" jelas Olivia.
Chuu bergidik ngeri. Seram banget kalau sudah menggunakan darah darah seperti ini.
"Masuk yuk? Perasaan gue gak enak" ajak Chuu seraya mengusap bagian tengkuk nya.
Olivia dan Chuu akhirnya masuk ke dalam kos-an. Tapi baru saja mereka menapakkan kaki nya di atas lantai kos-an itu , Choerry langsung menunjuk kedua nya dengan tatapan tajam.
"Nah , itu mereka... gue yakin mereka berdua habis membuat rencana untuk meneror kita" kata nya dengan amarah yang sudah tidak dapat terkontrol.
"M-maksud nya?" Tanya Chuu kebingungan. Pasal nya , dari tadi Chuu sama Olivia lagi menyelidiki clue ketiga itu. Mana ada bikin rencana.
"Lo gak usah belaga bego deh. Lo sama Olivia habis dari belakang kan?" Olivia sama Chuu cuma bisa saling bertatap tatapan.
"Iya , tapi kita lagi nyelidikin clue ketiga yang ada di belakang" final Olivia.
Choerry berdecih kasar , "Mana ada maling ngaku? Lo ngomong kayak gitu biar bisa ngelak kan? Udah deh ngaku aja" tutur Choerry yang kini sudah berdiri tak jauh dari Olivia dan Chuu.
Heejin ikutan berdecih samar , "Dugaan gue benar. Kalau Olivia emang pelaku di balik semua ini. Tapi , gue gak nyangka kalau si pelaku ke dua adalah...... Chuu"
Olivia tidak tahan lagi mendengar tuduhan tuduhan yang keluar dari mulut teman temannya. Ia mengambil gelas yang ada di meja televisi dan langsung membanting nya hingga pecah.
Perlu di ketahui , mereka takut jika sudah melihat Olivia marah. Apalagi Gowon yang emang benar benar gak bisa lihat orang marah marah sampai terjadi lempar lemparan benda berbahaya. Choerry dan Heejin pun samanya takut. Tapi mereka berdua berusaha menahan rasa itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
12 : 00 [ ✓ ]
Horror"Di antara kita ber-6 , siapa yang paling percaya dengan Mitos?" original story ©mars-xsoul