09

21 5 0
                                    

____
__
_
EXCHANGED LOVE
...

Keadaan menjadi canggung untuk Dian. Pikirannya terus saja, mengingat tentang kejadian tadi. Dia jadi malu sendiri. Sedang Renjun? sedari tadi, Renjun berjalan tertatih-tatih kesana kemari mengumpulkan kayu. Dia berusaha membuat api, dengan memanfaatkan kayu dan batu. Setelah api menyala, Renjun menggunakannya untuk membakar ikan yang di perolehnya dari sungai dengan entah bagaimana caranya.

"Woy? sini...bantuin bakar ikan!" Untuk sesaat, Dian menjadi gugup sekaligus cengo. Jantungnya berdebar kencang, ketika dia mulai mendekat pada Renjun.

Keadaan menjadi hening diantara mereka. Diam-diam, Dian menahan debaran jantungnya saat di dekat Renjun yang tengah membakar ikan seperti dia. Desiran angin, membuat Dian semakin berdebar. Hatinya senang berada di dekat Renjun. Egonya malu, ingin cepat-cepat menjauh darinya. Dian menjadi gundah sendiri.

Ketika dirasa ikan yang di bakar sudah matang, mereka pun memakannya.

"Re-renjun..." Renjun membalasnya dengan dehaman, karena dia tengah asik memakan ikan bakarnya. Dan itu cukup membuat Dian kesal. Dian berusaha mengumpulkan keberaniannya untuk berbicara dengan Renjun, setelah kecanggungan luar biasa yang dia alami, dan...Renjun hanya membalasnya dengan sebuah dehaman?

Dian mengalihkan pandangan ke bara api. Ragu-ragu, dia mulai berbicara lagi.

"Soal...tadi pa--" Ucapan Dian terpenggal, ketika tiba-tiba Renjun memaksa Dian untuk menghadap wajahnya, lalu mencium bibir Dian, singkat. Dian diam. Dia cengo. Dia merasa ada suatu aliran yang membuat jantungnya berdebar lebih cepat. Sedangkan Renjun? tanpa rasa dosa ataupun bersalah, Renjun melanjutkan memakan ikan bakarnya.

"RENJUUNNN!!! FIRST KISS GUA!" Teriak Dian histeris, setelah menyadari apa yang terjadi. Diam-diam, Renjun menyeringai senang. Sedangkan Dian terus memukuli lengan atasnya.

"Balikin, balikin first kiss gua.."

"Itu buat calon suami gua nanti! Balikin!"

"Balikin first kiss gua!!"

Chup!

Renjun kembali mencium bibir Dian secara singkat. Dian terkejut.

"KYAAAA! KENAPA LO NYIUM GUA LAGI!! PERSETAN!"

"Gak usah teriak-teriak bisa kan? sakit telinga gua dengernya."

"GIMANA GUA GAK TERIAK-TERIAK? SEDANGKAN LO...LO UDAH NGAMBIL FIRST KISS GUA! MESUM, LO, YA?!"

"Tadi lo bilang suruh balikin...yodah gua balikin."

"Tapi, ya, gak cium gua juga...hiks." Air mata luruh begitu saja. Dian bingung. Dia harus senang? karena first kiss nya di ambil oleh Renjun. Orang yang dia suka. Ataukah Dian harus marah? sedih? karena tindakan ini....Dian menjadi bingung sendiri.

Melihat Dian menangis, Renjun menjadi merasa bersalah telah mencium anak gadis orang. Renjun meraih kedua tangan Dian dan menggenggamnya erat.

"Hey...kenapa lo nangis?" Dian tak menjawab, dan masih setia menangis.

"Maafin gua, ya...gua kelewatan, ya? Maaf, ya, Yan...gua..gua gak bermaksud buat lo nangis. Maaf, ya, Yan.." Dian tetap diam, dan setia menangis. Renjun pun membawa Dian kepelukannya. Membiarkan Dian menangis sepuasnya.

Exchanged LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang