12 : 00 - Terperangkap

144 29 3
                                    

'Hari ini , lo harus bunuh dia , si target pertama'

'Hah? Jadi lo minta bantuan gue biar lo bisa bunuh dia?'

'Tepat sekali'

'Kalau begitu Gue tidak mau ikut ikutan. Gue akan memberi tahu mereka'

'Terserah. Lo kalau gak mau bantu gue lagi gak masalah , tapi jangan beri tahu mereka. Sampai iya , siap siap saja lo mendapatkan sekantong plastik hitam berisi potongan tubuh satu satu dari mereka'































Yves berjalan dengan gontai. Wajah nya terlihat amat sangat lesu. Di bahu sebelah kiri nya bertengger handuk berwarna putih untuk dirinya membasuh wajah. Pagi pagi begini Yves tidak pernah membasuh wajah nya. Paling kalau setiap mau tidur.

Yves tiba di depan pintu kamar mandi belakang. Sebelum nya , ia pergi ke kamar mandi di sebelah kamar Chuu. Tapi rupa nya sedang di pakai dengan Gowon. Dan saat Yves ingin membuka nya , pintu itu terkunci.

Tok tok...

"Who's there?" Tanya nya seraya mengetuk ngetuk pintu kamar mandi.

"Me~ Olivia hye~" jawab Olivia dari dalam sana.

Yves mengernyit , "are you still diarrhea?" Tanya nya seraya menempelkan telinga pada pintu.

"Ah , i think so... Yves , can you take my roll on?" Yves mencari cari roll on yang Olivia maksud. Dan ia menemukannya .... di depan pintu yang tak pernah di sadari.

Di kos-an itu , tepat nya saat mengarah ke kamar mandi belakang memang ada 2 ruangan. Yang satu kamar mandi dan yang satu lagi ruangan kosong. Tapi seperti nya hanya Yves yang baru menyadari nya. Sedangkan teman temannya belum.

"did you put a roll on in front of the door?" Tanya Yves memastikan.

"Banyak tanya lo anjir ! Hurryyy !!! Roll on nya ada di atas wastafel !" Kata nya dengan nada kesal.

Sepertinya ada yang sengaja menjatuhkan roll on itu. Karena roll on nya tidak berada di atas wastafel , melainkan di depan pintu.

Yves melangkahkan kaki nya. Ia mendeka ke pintu itu dan berjongkok untuk mengambil roll on yang di minta Olivia. Namun saat ia akan berdiri untuk memberikan roll on nya , netra Yves menangkap secarik kertas kecil yang terselip di sela sela pintu.

Ia mengambil nya dengan keadaan jari jemari yang bergetar. Yves takut jika akan terjadi apa apa dengan teman teman nya. Karena jujur , Yves sudah tidak ingin membantu peneror itu lagi.

Tujuan awal peneror itu yang sudah berjanji pada Yves adalah , hanya sebatas menganggu. Tapi semakin ke sini semakin konyol dan malah meminta Yves untuk membunuh teman teman nya sendiri.

Secarik kertas kecil itu di buka dengan Yves. Dan ia terkejut saat tulisan dengan darah terpampang jelas di sana.

'Temen lo , sedang gue jebak sekarang'

12 : 00 [ ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang