Waktu berlalu begitu cepat, sudah tiga bulan lamanya Viona bersekolah disini.
Hari ini adalah hari terakhir ujian tengah semester di laksanakan. Dalam tiga bulan ini banyak yang telah di laluinya disekolah ini. Hubungan sepihaknya dengan Kenzo masih terus berlanjut.
Pemaksaan dan tingkah semena-mena dari Kenzo masih terus dia rasakan. Begitu juga penolakan dan segala bentuk perlawanan lainnya dari seorang Viona.
Sifat Kenzo dikatakan posesif belum tentu juga.
Yang menonjol dari sifat Kenzo hanyalah keegoisan semata tanpa peduli dengan kondisi dan keadaan sekitarnya, terutama Viona.
Contohnya saja hari ini. Viona, Rara beserta beberapa teman perempuan sekelasnya akan menonton bioskop.
Hitung-hitung bentuk refreshing setelah seminggu penuh melaksanakan ujian.
Tentunya Viona tidak mengatakan kepada Kenzo tentang acaranya hari ini. Bisa-bisa cowok itu bersikap seenaknya dengan melarangnya dan menghancurkan mood serta rencananya bersama teman-temannya.
Seluruh murid berbondong-bondong melewati gerbang. Keceriaan terlihat jelas di wajah mereka. Semua begitu senang telah lepas dari ujian yang selama seminggu ini menjadi beban mereka.
Hari ini teman sekelas Viona dan Rara yang namanya Selyn membawa mobil sendiri ke sekolah. Mereka akan pergi ke bioskop menggunakan mobil temannya ini.
Rara memegang lengan Viona dengan ekspresi cemas. "Tenang aja, kita aman kok. Dari tadi kan si Kenzo gak kelihatan". Ujar Viona menenangkan Rara.
Sejujurnya dia juga merasa cemas, jantungnya saja sudah berdetak dengan keras.
Selyn membunyikan klakson mobilnya dan berteriak menyuruh Rara dan Viona segera masuk. Dengan terburu-buru mereka berdua mendekati mobil Selyn sehingga membuat beberapa siswa yang berada disana dibuat heran dengan tingkah dua cewek itu.
"Astaga, jantung gue udah mau copot. Gini amat kabur dari cowok lu, Vi," erang Selyn setelah mobilnya meninggalkan sekolah.
"Lo berdua terniat banget jadiin gue supir, duduk di belakang kayak anak-anak sultan," dengus Selyn
"Ma'af deh. Kita tadi panik soalnya," kata Rara.
"Ini belum seberapa dari penderitaan gue," ujar Viona yang menyandarkan punggungnya di sandaran kursi.
"Gilaaa, kayak kabur dari penjahat aja tau gak," kekeh Rara yang di ikuti tawa kecil kedua temannya.
"Ketawa gue aja gak selepas biasanya, kayak ada yang menghambat," keluh Selyn lagi.
~OoO~
Kenzo memasuki ruang ujian Viona, mencari keberadaan cewek itu disetiap sudut. Namun, dari beberapa orang yang masih tersisa di ruangan itu sosok yang ia cari tidak ada disana.
Dia mencoba mendial nomor Viona dan hanya suara operator yang didengarnya. Sudah tiga kali mencoba dan nomor Viona tetap tidak aktif termasuk WhatsApp nya juga tidak. Sudah pasti cewek itu mematikan ponselnya.
"Kalau lo nyari Viona dia udah pergi bareng sama Rara dan Selyn," ujar seorang siswa laki-laki memberitahu Kenzo.
"Sial!" Kenzo mengumpat pelan seraya bergegas menuju parkiran. Disana dua makhluk yang biasa membuntutinya ternyata sedang menunggunya disana.
"Lo berdua ikut gue!" perintah Kenzo tanpa menunggu persetujuan dua orang itu.
Aiden dan Galang saling menatap bingung lalu sama-sama mengangkat kedua bahunya. Kedua orang itu akhirnya menuruti Kenzo dan menjalankan motornya meninggalkan area sekolah.
![](https://img.wattpad.com/cover/141653024-288-k809519.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The DEVIL Bad Boy [TAMAT]
Novela Juvenil"Biarpun lo cewek gue. Gue gak bakal segan-segan berbuat kasar sama lo kalau gak nurutin apa kata gue. karena lo itu milik gue, paham lo!" -KENZO STEVANO ANDREW- Dia layaknya setan, eh enggak ding! Lebih tepatnya iblis. Berwajah rupawan tidak menjam...