9. Ballroom Party

3.5K 363 59
                                    

BEOMGYU makan dengan gugup. Hasil masakan dari perempuan di sampingnya dan juga Yeonjun yang kini tengah mereka santap dalam diam. Ia duduk tepat di samping perempuan yang diketahui bernama Ningning tersebut. Sedangkan lelaku bule yang datang bersamanya tadi bernama Ningkai, duduk di samping Yeonjun di seberang Beomgyu dan Ningning.

Ningning dan Yeonjun memasak prosciutto. Hidangan Italia yang tidak pernah Beomgyu santap sebelumnya, seumur hidupnya. Hidangan tersebut merupakan campuran pasta yang dililit keju juga daging babi. Karena pada awalnya, Ningning akan membuat risotto yang menggunakan bahan dasar ikan laut tetapi Yeonjun melarang karena Beomgyu alergi terhadap bahan-bahan tersebut.

Beomgyu tak tenang dan terus melirik ketiga orang di sekitarnya yang makan dengan begitu anggun. Terutama Ningning. Melihat caranya makan, Beomgyu semakin sadar diri bahwa dirinya sekarang hanya merupakan seorang rakyat jelata yang berada diantara orang-orang penting yang hidupnya tidak akan pernah bisa disamakan dengan kehidupan Beomgyu yang biasa-biasa saja selama ini.

Selesai menyantap hidangan mereka, Ningning di samping Beomgyu menyesap the hitamnya dengan gerakan yang begitu berkelas. Tubuh duduk dengan tegap dan mata memejam ketika mulutnya menyesap isi dari cangkir mahal berbahan porselen koleksi Yeonjun. Matanya lalu beralih pada Ningkai dan Yeonjun yang juga minum dengan cara yang sama seperti Ningning. Jauh berbeda dengan Beomgyu ketika menyesap isi cangkir tersebut, suara seruputan terdengar dan membuat Yeonjun serta Ningkai di depannya langsung menatap padanya sambil tersenyum.

Beomgyu tidak sadar bahwa Ningning di sampingnya hanya melirik tajam sambil meletakkan cangkir tehnya kembali ke meja. Dua buah undangan diambilnya dari tas branded Dolce & Gabbana berwarna senada dengan pakaian glamour yang dia kenakan. Diberikannya pada Yeonjun lalu kemudian berdiri dari tempatnya duduk.

"Tidak istirahat dulu?" tanya Yeonjun saat melihat Ningning bersiap pergi diikuti oleh Ningkai yang juga beranjak dari duduknya.

"Aku hanya mampir sebentar. Ningkai yang merengek ingin kesini. Kebetulan kami lewat daerah sini jadi sekalian mampir." Ningning berjalan menjauh dari meja makan sambil menunduk anggun pada Beomgyu, berpamitan.

Yeonjun mengikuti perempuan itu tergesa, meraih pinggangnya lalu kembali saling memberikan ciuman di pipi masing-masing. "Giselle sedang tidak di Amerika. Jadi kurasa kau kurang beruntung Kai," ujarnya sambil menepuk-nepuk bahu Ningkai.

"Tidak papa hyung. Lagi pula aku juga hanya berniat memberi kejutan saja. Bertemu denganmu pun sudah cukup. Jangan lupa datang ke hari ulang tahun kami ya!" ujar Ningkai sebelum benar-benar merangkul Ningning pergi dari sana. Pria bule itu menoleh ke Beomgyu sekilas untuk menunduk dan menghilang tergantikan pintu yang tertutup.

Beomgyu masih tercenung duduk di tempatnya semula. Ingin bertanya siapakah Ningning dan Ningkai yang barusan datang. Tetapi kedua orang tadi hanya diperkenalkan secara tidak langsung oleh Yeonjun. Bahkan Ningning dan Ningkai tidak mengeluarkan sepatah katapun pada Beomgyu. Hanya bahasa tubuh saja dan kebanyakan menunduk sopan padanya.

"Sudah kenyang? Mau melanjutkan pelajarannya?" tanya Yeonjun. Tangannya usil mengelus perut rata Beomgyu dan sedikit menekannya, memastikam apakah si manis sudah terasa penuh atau belum.

"Mereka tadi sebenarnya siapa Daddy?" tanya Beomgyu dengan tatapan mata polos ingin tahu bak anak kecil menggemaskan yang tak bisa ditolak keinginannya.

"Oh. Ningning dan Ningkai itu saudara kembar tidak identik. Mereka berdarah China-Italia-Amerika. Jadi wajar jika wajahnya sedikit berbeda dari kita. Nama asli Ningning adalah Ning Yi Zhuo dan nama asli Ningkai adalah Ning Kamal Kai. Mereka berdua teman baik sekaligus kolega bisnisku." Yeonjun menjelaskan. Tahu bahwa sedari tadi Beomgyu menyimpan rasa penasarannya sendiri.

Floral & Fading ✦ YeongyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang