___
__
_
EXCHANGED LOVE
...Bagaimana sih, keadaannya jika kalian dihadapkan dengan orang yang kalian sayang penuh dengan luka dan darah? Kacau? Sedih? Seakan dunia runtuh? Begitulah yang dirasakan Renjun dan Salsa sepanjang jalan.
Kedatangan mereka di rumah sakit, disambut antusias oleh perawat. Renjun yang tadinya membopong tubuh Dian, kini menidurkannya diranjang. Dengan cekatan, para perawat membawanya ke ruang UGD untuk mendapatkan penanganan pertama.
Seorang dokter berlari ke arah mereka. Sebelum masuk ruangan, Renjun mencegahnya. "Dokter! Tolong selamatkan dia, apapun yang terjadi!" Dokter tersebut mengangguk, lalu masuk kedalam ruangan.
Jika di dalam dokter dan beberapa perawat sedang menangani Dian, di luar ada Salsa dan Renjun yang mati-matian merasa khawatir dengan keadaan Dian. Apalagi Renjun.
Meskipun sebelum kejadian Dian memutuskan hubungan mereka, tetapi bagi Renjun, Dian tetap pacarnya. Renjun begitu menyayangi Dian. Dalam batinnya ia meminta pada Tuhan, semoga Dian terselamatkan.
Dengan wajah sembab, Salsa berjalan perlahan menghampiri Renjun. "Renjun...maafin gua. Semua ini salah gua." lirih Salsa sambil menunduk
"Iya! Ini semua salah lo, dan Mama lo! Kalau aja Mama lo gak sakit dan minta kita nikah, ini semua gak akan terjadi. Dan Dian gak ada di dalam UGD!!" bentak Renjun. Seluruh emosinya keluar begitu saja. Salsa hanya menangis dan menunduk. Apa yang dilakukan Renjun padanya adalah hal wajar. Tetapi tetap saja, ia tidak suka dibentak.
Melihat Salsa menangis, Renjun hanya menghela nafas lalu duduk dikursi panjang, yang disediakan di depan ruangan. Dia mengacak rambutnya sendiri. Dia benar-benar frustasi.
Salsa mendongak, lalu mengusap jejak air matanya. Dia mengambil ponselnya disaku celana, dan menghubungi Jaemin untuk menyampaikan pesan duka tersebut.
[Halo Sal? Ada apa? Kangen aku ya?]
[Na..] Suara serak Salsa mengundang tanya dipikiran Jaemin.
[Loh, kamu kenapa? Lagi nangis ya?]
[Dian Na...hiks!]
[Kenapa Dian? Bukannya dia lagi lari pagi sama Jennie, sama Shuhua ya? Ini aku lagi di rumahnya.]
[Dian kecelakaan, sekarang dia lagi dirawat di rumah sakit. Cepat kesini!]
Salsa menutup panggilan sepihak, tanpa mendengarkan ucapan Jaemin seterusnya. Dia tak sanggup lagi. Bahkan tangisnya kembali pecah. Dia membekap mulutnya sendiri, agar tidak menciptakan suara isak tangis.
Untuk beberapa saat, suasana menjadi hening diantara mereka. Hingga pada akhirnya Renjun membuka suara. "Maafin gua."
"Lo gak salah kok. Gua pantes dapet itu."
"Tadi gua terlalu emosi. Gua khawatir sama Dian. Gua sayang dia. Gua gak mau kehilangan dia." Salsa tersenyum simpul, lalu mengambil duduk disamping Renjun. "Gua ngerti kok."Renjun tak menjawab, hanya memandang Salsa sekilas.
Ceklek! Seorang perawat keluar dari ruangan. " Bagaimana keadaannya Sus?"tanya Renjun.
"Pasien mengeluarkan banyak darah, dan memerlukan donor darah. Akan tetapi stok darah yang dibutuhkan baru saja kosong tigapuluh menit yang lalu." Jelasnya
"Darah saya 'O' Sus! Dian golongan darahnya 'B', jadi bisa kan?!" saut Salsa.
"Bisa banget! Mari ikuti saya." Salsa mengangguk lalu mengikuti kemana suster itu pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Exchanged Love
Random___________EXCHANGED LOVE__________ ________________ | ⚠WARNING⚠ | --------- •√ CERITA INI HANYALAH FIKTIF BELAKA. APABILA TERJADI KESAMAAN NAMA, ATAU PERISTIWA, ITU MURNI HANYA KEBETULAN. •√ CERITA INI ADALAH KEHALUAN. SEMOGA PARA PEMBACA TERHIBU...