12 : 00 - Kalung

230 42 0
                                    

"Ry , handuk gue ada di mana?" Tanya Olivia yang baru saja keluar dari kamar nya. Kebetulan Choerry udah mandi dan lagi bermain ponsel di depan televisi.

"Di pindahin Gowon ke depan" Jawab Choerry tanpa menoleh ke Olivia sama sekali.

"Ngapain di pindahin?" Olivia berjalan menuju tempat handuk yang katanya di pindahkan dengan Gowon ke dekat pintu utama.

Choerry menggelengkan kepala nya. "Tumben mandi? Kan biasanya lo asal rapi aja langsung jalan" Kata Choerry mengingat Olivia yang jarang mandi kalau mau di ajak jalan mendadak ataupun ada hal mendadak yang mengharuskan diri nya pergi keluar rumah. Tapi tetap wangi kok.

"Badan gue lengket. Males juga , lagian kan ngambil tugas paling gak lama. Tapi kayak nya jiwa gue nyuruh mandi" Jawab Olivia. Choerry hanya terkekeh mendengar perkataan Olivia.

Olivia pun pergi menuju kamar mandi di belakang. Karena kamar mandi yang di dekat kamar Chuu lagi di pakai sama Heejin. Untuk apa menunggu kalau masih ada cadangan.

Kaki nya bergerak dengan santai. Handuk nya juga di sampirkan pada bahu. Dengan mata yang masih agak berat , Olivia berjalan hingga dirinya tak sadar kalau kamar mandi terlewat.

"Eh , kelewat" Monolog Olivia yang kemudian memundurkan langkah nya. Saking malas dan masih ngantuk , Olivia jadi gak fokus. Namun sebelum membuka pintu kamar mandi , kaki nya tak sengaja menginjak sesuatu.

Olivia membungkukkan tubuh nya dan mengambil benda yang tak sengaja yang di injak nya tadi. Ia mengangkat ke atas bend yang rupanya itu adalah kalung , dan dapat dengan jelas Olivia lihat , kalung itu memiliki liontin dengan batu shappire.

"Punya siapa?" Tanya nya pada diri sendiri.

"Liv? Kata nya mau mandi?" Itu suara Chuu yang tiba tiba membuat Olivia tersentak.

"Oh. Tadinya gitu , tapi kehambat gara gara gue nemuin kalung ini" Ucap Olivia seraya menunjukkan benda yang di pegang nya.

Chuu memiringkan kepalanya , merasa heran dengan kalung yang Olivia temui. "Punya lo?" Tanya Olivia setelah nya.

Chuu menggeleng , "Sejak kapan gue punya kalung bentukan gitu? Suka batu shappire aja enggak" Jawab nya. Olivia nengangguki kepala nya mengerti.

"Oh iya , nih lo coba tanya ke yang lain. Siapa tahu ini punya salah satu dari mereka yang gak pernah kita tahu" Ujar Olivia yang langsung di angguki Chuu.

Chuu pun pergi neninggalkan Olivia. Sementara Olivia membuka kenop pintu kamar mandi nya.

Tapi ia terkejut saat pintu kamar mandi terbuka lebar. Dinding kamar mandi itu terpampang jelas dengan tulisan "Are you ready?" Dengan tinta merah.

🎯🎯🎯

"Gue beneran gak habis pikir deh , seinget gue semalam makaroni yang gue sama Heejin buat kalian pagi ini tuh ada di kulkas. Tapi pas tadi mau nyiapin udah gak ada" Keluh Yves dengan wajah nya yang di tekuk.

Jadi , pagi ini mereka tidak tahu ingin makan apa. Toh , kalau masak lagi harus ngeluarin bahan bahan. Yang ada malah buang buang bahan makanan. Kan mereka juga harus irit karena uang yang masing masing mereka punya harus di jaga. Jangan boros.

"Oh , kan waktu kemarin lo bawa kantong kresek isi nya daging daging sama makanan minuman instan , nah itu lo taruh mana?" Tanya Choerry ke Gowon.

Gowon nampak berpikir. Dan semenit kemudian Gowon mengingat nya. "Gue taruh di lemari atas. Cari aja" Ucap nya.

Heejin yang dekat dengan dapur langsung ke sana untuk mengambil beberapa makanan instan. Antara lain adalah ramyeon.

Setiba nya di dapur , Heejin langsung membuka lemari berisi makanan yang letaknya ada di atas. Ia mengambil ramyeon cup itu sesuai dengan jumlah orang yang ada di kos-an.

Saat sedang mengeluarkan bumbu bumbu ramyeon nya , Heejin mendengar sesuatu dari arah pintu belakang. Jadi pas masuk dapur , di sebelah kiri itu ada lorong lagi dan itu menuju pintu belakang. Tapi lorong itu gak pernah di nyalain. Jadi di biarin gelap.

Walaupun sudah ada matahari , namun lorong itu masih nampak terlihat gelap karena tidak ada ventilasi ataupun jendela di sana. Jadi bisa di bilang kalau pintu belakang itu hanyalah pintu cadangan atau darurat.

Heejin menolehkan kepala nya. Awal nya takut. Tapi tidak lagi ketika ia melihat bayangan yang melintas kaca dan mengarah ke pintu belakang.

"Who's there?" Tanya Heejin.

Tapi tak ada jawaban. Dengan perlahan , kaki nya melangkah mendekati lorong gelap itu. Sunyi dan tak ada suara apa apa. Bahkan tak ada seorang pun di sana.

Tangan nya meraba raba dinding di sana , dan menemukan saklar lampu nya. Heejin menyalakan lampu itu , namun ketika lorong itu sudah terang karena lampu , Heejin hanya melihat ada tikus dan kecoak terbang.

"Anjir kecoak terbang..."

Heejin langsung mematikan kembali lampu lorong nya dan kembali membuat makanan instan dengan terburu buru.

















Heejin langsung mematikan kembali lampu lorong nya dan kembali membuat makanan instan dengan terburu buru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


☠︎︎☠︎︎☠︎︎


Jangan lupa vote nyaa🍵🐦



12 : 00 [ ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang