TDBB - Dua Puluh Enam

29.9K 2.2K 35
                                    

Sepulang sekolah Galang dan Aiden langsung menuju rumah Edgar, seharian ini mereka jadi anak baik di sekolah tanpa bolos atau menjahili teman maupun guru. Mungkin mereka merasa kurang bersemangat melakukan aksinya karena kurangnya  member mereka.

Setelah memasuki pekarangan rumah Edgar, mereka berdua meletakkan motor di depan garasi. Terlihat beberapa remaja laki-laki tengah seru bermain basket dan skateboard di lapangan kecil yang letaknya tepat di samping rumah.

"Wess mas bro!"

"Yo para mas bro! sapa Galang dan Aiden bergantian.

Mereka semua menoleh dan menanggapi sapaan dari keduanya.

"Wuhu!! Aiden! Galang!"

"Baru nongol nih anak berdua."

"Mau join? Kuy lah!"

Aiden menggeleng. "Ntar aja deh, gue sama Galang mau nemuin Kenzo dulu," tolak Aiden.

"Oke! Kenzo ada di dalam," ujar salah seorang dari mereka menanggapi.

"Masuk dulu, mas bro," pamit Galang, dan mendapat acungan jempol dari anak-anak yang berada disana.

Galang dan Aiden melangkah memasuki rumah dengan perasaan yang deg-degan serasa mau ketemu pacar tapi aslinya gak punya.

Mereka deg-degan hanya karena mengira-ngira keadaan Kenzo seperti apa, muka masih mulus apa kaga.

Semisalnya enggak, kadar kegantengan Kenzo ada di bawah mereka, begitulah yang ada di pikiran duo cecunguk itu.

"Eh, ada micin juga di mari," sapa Aiden ketika melihat seorang cewek yang baru saja datang dari arah dapur.

Cewek itu hanya mendengus kesal menanggapi celetukan Aiden, kemudian ia berlalu dengan membawa nampan di tangannya.

"Ck! Sasa, namanya Sasa. Lo bikin anak orang gondok mulu sih." Galang mengomeli Aiden.

"Daripada lo! Bikin anak orang baper mulu!" sewot Aiden tidak mau kalah.

"Ngejawab mulu, ini kapan nemuin Kenzo-nya? Mana ini rumah si Edgar banyak kamarnya. orang kaya, rumah bujangan macem hotel." Galang menggelengkan kepala tak habis pikir dengan Edgar yang memilih tinggal pisah dari rumah utama dengan dalih ingin mandiri.

"Lo mau kayak Edgar juga gak sih, Lang? Kalau gue sih—"

"Jangan kepikiran buat mandiri juga dong, jamet! Kaga di beliin rumah juga sama ortu, lo. Paling juga di suruh nge-kost satu petak kamar," ejek Galang memotong ucapan Aiden sambil tertawa terbahak-bahak.

"Ketawa terus! Puas-puasin! Kayak lo bakal di bolehin ortu lo aja, kena bentakan bapak lo aja langsung kicep. Heran gue, anak Tentara kok macem lo begini, cemen," balas Aiden mengejek Galang.

"Lo belom tau aja rasanya di todong senapan sama bokap lo sendiri," dumel Galang.

"HAHAHAHAHAHA!!!" Aiden langsung menyemburkan tawanya ketika mendengar perkataan Galang.

Selalu begini ketika Galang mengungkit kejadian waktu SMP. Ketika mereka bertiga bolos sekolah selama 3 hari berturut-turut. Bukan cuma bolos saja, selama 3 hari itu mereka maling buah mangga, rambutan dan jambu langsung dari pohonnya di rumah-rumah warga yang berada di sekitar sekolah.

Alhasil, tingkah mereka itu di laporkan langsung ke sekolah oleh beberapa orang warga.

Orangtua mereka akhirnya di panggil ke sekolah karena 2 kasus. Pertama karena sudah 3 hari tidak masuk sekolah, padahal dari rumah mereka pamit mau sekolah, kedua maling buah-buahan.

The DEVIL Bad Boy [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang