20

16 4 0
                                    

___
__
_
EXCHANGED LOVE
...

Ceklek! Pintu terbuka dan pemandangan pertama yang terlihat oleh netra Salsa adalah Ny. Park yang duduk dikursi pinggir ranjang Dian, dan Renjun yang tertidur disofa kamar tersebut. Suasananya sepi, hanya terdengar bunyi suara alat pendeteksi detak jantung. Selang infus masih melekat pada tubuh rapuh Dian, yang sudah hampir enam hari tidak sadarkan diri.

Tap, tap, tap. Langkah kaki Salsa terdengar menggema. Kini dia berdiri disamping Ny. Park yang diliputi rasa berduka dan sengsara, atas kondisi koma putri yang begitu ia cintai. Bahkan mata panda tampak melekat sempurna padanya. Salsa pastikan, Ny. Park sudah beberapa hari terjaga.

Bersalah. Hal tersebutlah yang memenuhi hati dan pikiran Salsa. Tangannya bergetar, rasanya tak mampu ketika ingin memegang bahu Ny. Park. Bibirnya terasa susah untuk mengeluarkan kata-kata.

Salsa menarik kembali tangannya yang hendak memegang bahu Ny. Park. Ia menghirup udara dalam-dalam, lalu menghembuskannya perlahan. "T-tante.."

"Kenapa? Kenapa putriku tidak mau bangun? Apa dia marah denganku?"

Hati Salsa mencelos. Tiap kata yang diucapkan Ny. Park benar-benar terdengar begitu pilu, sekaligus menjadikan Salsa merasa sangat bersalah. "Ta—" ucapan Salsa terpenggal. Dia menoleh, mendapati Renjun yang memegang bahunya dari belakang.

Renjun menggeleng, memberi isyarat untuk memberi waktu pada Ny. Park. Kedua bola mata Salsa berkaca-kaca. Lalu ia mengangguk dan menyerahkan bungkusan berisi baju ganti Renjun. "Gua pergi dulu ya? Nanti gua balik lagi."

"Iya."

"Dan maaf buat semuanya."

Renjun tersenyum. Untuk beberapa detik mereka saling melempar pandangan, sebelum kemudian Salsa memutuskannya dan langsung pergi.

***

"Kamu mau nungguin disini, apa ikut kedalam?"

Jaemin mencoba berpikir untuk memilih pilihan yang tepat. Namun sebelum mengutarakan pilihannya, interaksi mereka disela oleh kedatangan Haechan yang menyapa mereka.

"Hey Sal, Jaemin!"

"Ngapain lo disini?" tanya Jaemin.

"Keadaannya Dian bagaimana?"

Jaemin cemberut. Bukannya menjawab pertanyaannya, Haechan justru bertanya hal lainnya. "Ya! Orang ditanya malah balik nanya!" kesal Jaemin.

Salsa tertawa kecil dan menjawab pertanyaan Haechan. "Dian..dia masih belum sadar sih! Tapi dokter bilang dia bakalan sadar sebentar lagi," Haechan mengangguk dalam. "Sayang banget! Gua masih sibuk, gak bisa ngejenguk dia. Padahal gua pengen lihat kondisi dia."

"Iya. Lo sih, kemana aja? Jarang kumpul sama yang lain juga."

"Yaelah! Si Haechan mah, palingan juga sibuk cari kesibukan," ujar Jaemin asal. Haechan dan Salsa tertawa. "Bisa aja lo!" kata Haechan sambil mukul pelan lengan Jaemin.

Jaemin gak terima, kemudian memukul lengan Haechan juga. Tapi tanpa Jaemin tahu, Haechan menahan rasa sakit. Bukan. Bukan karena pukulan Jaemin, melainkan karena luka yang ada dilengannya karena ulah ayahnya.

"Yaudah. Gua pergi dulu ya? Dadah!"

Salsa memicing, menemukan kejanggalan dengan sikap Haechan. Caranya berjalan, seperti sedang menahan rasa sakit dilengannya. Namun pikiran tersebut tenggelam, ketika Jaemin menggandengnya masuk kedalam pasar swalayan.

"Oh iya. Habis belanja, tolong anterin aku pulang ke kos-kosannya Alin ya?"pinta Salsa. Namun dia fokus memilih-memilah barang yang akan dibeli. " Habis itu aku mau ke rumah sakit lagi bareng Alin, sama Yola juga."Lanjutnya

"Gak mau pulang ke rumah atau rumah Oma aja? Mereka pasti khawatir sama kamu."

Salsa enggan menjawab dan memilih sibuk dengan kegiatannya.

"Sal. Bagaimana pun juga mereka keluarga kamu, orang tua kamu dan mau yang terbaik buat kamu. Lagian, merekakan waktu itu belum tahu, kalau kamu punya aku dan Renjun punya Dian."

Salsa menghela nafas, kemudian berbalik menghadap Jaemin. Kedua tangannya terulur mecubit gemas, pipi Jaemin. "Iya-iya Pak Bos! Nanti ya, sebelum ke rumah sakit sama Alin dan Yola, aku bakalan pulang."

Jaemin tersenyum. "Begitu dong! Anak pintar!" seru Jaemin. Dia mengacaukan rambut Salsa yang tergerai diudara. "Ish! Jangan dirusakin rambutnya!" cebik Salsa.

Setelah selesai berbelanja, mereka beranjak menuju tempat parkir. Disana, mereka tak sengaja berpapasan dengan Taehyung. Lebih tepatnya, Taehyung menunggu mereka diparkiran.

"Kimmy!" Taehyung berlari memeluk adiknya. "Kamu kemana aja? Kok gak pulang-pulang. Bikin khawatir satu rumah tahu gak?!"

Salsa mendorong tubuh Taehyung. "Lepas! Ingat ya, aku masih marah sama kalian. Dan ya, namaku Kim Salsa bukan Kimmy!" cetusnya. Taehyung tersenyum sendu, menatap manik milik adiknya. Ia tahu, memang begitulah yang akan terjadi jika adiknya sedang marah padanya. Dan mungkin ini akan sulit, untuk membujuknya pulang.

"Pulang ya, Kimmy? Gak kangen apa sama kakak?" Salsa mendengus membuang muka, melipat kedua tangannya didepan dada. "Mau sampai kapan marahnya? Kakak minta maaf deh. Dan sebenarnya semua ini ide kakak. Jadi mama dan tante Huang cuma ngikutin ide kakak."

"Kak Taehyung tahu gak?! Gara-gara perjodohan ini aku kehilangan satu sahabat dan sekarang dia sekarat dirumah sakit! Kakak tahu juga gak, bagaimana sakitnya perasaan Renjun dan aku?!" Salsa meneriaki kakaknya itu. Seluruh gerundelan yang lama ia simpan, kini dengan lega ia lontarkan. Taehyung bisa mengerti rasa emosi adiknya. Dan baginya, ia juga pantas mendapatkan omelan dari Salsa.

Tetapi keadaan ini tidaklah benar, menurut Jaemin. Bagaimana pun juga Salsa harus bisa memaafkan kesalahan keluarganya. Toh lagipula ini juga bukan sepenuhnya salah keluarganya.

Jaemin menarik lengan Salsa, membuat si empu mengalihkan pandangan yang semula dari Taehyung, kearahnya. "Salsa..." Jaemin belum sempat menyelesaikan ucapannya, tangannya sudah ditepis oleh Salsa terlebih dahulu. "Iya Na. Aku tahu!"ucapnya.

"Aku akan pergi bersama Jaemin, Kak. Aku akan pulang seperti keinginan kakak juga dan ya, aku juga sudah memaafkan kalian semua. Aku pergi!"

Salsa pergi bersama Jaemin. Sedangkan Taehyung masih membatu, hingga mobil yang ditumpangi adiknya tidak kelihatan lagi.

Dalam batinnya ia merasa sangat bersalah, karena idenya semua jadi runyam.

"Kimmy...tolong pulang!" gumamnya.

___
__
To be continue
...

DiansariHm
Lolipopp_127

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 20, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Exchanged LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang