Polosnya (Revisi)

penjahat?

"Arghh.."

Cetarr..

"Arghh.."

"Berhentilah Joon, lihatlah dia sudah sekarat." Sebenarnya Chanyeol geram namja yang hampir menculik Seokjin sama sekali kukuh tak mau membuka suara.

"Sa.. sa.. saya tidak.. uhuk.. akan berhianat." Ucap orang itu dengan mulut yang mengeluarkan darah.

Cetarrr.. cambukan ke 101 berhasil membuat namja itu hampir tak sadarkan diri tetapi satu tendangan ke arah perutnya membuatnya kembali sadar.

"Akan ku buat kau buka mulut." Setelah mengatakannya Namjoon melangkah mundur hilang di kegelapan.

"Jangan sampai terbunuh!" Ucapan Chanyeol membuat dua orang dengan tinggi tubuh yang berbeda mengangguk.

"Ya baiklah.." Jimin membalas malas.

Ya dua orang yang sangat menyukai siksa menyiksa ini tak lain Jimin dan Mingyu, dua orang yang memiliki naluri pembunuh yang sadis, tapi lebih sadis Jungkook kalo ingin tahu.

Dan mengapa mereka bisa masuk ke mafia milik keluarga Kim? Ayah dari Chanyeol dan kakek dari Jimin adalah sahabat, jadi ya gitu.

Tuk..

Tuk..

Tuk..

Ketukan dua pasang sepatu membuat namja dengan tubuh penuh darah itu mendongak menatap dua orang dengan tinggi badan yang berbeda.

Jimin - bisakah tidak membahas tinggi badan. 😑
Author- lah.. kan gw kaga ngomong tinggi badan lu Jim.
Readers- ... isi sendiri.
Jimin- au ah gelap.

Skip..

"Saya tidak akan mengatakannya." Jimin dan Mingyu menyeringai mendengarnya.

"Keluarkan Jim!" Jimin menatap Mingyu tidak suka.

"Enak aja lu nyuruh-nyuruh, gw lebih tua dari lu item."

"Nyenyenye.. beda berapa jam doang elah." Pertengkaran dua orang keluarga Park itu mengundang kekehan dari namja yang terikat berdiri dengan rantai di kedua tangannya.

"Ternyata.. keturunan keluarga Park sangat bodoh."

Bugh..

Pelaku pemukulan itu adalah Mingyu yang terpancing emosi. Sedangkan Jimin mengambil laptop dan ditaruhnya di meja tepat mengarah ke tempat namja yang masih dipukuli oleh Mingyu.

"Sudahlah Gyu. Tu orang cuma mancing emosi lo." Mingyu berhenti setelah mendengar ucapan Jimin.

"Sorry gw kebawa emosi." Ucapan Mingyu mendapat anggukan singkat dari Jimin yang sedang mengotak-atik laptop berlogo apel berwarna silver.

"Ngah.. akh.. ah.. ah.. lebihhh dalamhh.. ngahh.. fuck me dad.." Suara laknat seorang wanita dari video yang di tayangkan dari laptop membuat namja yang sendari tadi terdiam kini menatap adegan itu dengan binar kekecewaan.

Tek..

"Ah.. lihatlah kekasihmu, bukankah sangat menikmatinya?" Suara berat milik Namjoon membuat namja dengan luka di seluruh tubuh itu tertunduk.

"Apa.. apa yang kau lakukan?" Namja itu menatap tepat di kedua pupil hitam Namjoon.

"APA YANG KAU LAKUKAN SIALAN?!!" Namja itu memberontak dan berteriak keras ke arah Namjoon dengan penuh emosi.

"Hei.. hei.. tenanglah."

Jika ditanya kemana duo somplak, mereka di pojok hanya menyiaksikan dengan sekantong keripik singkong berada di masing-masing.