3. Hyung tampan

3.4K 223 5
                                    

Makasih ya yang udah vote dan coment.

Kringgg.. kringgg..

"Iiihhh.. apa sih mimi berisik tae masih ngantuk mimi diem.." Tae yang nyawanya masih belum terkumpul lalu lanjut bobo cantiknya, membiarkan jam kesayangannya tergeletak di lantai

Pengin tahu mimi tu sapa, mimi tu panggilan Taehyung ke jam bentuk kelinci berwarna pink, katanya kiyowo.

10 menit kemudian.

Tok.. tok.. tok..
Pintu kamar Tae di ketuk tidak selownya, dengan sang pelaku Kim Seokjin yang masih menggunakan celemek pink dengan motif love acak. Satu tangannya memegang panci pink kesayangan.

"Tae kamu pengin sekolah enggak sih, tu Hoseok nungguin."ucap Jin agak teriak, heran sama dongsaeng kesayangannya sangat kebo.
Tenang Hoseok aka Jung Hoseok itu sahabat plus tetangganya, uke juga. Pemuda Jung itu juga sudah punya kekasih namanya Lee suho.

Tae yang mendengar nama Hoseok, langsung membuka mata dan menyambar handuk bergambar kelinci putih besar.

"Iya hyung Tae mandi dulu." Sedikit berteriak agar sang hyung mendengar.

Selesai mandi dan sudah lengkap dengan seragam sekolah, Tae sedikit berlari menuruni tangga walau sudah seringkali dilarang.

"Sayang hati-hati." Eomma Baek memperingati anak bontotnya itu saat berlari menuruni tangga, Tae hanya memberikan dua jempol pada sang eomma.

"Mianhe eomma. Tae ngga sabar sekolah lagi." Baekhyun terkekeh pelan melihat bibir yang mencurut lucu, dengan tangannya yang masih sibuk menata makanan di meja makan, dibantu Seokjin.

Mata Tae bergulir melihat seinci ruangan, memekik senang saat melihat tetangga plus sahabatnya sedang duduk tenang di meja makan memainkan ponsel berlogo apel leroak.

"Hosiki hyung.." Tae berlari menuju pemuda Jung yang kini tengah tersenyum lebar. Meletakan benda persegi panjang itu di meja.

Tae memeluk Hoseok. Hoseok hanya terkekeh, imut sekali sahabatnya ini.

"Hoseok, Tae sarapan dulu." Titah Baekhyun seraya mendudukan diri di samping kursi putra sulungnya.

Sedangkan untuk tuan kim, beliau tengah berada di luar negeri. Lebih tepatnya di kota bernama London.

"Tae, kaja makan lalu berangkat bareng hyung." Hoseok memang lebih tua beberapa minggu dari Tae.

"Kaja." Ucapnya semangat.

skip di sekolah Bangtan School

"Hyung kelasnya sama gak, Tae takut.." ya iyalah takut dari tadi para seme menatapnya lapar, apa lagi saat melihat wajah Tae yang polos.

"Kayanya enggak deh Tae, Hosiki juga pengen bareng Tae huhuhu.."ucap pura-pura sedih hoseok. Sebenarnya mereka sekelas, kalaupun tidak otang tua Taehyung pasti akan mengancam, dengan uang tentunya. Bukan apa mereka hanya ingin melindungi putra bungsunya.

"Kenapa enggak Hosiki hyung hiks.." tuh kan nangis Taenya, padahal niat Hoseok hanya menjahili hehe.

"Iiih.. Tae jan nangis maksud Hosiki itu enggak tahu, Hosiki cuma bercanda, yuk tu semua kumpul di aula nanti kakak osisnya marah loh." ucap Hoseok mengalihkan topik agar Tae tidak jadi menangis, akan sulit kalau temannya ini menangis.

"Iya Hosiki hyung, jangan bercanda lagi Tae nda like." Ucap Tae sambil mempoutkan bibir lucu.

Syukurlah nggak jadi nangis, batin Hoseok seraya menarik lembut Taehyung menuju aula.

...

"Tae kamu duduk disana dulu ya." Tunjuk Hoseok ke salah satu kursi yang sudah di sediakan panitia. Tae mengangguk, beberapa terpekik gemas. Bahkan ada yang sampai mimisan.

Polosnya (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang