VIONA GABRIELA PUTRI
Cewek yang satu bulan lalu berusia 17 tahun ini adalah murid baru di SMA Bhakti Negara.Kepindahannya kesini di karenakan sang Ayah baru saja meninggal dunia karena stroke dan serangan jantung yang tiba-tiba saja menyerangnya di saat mengetahui perusahaannya bangkrut.
Semua aset serta kediaman mewah nya disana di sita dan di ambil alih oleh bank, guna membayar hutang-piutang yang menguak begitu saja.
Viona dan mamanya sendiri pindah kesini karena di boyong oleh kakak laki-laki nya MARCO GABRIEL PRATAMA. Di usia nya yang sekarang sudah 25 tahun Marco sudah memegang Rumah Sakit milik keluarganya - Gabriel's Hospital. Tak hanya itu, Marco adalah seorang dokter.
Sebagai anak tertua dan anak laki-laki satu-satunya membuatnya harus mengelola aset satu-satunya yang di punya keluarganya saat ini, setelah perusahaan keluarga bangkrut dan tidak bisa di pertahankan.
Marco sendiri sudah memiliki rumah 2 tingkat di kawasan elite kota ini-- yang sekarang mereka tempati.
Meski Viona yang usianya baru genap 17 tahun, ia harus kehilangan kehidupan mewahnya dan sang ayah tercinta, Viona mencoba tabah dan ikhlas atas cobaan yang Tuhan berikan kepadanya.
Hari ini adalah kepindahannya ke kediaman sang kakak.
"Sudah siap, sayang? Tanya sang mama.
Viona menganggukkan kepalanya sebelum menjawab.
"Sudah Ma. Tinggal di masukin ke bagasi mobil aja."Viona dan Mamanya berjalan keluar dari rumah mewahnya yang telah di huninya selama ini. Dia memasukkan koper ke dalam bagasi serta barang-barang yang lain ke jok belakang.
"Non, udah di tungguin Ibu di mobilnya den Marco" Bi Sarti mengingatkan Viona.
Bi Sarti adalah pembantu keluarga Viona. Beliau dan suaminya - Mang Parjo - sudah 10 tahun lamanya bekerja dengan keluarganya. Saat kebangkrutan keluarganya pun Bi Sarti dan Mang Parjo tetap ingin bekerja pada Mama Viona, tanpa di gaji pun beliau tak apa.
Memang keluarga Viona tidak memperlakukan Bi Sarti dan Suaminya sebagai bawahannya, mereka tetap menghormatinya karena beliau lebih tua dari Mama dan almarhum Papa Viona.
"Iya, Bi. Bibi juga masuk ke mobil, kasian Mang Parjo kelamaan nunggu" Ucap Viona sambil tersenyum manis.
Setelah menata semua barang bawaan, Viona berjalan ke arah mobil sang Kakak.
~OoO~
Mentari pagi telah bersinar terang di iringi cicitan suara burung. Semua orang pagi ini akan di sibukkan kembali dengan aktifitasnya masing-masing.
Begitupula Viona dan Keluarganya di kediamannya yang baru. Mama Viona dan Bi Sarti tengah sibuk menata piring dan menu sarapan pagi.
Viona yang sudah siap untuk ke sekolah, menuruni tangga dengan berlari-lari kecil. Sedangkan Marco sang kakak juga sudah siap dengan jas putih kebanggaannya.
Keduanya berjalan menuju meja makan. Disana sudah ada Mamanya, Bi Sarti dan Mang Parjo. Semuanya sudah menunggu.
Sebenarnya Bi Sarti dan Mang Parjo sudah menolak supaya makan di belakang saja. Keduanya merasa tak enak duduk dan sarapan satu meja bersama majikannya. Namun, Mama Viona tetap memaksa mereka.
"Dek, nanti Kakak gak bisa anter ke dalam ya. Soalnya ada operasi pagi ini" ucap Marco setelah berada di dalam mobilnya.
"Iya, Kak." Jawab Viona mengangguk mengerti.
Setelah menempuh perjalan lebih kurang 20 menit, akhirnya mobil yang di kendarai Marco berhenti di depan gerbang SMA Bhakti Negara.
"Aku masuk ya, Kak" pamit Viona.
"Iya, belajar yang bener ya. Nanti pulangnya pesen taksi aja" ucap Marco seraya mengelus rambut adik satu-satunya itu.
Viona membuka pintu mobil dan melangkah ke arah gerbang. Dia berbalik dan menunggu mobil milik Marco berjalan meninggalkan kawasan SMA Bhakti Negara.
Disinilah kehidupan baru Viona akan bermula. Kehidupan sekolah yang akan jauh berbeda dari sekolah lamanya.
~OoO~
Heyy Yo! What's Up Guys! :)
Tetap Stay buat nunggu Part pertama yaa.☆ 04 Juli 2018 ☆
[ Fay Yolhani ]
KAMU SEDANG MEMBACA
The DEVIL Bad Boy [TAMAT]
Novela Juvenil"Biarpun lo cewek gue. Gue gak bakal segan-segan berbuat kasar sama lo kalau gak nurutin apa kata gue. karena lo itu milik gue, paham lo!" -KENZO STEVANO ANDREW- Dia layaknya setan, eh enggak ding! Lebih tepatnya iblis. Berwajah rupawan tidak menjam...