14

20 4 0
                                    

___
__
_
EXCHANGED LOVE
..

Kriiing!

"Baiklah Anak-anak! Kita akan bertemu kembali minggu depan, sekarang kalian boleh istirahat," ucap Bu Irene sembari membereskan benda-benda miliknya. "Terima kasih, dan selamat siang!" Irene melenggang pergi, meninggalkan kelas tersebut.

Dapat dipastikan kelas menjadi gaduh kembali, setelah Irene benar-benar meninggalkan mereka. Beberapa siswa tengah bercanda ria, dan lainnya pergi ke kantin.

"Guys! Kantin yuk? Laper nih," ajak Alin dengan memegangi perutnya, tanda jika ia memang lapar. "Hayuklah!" balas Salsa antusias.

"Err..kalian dulu aja, nanti gua nyusul, " ucap Dian yang menarik perhatian Yola untuk menanyainya. "Emang kamu mau kemana?"

"Gak kemana-mana sih, cuma mau lanjutin catatan gua yang belum kelar." Yola mengangguk-angguk, mengerti.

"Yaudah, kita duluan ya? Tapi tar lo nyusul!"

"Iya Sal, iya!"

"Daa Yayan!"

"Bye Lilin!"

Dian tersenyum singkat melihat kepergian temannya, kemudian dia kembali melanjutkan mencatat apa yang di tuliskan Irene di papan.

Di tengah aktivitas mencatat, Jennie dan kacungnya, Shuhua, menghampiri Dian. Sontak, Dian terbawa suasana dan mendongak untuk melihat mereka.

"Ngapain lo kesini?" tanya Dian, dan di balas dengan suara tawa kecil, namun terdengar meremehkan. "Ketawa lagi. Lo gila ya?" sarkas Dian.

"Eh? Jaga ya, mulutnya! Padahal gua kesini mau ngasih tahu lo berita yang menggemparkan. Tapi berhubung lo gak welcome, ya udah."

"Berita apa emang?!"

"Berita tentang lo, Salsa, Renjun sama Jaemin!" jelas Shuhua. Sedangkan Jennie, diam-diam ia merekah kan senyum piciknya.

"Gua, Salsa, Renjun sama Jaemin?! Ha, lawak lo?"

"Beneran kok. Kalau lo udah denger, dan lihat pasti terkejut." Kali ini perkataan Shuhua mengundang minat Dian, untuk mendengarkan kejelasannya.

"Ya, Park Dian! Ini tentang pacar, juga temen lo." Jennie sengaja berjalan kesana kemari secara perlahan, memberi kesan elegan namun membuat Dian semakin penasaran. "Pacar lo, Renjun..."

"Dia mau nikah sama temen lo, Salsa!"

Hening menyelimuti mereka, untuk sesaat. Jennie masig mempertahankan senyum nya, sedangkan Dian menganga, sulit menerima faktanya.

"Hah?! Buang-buang waktu aja. Mana mungkin?! Secara Salsa udah bucin banget sama Jaemin, dan kita masih SMA. Dasar gak waras!"

"Gua punya buktinya kok!"

***

Ceklek! Sedetik setelah suara pintu terbuka, muncul sosok wanita paruh baya. Wanita itu masuk kedalam kamar Dian, dengan nampan berisi potongan semangka segar. "Dian, sayang. Makan semangkanya, nih!" ucapnya sembari meletakkan nampan tersebut diatas nakas.

"Iya Ma, nanti Dian makan."

Wanita tersebut tidak lain adalah Ny. Park, mamanya Dian. Ny. Park mengayunkan kaki, mendekati putri kesayangannya. "Kamu kenapa sih? Kok lemes gitu? Mana belum ganti seragam juga dari tadi. Ini udah mau malam loh?"

"Enggak papa, kok. Dian cuma kepikiran tugas sekolah." Dian mengulas senyum

"Beneran?" Dian mengangguk, meyakinkan mamanya. "Bener Ma, Mama gak usah khawatir."

Exchanged LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang