Gowon mengaduk aduk makanan nya tak selera. Pagi ini , Gowon tengah sarapan bersama Choerry dan Olivia. Kedua nya bahkan heran mengapa Gowon tidak segera memakan makanan nya.
Chuu dan Yves sedang menjemur pakaian sementara Heejin masih tertidur lelap.
Sejak saat kejadian semalam itu , Heejin semakin sulit memejamkan mata nya untuk tidur. Jadi , Heejin baru bisa tidur saat jam 4 lewat tadi."Gowon ,"Panggil Choerry namun hanya di respon dengan tatapan Gowon.
"Di makan lah. Jangan di main mainin gitu" Ucap nya. Gowon menghela napas nya sembari meletakkan garpu dan sendok di atas piring dengan kasar.
"Gue gak selera makan" Jawab nya.
Olivia yang hanya menyimak bisa mengetahui kalau ada yang berbeda dari Gowon. Sebelumnya , Gowon tidak pernah bertingkah dengan cara menyentak seseorang. Cara menghembuskan napas nya pun terlihat bukan seperti caranya. Gowon itu kalau menghembuskan napas sangat halus walau ia sedang marah sekali pun. Tapi kali ini , suaranya terdengar kasar.
"Kenapa?" Masih Choerry yang bertanya. Olivia tidak tetarik sama sekali untuk ikut bertanya juga pada nya. Jadi ia terus fokus dengan aktifitas sarapan nya sambil menonton ytb. Sekaligus hanya tertarik untuk menyimak.
Gowon menggelengkan kepala nya. Choerry mengerutkan kening nya. Apa Gowon sakit?
"Yaudah , lo minum aja dulu. Kalau laper bilang ke gue atau Olivia" Ucap Choerry yang kemudian di angguki dengan Gowon.
Choerry pun melanjutkan kembali acara sarapan pagi nya sementara Gowon pergi menuju kamar. Dan beberapa menit setelah nya , Yves dan Chuu menghampiri mereka berdua dan langsung duduk di kursi meja makan.
Tapi yang bikin Choerry terkejut adalah , gadis berambut mint yang baru beberapa menit masuk ke kamar , tiba tiba muncul dari arah lorong yang berada di samping dapur menuju halaman belakang.
"G-gowon..." Kata Choerry seraya menunjuk Gowon dengan ekspresi kebingungan.
Kemudian Choerry berdiri dari duduk nya dan langsung berlari menghampiri Gowon. "Won , lo habis dari mana?" Tanya nya sambil melihat tubuh Gowon dari atas sampai bawah.
Pakaian nya sama dengan Gowon yang sebelumnya masuk ke dalam kamar. Daster berwarna kuning dengan motif bunga bunga merah kecil , dan memakai bawahan celana pendek hitam sport.
"Kan gue bilang tadi kalau gue mules." Jawab nya.
Iya sih. Sebelum nya Gowon emang bilang mau setoran dulu. Tapi gak lama dari itu Gowon balik terus langsung duduk. Choerry hampir tak dapat berkata kata lagi. Namun setelah nya ia memiliki pertanyaan berikutnya.
"H-habis itu... lo l-langsung ke meja makan kan?"
Gowon menggeleng , "Habis selesai setoran , gue tuh langsung ke belakang buat naruh handuk. Terus lihat Yves sama Chuu lagi jemurin baju , yaudah gue ikutan bantu" Jelas nya.
Kali ini , Choerry tercengang dengan apa yang Gowon katakan. Kemudian , Choerry langsung berlari ke arah kamar Gowon. Dan ketika membuka kamar nya , Choerry semakin tercengang lagi ketika mendapati kamar itu kosong.
"Lo kenapa sih , Ry?" Tanya Yves kebingungan.
"Tau nih. Pagi pagi udah bikin kita pada bertanya tanya aja" Sambung Gowon.
"S-serius deh. Tadi gue sama Olivia makan bareng Gowon. Tapi dia tuh main mainin makanan nya terus dan pas gue tanya Gowon bilang gak selera makan. Nah pas udah gitu dia masuk ke kamar" Jelas Choerry dengan nada waswas.
Chuu menghampiri Choerry dan menuntunnya untuk kembali duduk di kursi nya. "Ry , mungkin ini efek benturan kepala lo masih nyantol kali ya. Jadinya lo halu? Soalnya Gowon dari tadi sama kita"
"T-tapi tuh tadi beneran Chuu. Gowon beneran masuk kamar nya" Ucap Choerry.
"Gue juga serius , Ry. Gowon tuh dari tadi-"
"Choerry bener" Potong Olivia sebelum Chuu ngelanjutin kata kata nya.
"Maksud lo?" Tanya Yves tidak mengerti.
"Yang Choerry katakan emang bener. Tapi itu bukan Gowon" Ucapan Olivia membuat teman temannya saling berpandangan satu sama lain. "Tapi dia adalah sosok yang menyerupai Gowon" Sambung Olivia.
🎯🎯🎯
Heejin terbangun dari aktifitas tidur nya. Ternyata hari sudah siang dan Heejin belum mandi pagi sama sekali. Tapi karena baru bangun , tubuh nya tidak langsung merespon untuk menyeret nya mandi.
Gadis Jeon itu melangkah kan kaki nya menuju dapur untuk mencari cari minuman dingin yang bikin segar. Entah itu air mineral ataupun minuman yang lainnya.
Ketika Heejin membuka kulkas di bagian atas , Heejin terkejut saat kedua netra nya melihat sticky notes yang tertempel di dalam dinding kulkas.
Dengan segera , Heejin mengambil kertas itu. Ia membaca nya dengan teliti , berusaha memutar otak nya maksud dari pesan di sticky notes itu apa. Dan pada akhirnya Heejin sadar kalau itu adalah clue untuk pagi ini.
"GUYS !! I GOT THE CLUE !!!"
Teriak Heejin yang memberi tahu teman temannya. Tidak lama dari itu , teman temannya berlari menuju dapur menghampiri Heejin.
"Kenapa Hee?" -Ch
"Lo dapat clue nya?" -Yv
Heejin mengangguk. "Ini" kata Heejin seraya menunjukkan clue di sticky notes itu.
"Berarti... dalam permainan ini kita tidak boleh percaya satu sama lain?" Kata Gowon.
Yves mengangguk , "Itu tandanya , walaupun kita sama sama terikat , kita tidak boleh memercayai satu pun. Kita harus hati hati" Jelasnya.
"Tapi masa iya sih pelaku nya ada di antara kita?" Ucap Heejin tak percaya.
"Yah.. bisa aja kan ?"
"Gue jadi curiga sama lo , Liv"
The first clue : Don't believe with someone
☠︎︎☠︎︎☠︎︎
Apakah kalian percaya kalau pelaku
alias si peneror itu ada dari salah satu
dari mereka ber-6??
Kalau iya , siapa? Dan apa alasannya?
Jangan lupa vote~
KAMU SEDANG MEMBACA
12 : 00 [ ✓ ]
Horror"Di antara kita ber-6 , siapa yang paling percaya dengan Mitos?" original story ©mars-xsoul