7. Comfort

3.4K 372 52
                                    


PART DIHAPUS


Saat Beomgyu perlahan membuka matanya, betapa terkejut dirinya. Wajahnya memerah sampai telinga melihat tubuh sixpack Yeonjun terpampang jelas di hadapannya tanpa ditutupi pakaian sehelai pun. Jauh di luar dugaannya, ternyata tubuh Yeonjun begitu kekar, gagah dan indah di saat bersamaan. Matanya menelusuri setiap inchi tubuh atas Yeonjun, hingga tanpa sadar menggigit bibir bawahnya sendiri. Namun rasa kagum yang terpancar dari wajahnya seketika berubah sendu saat menemukan sebekas luka tembak di selangka Yeonjun.

"Yeonjun ..." lirih Beomgyu iba.

Yeonjun sepenuhnya sadar bahwa Beomgyu baru saja melihat luka di tubuhnya. Ia tersenyum dan membelai wajah Beomgyu agar tak mencemaskan luka itu. Di sisi lain Yeonjun juga tidak ingin membahasnya jika Beomgyu tidak bertanya.

"Darimana kau mendapatkan luka itu?"

Beomgyu adalah submisif pertama yang menanyakan pertanyaan tersebut setelah lima tahun berselang. Membuat Yeonjun ragu untuk menjawabnya karena hanya akan membuka luka lama. "Apa penting bagimu? Kau tidak suka bekas lukaku?" tanyanya mengalihkan topik pembicaraan.

Beomgyu sadar ia baru saja bersikap lancang. Biar bagaimanapun, Yeonjun bukan siapa-siapanya, bukan teman apalagi kekasihnya. Ia tidak pantas menanyakan hal seperti itu padanya karena hubungan mereka saat ini tidak lebih hanya sekedar trainer dan klien saja. 

"Maafkan aku sudah lancang bertanya. Tapi bukan begitu maksudku. Aku tidak keberatan. Hanya saja ... aku penasaran. Bukankah itu wajar? Kalau kau tidak mau menjawabnya tidak papa. Maafkan aku karena sudah bersikap tidak sopan."

Yeonjun mematung beberapa saat. Kalimat yang runtut diucapkan Beomgyu barusan benar-benar persis dengan kalimat yang keluar dari mulut seseorang di masa lalunya. Seseorang yang sempat membuat Yeonjun merasa bahagia dengan hidupnya. Orang pertama yang membuat Yeonjun mengenal apa itu perasaan cinta. Cinta yang tulus dan lebih dari permainan seks semata.

"Yeonjun?"

Tidak sadar sudah melamun beberapa saat, Yeonjun mengerjap beberapa kali untuk mendapati Beomgyu yang kini sudah duduk di hadapannya, menatap lekat padanya untuk memastikan bahwa pria itu baik-baik saja. Mendapatkan tatapan seperti itu dari Beomgyu, Yeonjun terketuk hatinya, dan untuk pertama kali, ia mau membuka diri dan bercerita tentang dirinya pada Beomgyu.

"Luka ini kudapatkan dari ayah Soobin." Yeonjun mengelus bekas luka pada selangkanya.

"Bereskan dirimu dan segera tidur. Besok kita lanjutkan pelajarannya," ujar Yeonjun lagi. Tanpa memberikan kesempatan untuk Beomgyu menjawab.

Yeonjun segera saja meraih kaos dan memakainya kembali. Ia beranjak dari kasur dan menyambar pakaian Beomgyu yang sempat dia buang ke lantai sebelum mereka menjalani pelajaran hari ini. Lalu dilemparkan kepada Beomgyu yang langsung menangkapnya. Efek angin yang terjadi karena lemparan itu membuat helaian poni Beomgyu terhempas juga, menampakkan jidat lebarnya dengan mata yang menutup.

Untuk beberapa saat, Yeonjun terpaku pada sosok Beomgyu lalu benar-benar pergi dari kamar lelaki manis itu menuju ke kamarnya di lantai bawah.

Untuk beberapa saat, Yeonjun terpaku pada sosok Beomgyu lalu benar-benar pergi dari kamar lelaki manis itu menuju ke kamarnya di lantai bawah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yeonjun selesai membereskan dirinya. Terduduk di sisi ranjang sambil menunduk menatap ke arah jendela. Wajah Beomgyu yang mencemaskannya masih tergambar jelas di dalam benaknya. Kepedulian Beomgyu yang terkesan lancang juga masih mendebarkan dadanya. Lelaki pemilik perusahaan jasa BDSM itu terbiasa menikmati hidupnya di bawah tekanan pekerjaan dan memilih ramah serta sedikit acuh ketika bersikap pada klien.

Tapi di dalam lubuk hatinya terdalam, Yeonjun sadar jika Beomgyu mengambil pengecualian darinya untuk bersikap. Awalnya Yeonjun mengira bahwa ia melakukannya dengan begitu ramah dan penuh perhitungan karena Beomgyu masih sangat polos dan awam. Tapi semakin lama mereka bersama, Yeonjun merasa ingin terus menjaga Beomgyu. Apalagi jika mengingat bagaimana Beomgyu gemetar ketakutan hingga tak mau melepaskan pelukan setelah mengalami pelecehan seksual untuk pertama kalinya.

Direbahkannya tubuh itu sambil menghela nafas panjang. Yeonjun melirik dua buah bingkai foto yang ada di samping ranjangnya. Satu berisi dirinya dan Soobin dan yang satu lagi berisi dirinya, Soobin, Giselle dan satu perempuan yang begitu cantik dengan mata besarnya. Yeonjun memandangi bingkai foto itu cukup lama hingga tanpa sadar justru Beomgyu lah yang hadir dalam lamunannya.

"Fuck ... aku tidak boleh merasa nyaman berada di dekatnya."



to be continued

to be continued

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Floral & Fading ✦ YeongyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang