12

22 5 0
                                    

___
__
_
EXCHANGED LOVE

"Hati-hati Sal, jangan lari gitu. Nanti jatuh." Salsa tidak mengindahkan perkataan Renjun, dan terus berlari. Melihat Salsa, Renjun hanya menghela napas panjang. Dia menggeleng pelan, lalu menyusulnya.

"Mama kenapa?" Air mata sudah menggenang dipelupuknya, dan pada detik berikutnya Salsa menangis melihat kondisi mamanya yang semakin pucat.

Taehyung, dan papa-nya juga terlihat sedih. Salsa jadi takut dan mulai berpikiran yang buruk. "Mama.." Dipeluknya lengan tangan yang lemah tidak berdaya itu.

"Mama kamu untuk saat ini tidak apa-apa, hanya saja kondisinya akan terus melemah jika tidak segera di bawa berobat ke Singapura." jelas dokter Daniel.

"Kenapa harus Singapura dok?" tanya Taehyung. "Karena disana perlatannya lebih lengkap, dan memadai."

"Apapun itu, pokoknya Mama harus sembuh! Mau di berobat di Singapura atau Australia sekalian gak masalah, yang penting Mama sembuh!" tegas Salsa disela tangisnya.

"Masalahnya, Mama kamu tidak mau diajak berobat," jelas Tn. Kim.

Salsa menatap sendu wanita yang begitu ia cintai. Dia menggenggam tangannya erat. "Ma..mama kenapa gak mau di ajak berobat? Mama tuh, harus sembuh," ujarnya lembut. "T-tidak nak..Mama tidak mau pergi, sebelum kamu sama Renjun setuju dijodohin."

Salsa tercekat. Hatinya hancur, mendengar permintaan sang mama. Dia tidak mungkin memaksa Renjun untuk menerima perjodohan ini, dan disisi lain, Salsa begitu mencintai Jaemin, kekasihnya.

Tapi bagaimana dengan permintaan Mamanya?

Salsa tidak bisa berkata. Hanya tangis, tangis, dan tangis. Dia menenggelamkan wajahnya, dalam pelukan lengan sang mama. Dia tidak tahu harus apa.

Melihat sahabatnya, Renjun jadi kasihan padanya. Apakah keputusan nya menolak perjodohan ini tepat? Karena jika ia menerimnya, bagaimana dengan Dian, kekasihnya. Dan Jaemin, pacar Salsa? Apapun keputusannya, pasti akan ada yang terluka nantinya.

"Om, Tante, Renjun mau kok dijodohin sama Salsa." ucapan Renjun benar-benar membuat mereka tercekat. Seakan-akan, waktu berhenti berputar beberapa saat.

"Kamu beneran Nak Renjun?" tanya Tn. Kim memastikan. Renjun mengangguk mantap.

"Kamu..tidak mencoba untuk membohongi tante 'kan? " Renjun menggeleng. "Tidak Tante. Asalkan Tante mau berobat, dan sembuh. Renjun pastikan,  Salsa jadi istri aku." Ny. Kim tersenyum hangat

Salsa beranjak, menarik Renjun keluar dari kamar Mamanya.

"Lo gila?!"

"Maksud lo?"

"Arrgh, kok lo setuju sama perjodohan ini?! Gak mikirin Dian?! Jaemin?! Ha! Bahkan, lo sama Dian baru jadian, masih anget-angetnya!"

"Emang lo tega? Liat nyokap lo yang sakit?!" Perkataan Renjun cukup untuk membuat Salsa membeku di tempat. "Gua juga tahu, apapun keputusan nya pasti akan ada yang terluka. Gua juga gak mau nyakitin Dian! Gua sayang sama dia!"

"Lo harus ngerti Sal, pilihan kita itu berat. Mana mungkin gua biarin lo sedih terus-menerus, karena gua nolak perjodohan ini. Lo itu sahabat gua, dan Mama lo udah kayak Mama gua sendiri." Salsa menundukkan kepala. Dia merasakan begitu berat beban dalam pikirnya. "Gua takut...gua takut Jaemin kecewa dan Dian jadi benci gua," ujarnya pelan dan diakhiri dengan tangisan.

Renjun maju selangkah, menepis jarak diantara mereka. Dia memeluk tubuh Salsa. Tangannya mengelus punggung Salsa, mencoba membuat cewek itu tenang dan berhenti menangis.

Exchanged LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang