01

89 7 0
                                    

" Gua rasa, lo itu berharga! Sampai gua gak akan rela lo terluka karena bola."
_Huang Renjun_
-
-
-
Exchanged Love

Di tengah riuhnya sekolah. Seorang gadis, dan laki-laki berjalan dengan tenang. Sebut saja namanya, Park Dian dan  Na Jaemin. Mereka tidak peduli terhadap beberapa kecaman maupun pujian dari siswa-siswi terhadap mereka. Sedikit dari mereka yang mengetahui, jika Dian dan Jaemin adalah saudara. Sekitar 45% mengetahuinya, dan sisanya tidak. Beberapa mengatakan jika Dian adalah pepacor bagi temannya sendiri. Karena pada dasarnya, Jaemin telah memiliki kekasih. Dan kekasihnya itu adalah teman akrab Dian. Bisa dibilang mereka adalah sahabat. Namun, Dian mengambil sikap acuh tak acuh dengan perkataan tersebut. Toh, mereka tidak tahu kebenarannya.

"Eh, lihat deh! Kak Jaem, tambah ganteng aja. "
"Ihh, gemes banget sama Jaemin! "
"Enak ya, jadi Dian. Bisa deket sama Jaemin! "
"Duh, bisa-bisa pingsan gua, liat ketampanan Jaemin! "
"Itu cewek, gatel banget sih! Deketin my bebeb, Jaemin. "

Begitulah suara-suara dari para siswi SMA SMTown. Sedangkan para siswa?? Mereka terlihat cuek, meski sebenarnya mereka mengagumi sosok Dian yang memiliki paras cantik, ditambah otak cerdas. Beberapa suara terdengar menghina  sosok Dian, namun itu tidak mampu membuatnya sakit hati maupun tersindir. Bahkan, dengan terang-terangan Dian merangkul pundak Jaemin. Dan Jaemin membalasnya, dengan merangkul pinggang Dian. Membuat beberapa siswi yang melihatnya semakin memanas.

"Gak tahu diri banget sih! "
"Kasian, Kak Salsa. Ditikung temen sendiri! "
"Dih, liat tuh! Jadi, pepacor aja bangga! "

Dian menyunggingkan senyumnya, mendengar ucapan tak terima dari netijen di SMA SMTown.

" Mereka lucu, yah! "

"Siapa? "

"Itu, para netijen yang gak tahu hubungan kita! "

"Emang kita ada hubungan apa? Kita 'kan udah putus. " ucap Jaemin dramatis. Seolah-olah tengah memainkan sebuah drama sad romance. Dan, ia mendapatkan sebuah pukulan lumayan keras pada kepala bagian belakang. Pelakunya tak lain adalah Dian. Membuat Jaemin mengaduh sejenak, lalu mungusap-usap bekas pukulan.

"Kita itu masih pacaran, sayang! Inget gak?! " ucap Dian,  mengikuti begitu saja alur candaan dari saudaranya.

"Oh, jadi gini. Kelakuan kalian di belakang gua?! " Bersamaan dengan berhentinya ucapan tersebut Jaemin dan Dian juga berhenti berjalan, lalu menoleh kebelakang. Dimana sumber suara berasal. Keduanya saling bertatap wajah, lalu kembali memandang kearah Kim Salsa, orang yang tadi bersuara. Atau sering dipanggil Salsa. Sorot mata mereka tak hanya mendapati Salsa, tetapi juga Renjun. Atau Huang Renjun. Yang berdiri tepat disamping kanan Salsa. Huang Renjun merupakan sahabat Salsa. Mereka telah berteman sejak berusia empat tahun.

Jaemin mengambil delapan langkah untuk mendekat pada Salsa. Ia mengambil kedua tangan Salsa, menggenggamnya erat-erat. Lalu, berjongkok dengan lutut kiri sebagai tumpuannya. Ia memasang wajah aegyo dan berkata, "Wahai pujaan hatiku, maafkanlah kakanda! Sesungguhnya kakanda tidak menyukaimu, melainkan menyukai Dian. Si putri curut dari goa hantu! "

Dian mendengus mendengar kalimat 'Si putri curut dari goa hantu' . Sungguh lucknut! Dengan teganya Jaemin menyebutnya sebagai putri curut?? Ya Tuhan, kuatkanlah Dian. Beri dia kesabaran.

Sedangkan Renjun? Ia tengah berada dalam fase dimana ia malas bertemu dengan Dian, dan mati-matian menahan tawa setelah mendengar ucapan Jaemin tadi.

"Bangunlah, kanda! " Salsa mulai mengikuti alur gurauan Jaemin. Ia memegang kedua bahu Jaemin, lalu membantunya berdiri. " Aku tak apa, kakanda! Masih ada Pangeran kodok disampingku! "

Exchanged LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang