Kenzo mengendarai motornya dengan kecepatan sedang, ia dalam perjalanan menuju rumah Marcel. Pikiran Kenzo teringat akan kejadian tadi, dimana dia dengan mudahnya mencium siswi pindahan.
Kenzo berdecak kesal. Bagaimana bisa dia mengklaim paksa cewek yang tak dikenalnya? Bahkan namanya saja ia tau dari name tag seragam cewek tadi. Dan kenapa tiap kali cewek itu membangkangnya, rasa kesal itu muncul secara tak terduga dan berlebihan.
Seorang Kenzo memang tak suka dibantah!
Biasanya, tak ada yang berani melawannya. Semua siswa disekolah saja tak ada yang mau mencari perkara dengan dirinya.
Kenzo membelokkan motornya ke arah kanan memasuki kompleks tempat tinggal Marcel.
Gerbang bercat hitam dengan campuran warna emas itu adalah kediaman keluarga Marcel.
Deru suara motor Kenzo yang terdengar keras, membuat wanita yang berumur kepala tiga tersebut berdiri didepan pintu menyambut kedatangan keponakannya itu.
Kenzo berjalan menuju ke arah wanita itu seraya mengacak-ngacak rambut hitamnya. Dipeluknya wanita yang menjadi sosok ibunya yang selama hampir 3 tahun terakhir ini.
Wanita ini adalah Evania Mahera. Beliau adalah adik kandung satu-satunya dari papanya, beliau adalah bundanya Marcel.
"Ken! Bunda kangen sekali" ujar Evania dengan mengeratkan pelukannya untuk keponakannya ini.
"Iya, Bun. Ken juga" balasnya singkat.
Evania melepaskan pelukannya dan menuntun Kenzo ke arah ruang makan. Disana Marcel nampak anteng dengan makanannya.
"Eh, Ken! Makan yuk! Lama banget sih lo, jadinya gue duluan deh" sapa Marcel setelah meneguk minumannya.
"Ayo! Ken. Bunda udah masakin soup ayam kesukaan kamu" Evania meletakkan piring didepan Kenzo yang sudah duduk di kursinya.
Kenzo hanya mengangguk singkat menyahuti. Diambilnya nasi dan soup yang sudah di hidangkan di atas meja makan.
Selama mereka makan tak ada satupun yang bersuara. Memang sudah menjadi tradisi keluarga ini agar tidak berbicara ketika makan. Tradisi ini juga dianut oleh keluarga Kenzo dulunya.
Iya, dulu.
Sewaktu keluarganya masih harmonis dan utuh tentunya. Disaat Kenzo masih bersekolah di sekolah menengah pertama.
Selesai makan, Evania mengajak Marcel dan Kenzo berbincang-bincang di ruang keluarga.
"Sekolah kamu gimana, Ken?" Tanya Evania kepada Kenzo.
Beliau bukannya tidak tahu atas kelakuan keponakannya selama ini. Dia tahu sepenuhnya. Bahkan melebihi Kakaknya, yaitu papa Kenzo.
Evania lah yang sering menghadiri pengambilan raport, pertemuan orangtua serta panggilan dari guru BK.
"Biasa aja, Bun" jawab Kenzo terlihat cuek saat menyinggung perihal sekolah.
Evania mengela nafas, lalu di elusnya bahu Kenzo. Hampir 3 tahun belakangan ini dialah yang mencurahkan perhatian dan kasih sayang kepada Kenzo.
KAMU SEDANG MEMBACA
The DEVIL Bad Boy [TAMAT]
Novela Juvenil"Biarpun lo cewek gue. Gue gak bakal segan-segan berbuat kasar sama lo kalau gak nurutin apa kata gue. karena lo itu milik gue, paham lo!" -KENZO STEVANO ANDREW- Dia layaknya setan, eh enggak ding! Lebih tepatnya iblis. Berwajah rupawan tidak menjam...