12 : 00 - Di ambil alih

156 33 4
                                    

Chuu termenung di halaman belakang kos-an. Dagu nya ia topang di lutut sebelah kanan nya. Chuu takut , jika dirinya dan teman teman nya benar benar akan di bunuh. Chuu tidak ingin mati sebelum dirinya merasa puas dengan kehidupan yang di jalaninya.

"Sekarang gue harus apa? Gak ada yang bisa di apa apain lagi selain bisa mengungkap siapa si peneror itu" Lirih Chuu seraya memainkan jari jemari kaki nya.

Chuu ingat akan perkataan Yeosang. Ia sangat ingin meminta bantuan pemuda yang notabene nya adalah seorang teman nya Gowon. Tapi sayang nya Yeosang tidak bisa membantu lebih jauh lagi.

"Chuu , lagi apa?" Chuu menoleh dan mendapati Choerry yang sedang berjalan ke arah nya.

Gadis imut itu menarik napas nya dan menghembuskan dengan lelah. "Gue gak tahu harus apa , Ry. Gue takut kita akan di-"

Choerry memotong ucapan Chuu dengan melempar pandangan datar nya. "Itu gak akan , Chuu"

"Lo gak ingat apa yang Olivia bilang? Walau kita melakukan apapun , kita akan tetap di incar dan di bunuh" seru Chuu. Tangan nya bergetar dan setelah nya air mata turun menuruni pipi putih dengan semburat merah nya di sana.

"Sekarang jangan berpikir yang aneh aneh. Yang terpenting adalah , kita harus menjaga satu sama lain. Jangan sampai lengah jika tidak ingin terjadi apa apa" ujar Choerry.

"Tapi--"

"Di coba aja dulu. Walau kemungkinan nya hanya sedikit , kan?" Jawab gadis penyuka warna ungu itu seraya mengusap bahu Chuu.

Chuu mengangguk lemas. Dan akhirnya ia di tarik dengan Choerry untuk kembali masuk ke dalam kos-an.

Ketika tiba di dalam dan akan pergi menuju ruang tamu atau ruang bersantai , Chuu dan Choerry si kejutkan dengan Gowon yang tiba tiba saja menggebrak meja makan. Untung nya tidak pecah.

"Kenapa sih!?" Tanya Olivia sewot. Pasal nya , ia sedang asik asik nya bermain game dan hampir saja tertembak jika tidak cepat menghindar karena gebrakan meja yang Gowon hasilkan.

"Gue baru paham. Gambar ranting ranting yang keluar dari mata dan mulut dan ada merpati yang sedang makan bola mata itu , menggambarkan Heejin banget. Kalian gak sadar atau emang benar benar lupa kalau hewan kesukaan Heejin adalah merpati?" Ujar Gowon panjang lebar.

"Merpati itu sedang memakan bola mata , dan prediksi gue peneror itu akan mencongkel bola mata Heejin?" Tebak Choerry.

Yves menggeleng , "Wrong prediction. Kalau menurut gue itu hanya sebuah gambaran aja. Tapi intinya Heejin emang target peneror itu"

"Dan..." Choerry menjeda kalimat nya.

"And what? Don't make us feel curious" Seru Olivia yang masih setia mengontrol tombol pada game di ponsell nyaa.

"Dan berarti yang melakukan semua ini yang dekat dengan kita? Berarti peneror itu dekat dengan kita kan? Buktinya dia tahu hewan yang Heejin suka. Tanggal waktu Heejin dan Olivia masuk ke geng kita. Peneror itu juga tahu kita ini paling dekat dengan siapa" Chuu yang melanjutkan ucapan Choerry.

Heejin menatap teman temannya bergantian. "Gue juga baru kepikiran begitu sih. Kalau Haseul , Yeojin , Hyunjin dan yang lain itu gak mungkin"

"Tapi masalah nya yang dekat dengan kita kan mereka mereka. Siapa dong kalau bukan mereka?" Sambar Olivia.

"Kayak nya kita harus benar benar cari tahu si peneror itu mulai dari sekarang deh" ide Gowon yang kemudian di setujui dengan yang lain.

"Ide bagus" -Yv




🎯🎯🎯





"Gue mau ambil Ice cream nih. Ada yang mau?" Tawar Gowon karena dia sedang lapar Malam ini. Lebih tepat nya malam di jam 00:00. Sudah tengah malam tapi mereka masih tetap terjaga karena tidak bisa tidur. Alhasil mereka pada berkumpul di ruang tamu dan ada yang duduk di ruang televisi juga.

12 : 00 [ ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang