03

37 5 0
                                    

📌📖📖📖📌
-
-
-
Exchanged Love

Hari ini matahari bersinar terang, membagikan kehangatan di seluruh penjuru kota. Tetapi, kehangatan itu tidak berlaku bagi seluruh warga SMA SMTown, terutama para muridnya. Bagi mereka matahari begitu terik, keringat mulai berpeluh memenuhi dahi mereka. Sudah hampir satu jam mereka berdiri di tengah lapangan melaksanakan upacara bendera. Dan saat ini, mereka tengah mendengarkan pembinaan, atau lebih tepatnya ocehan dari kepala sekolah mereka. Pak Lee Soo-man.

"Ck! Ntu orang kagak capek apa? Ngoceh mulu daritadi. Pegel nih, berdiri mulu! " Keluh Haechan yang berada di barisan paling belakang bersama Mark, Jeno, dan Jisung.

"Brisik lo! Ntar kalau Somay dengar gimana? Bisa habis kena hukuman kita! " Balas Mark sedikit berbisik.

"Jadi laper. Btw durhaka banget lo, masa guru sendiri di panggil Somay! "

"Parahan elo, masa Pak Soo-man lo panggil bebek betina. "

"Sejak kapan? Yee.. Gua gak pernah kek gitu ya? Gua 'kan murid yang baik hati dan tidak sombong! "

"Najis! "

"Weh, jangan berisik dong! Matanya Pak Soo-man ngarah ke kita, noh!" Saut Jeno.

"Hooh, jangan berisik napa! " Tambah Jisung.

"Perasaan lo juga ikutan berisik, dah! " Ucap Haechan lirih, tetapi masih dapat di dengar oleh Jisung.

Matahari semakin bersinar, terik. Suhu semakin memanas setiap menitnya. Banyak murid-murid yang mulai lelah, dan menyumpah serapah Pak Soo-man. Mereka selalu sebal, jika Pak Soo-man yang memberikan pembinaan. Sebab, beliau pasti akan memperlama waktu pembinaan. Apa yang beliau sampaikan selalu saja panjang, dan bertele-tele. Menyebalkan, memang!

"Jadi.. Sudah di putuskan, minggu depan anak-anak dari kelas sebelas akan melaksanakan camping! "

Kakk kaakkk (anggap saja suara burung gagak)

Tidak ada yang menyahut, maupun yang terlihat terkejut akan penuturan dari Pak Soo-man. Mereka hanya menatap jengah, kedepan.

"Loh? Kenapa gak ada yang senang? "

"Bapak pasti cuma ngeprank kita, kayak beberapa waktu lalu! " Saut salah seorang siswa, yang disetujui oleh semua murid.
Apa yang diucapkan siswa tersebut, beralasan. Sebab beberapa waktu yang lalu, Pak Soo-man pernah mengatakan bahwa akan mengadakan outbound untuk kelas sepuluh. Tetapi kenyataannya di batalkan, karena beliau hanya memberi harapan palsu pada mereka. Katanya sih, becanda. Padahal, nyatanya yang ketawa cuma dia, yang lainnya cuma... (Krik krik) gak faham sama sekali dengan apa yang di anggap lucu oleh kepala sekolah tersebut.

"Loh... Jadi, kalian tidak mau? Baiklah.. Padahal kali ini saya tidak berbohong, atau sedang ngeprank kalian. Tapi kalian gak mau? Ya sudah gak- " Ucapan Pak Soo-man belum selesai, tetapi Sehun, guru matematika sekaligus pengganti Taeyang, guru BK. Dengan tegas memotong ucapannya.

"Bapak sungguhan? "

Kali ini Soo-man tidak menjawab, dan sebagai gantinya ia menatap tajam setiap sudut barisan para murid, sampai dengan barisan para guru dengan perlahan dan bergantian. Suasana di lapangan mendadak hening. Hanya terdengar suara angin berhembusan mengibarkan bendera merah putih. Semuanya tampak menunggu jawaban yang akan diucapkan oleh Soo-man. Tetapi, entah kenapa Soo-man malah membuat mereka menjadi penasaran.

Selang beberapa detik, lelaki paruh baya tersebut mengangguk dalam. Membuat semua orang yang berada disana kebingungan.
Soo-man yang melihat mereka seperti tak percaya, lantas langsung tertawa kecil, lalu berkata, "Saya bersungguh, untuk kelas sebelas akan diadakan camping! "

Exchanged LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang