~ Happy Reading ~
Kenzo menarik tangan Viona dan berjalan dengan cepat. Sebagai perempuan tentunya Viona kesulitan saat mengikuti langkah Kenzo yang begitu cepat. Cengkeraman Kenzo di pergelangan tangannya begitu kuat sehingga tangannya sakit.
"Eh, lo apa-apaan sih? Lepasin gue!" Protes Viona.
Tak ada respon.
Kenzo terus berjalan hingga tiba di dekat tangga dan menaiki anak tangga tersebut. Tangga menuju lantai teratas. Ya, Kenzo membawa Viona ke rooftop. Dengan susah payah Viona menaiki anak tangga agar tidak tersungkur ketika mengikuti Kenzo.
"Awwww...!" Viona meringis ketika Kenzo melepaskan cengkeraman tangannya dan mendorong tubuh Viona ke dinding. Punggung Viona membentur cukup keras dinding di belakangnya.
"Lo ngajak gue kesini buat apaan, hah? Sakit nih punggung gue" teriak Viona kepada cowok yang tak di kenalnya ini.
Kenzo menarik nafas panjang dan menatap wajah Viona lekat-lekat.
"Kenapa lo ngeliat gue begitu? Mau ngapain? Lo itu siapa sih, main tarik anak orang sembarangan?" Tanya Viona yang balas menatap Kenzo. Tak ada gentar di mata cewek itu. Tatapannya seakan akan menantang cowok di depannya.
Kenzo tersenyum miring memperlihatkan smirk-nya. "Lo gak tau siapa gue?" Tanya nya dengan suara datar dengan pandangan tak lepas dari Viona.
Viona mendengus kesal. "Mana gue tau. Gue aja baru hari ini nginjakin kaki di sekolah ini."
Kenzo berjalan mendekati Viona dan mempersempit jarak di antara mereka. Bahkan deru nafas dari keduanya sampai terdengar jelas.
"Allahuakbar! nafas gue sesak " Viona membatin. Sungguh, baru kali ini dia berdekatan dengan cowok selain kakak dan bokapnya. Aroma parfum cowok yang tengah memojokkannya ini sungguh menggugah iman.
"Dengar baik-baik! Nama gue Kenzo Stevano Andrew. Gue ini adalah anak pemilik yayasan sekolah ini. Gue minta sama lo jaga sikap lo terhadap gue." Tegas Kenzo dengan memanfaatkan kedudukan ayahnya untuk kekuasaanya.
"Lalu apa urusannya sama gue, sehingga lo nyeret gue kesini?"
"Gue udah bilang, jaga sikap lo terhadap gue" ucap Kenzo dengan penuh penekanan.
"Iyaaa... terus kenapa gue di tarik-tarik begini?" Viona menahan emosinya. Dia sangat geram terhadap cowok di depannya ini, ditanya apa! Dijawab apa!.
"Lo harus minta maaf sama gue, karena lo udah nabrak gue!"
"WHAT? DEMI APAA?" Pekik Viona. Ckckck... sebegitu hausnya cowok ini dengan permintaan maaf dari dirinya.
"Berisik bego!" Kenzo mundur selangkah ketika pekikan Viona mengganggu telinganya.
"Cuma karena itu lo narik gue dengan kasar hingga berakhir disini? Gila banget. Tadi kan temen gue udah minta maaf.'' Ketus Viona.
"Gue mau kata itu keluar dari mulut lo sendiri!" Ujar Kenzo
Viona memutar matanya malas. Ada ya cowok seperti ini yang membuat rumit hal sepele seperti sekarang?.
Tentu saja ada!
Dia adalah Kenzo Stevano Andrew. Cowok songong yang tengah berdiri di depannya.
"Oke! Gue turutin apa kata lo. Gue-Minta-Maaf." Ucap Viona dengan menekankan kalimat terakhirnya. Dari pada tidak ada ujungnya, lebih baik dia minta maaf saja.
"Ck! Lo kira segampang itu? Telat" dengus Kenzo kasar. Kenzo kembali mendekat ke arah Viona. Kali ini bahkan lebih dekat. Kenzo memiringkan kepalanya mendekati telinga Viona dan membisikkan sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The DEVIL Bad Boy [TAMAT]
Fiksi Remaja"Biarpun lo cewek gue. Gue gak bakal segan-segan berbuat kasar sama lo kalau gak nurutin apa kata gue. karena lo itu milik gue, paham lo!" -KENZO STEVANO ANDREW- Dia layaknya setan, eh enggak ding! Lebih tepatnya iblis. Berwajah rupawan tidak menjam...