18. I Love You

2.7K 277 24
                                    

"SUBSPACE." Suara bariton Yeonjun terdengar merdu menggetarkan gendang telinga sang submisif yang baru saja siuman. Ya, Beomgyu sempat pingsan selama 5 jam lamanya setelah terakhir yang tertinggal dalam ingatannya hanya rasa nikmat yang tidak bisa ia atasi.

Yeonjun sengaja memasukkan sebuah benda panjang berwarna pink ke dalam lubangnya sebelum ia terserang gelombang kenikmatan yang tak mau berhenti. Bahkan saat ia tersadar kini, Beomgyu masih bisa merasakan benda itu berada dalam lubangnya yang ketat dan kering. Lubricant yang sempat Yeonjun oleskan sebelum memasukkan benda asing itu sudah menguap.

"Minum ini," ucap Yeonjun lagi sambil membantu Beomgyu minum dengan benar, menopang tengkuk leher si manis agar Beomgyu bisa meneguk segelas air putih yang sudah ia siapkan.

Segelas air itu langsung tandas tak bersisa setelah Beomgyu meneguknya. Ia serahkan gelas kosong itu pada Yeonjun yang langsung meletakkannya di atas nakas. Pun si manis kembali merebahkan badannya di atas kasur empuk sang dominan. Dimana ia bisa menghirup dengan jelas bau Yeonjun dan parfumnya disana, membawanya merasa nyaman dan seperti tidur dalam pelukan Yeonjun.

Dipandanginya wajah Yeonjun yang kini menatapnya sambil tersenyum. Bahkan pria itu mengelus kepalanya begitu lembut, seolah mencoba menunjukkan pada sang submisif bahwa Yeonjun tidak akan kemana-mana dan setia menemani Beomgyu di dalam kamar.

"Lemas?" tanya Yeonjun lagi, yang hanya bisa diangguki lemah oleh Beomgyu.

"Kenapa tidak diambil itunya?" Beomgyu yang merasa tidak nyaman karena vibrator yang masih bersarang di lubangnya. Ia bahkan tidak tahu apa namanya.

Melihat Beomgyu terus bergerak mencoba menyamankan posisi, Yeonjun memposisikan dirinya tidur menyamping dan merengkuh Beomgyu dalam pelukannya. "Tidak papa. Biarkan seperti itu dan aku akan menemanimu tidur malam ini sebagai hadiahnya," ucapnya kemudian meninggalkan kecupan hangat di kening yang tertutup helaian pirang dalam pelukannya.

Beomgyu menyamankan tidurnya dalam pelukan Yeonjun. Sang dominan masuk ke dalam bed cover yang sudah menyelimuti tubuh orang di sampingnya. Pandangan mereka kini saling menatap lama. Sang submisif merasakan seolah pandangan Yeonjun itu menelanjanginya, walau faktanya bagian bawahnya memang sudah telanjang dan hanya tertutup bed cover saja.

"Kenapa kau pergi tanpa pamit padaku?" Beomgyu memulai percakapan. "Katamu, kau akan menjagaku di rumah ini."

Yeonjun tersenyum namun juga terkejut. Sepenuhnya dia lupa bahwa pernah mengatakan hal itu pada Beomgyu. Bahkan ia sendiri lupa kapan terakhir kali ia bertemu dengan pria manis di hadapannya kini. Seminggu yang lalu? Dua minggu? Entahlah. Ketika sudah berada di rumah, dunia Yeonjun seolah berhenti. Segala urusannya akan tergantikan oleh Winter dan terkadang juga Minjun.

Dia yang suka melamun, memikirkan banyak hal, ketika sudah kembali pada realita, akan melupakan apa saja yang ia pikirkan selama ini. Beban itu seolah lenyap dan menjadi angin lalu. Seperti melakukan hal yang tak bermakna namun terulang terus tanpa Yeonjun tahu kapan berakhirnya. Yang jelas, Winter masih ada disana. Dalam relung hatinya terdalam yang bahkan tak bisa diketuk oleh Beomgyu.

"Maaf aku buru-buru waktu itu. Aku jarang bertemu Minjun dan ketika sudah di rumah bersama anakku, aku seolah lupa waktu."

Bohong. Beomgyu tau Yeonjun sepenuhnya bohong. Ketika ia kembali ke rumah, yang dirasakan Yeonjun bukanlah kebahagiaan dan acara temu kangen menghabiskan banyak waktu dengan putera semata wayangnya itu. Melainkan tekanan batin yang terus didorong oleh ayah Soobin.

Ditatapnya wajah lelah Yeonjun. Beomgyu sungguh ingin mengangkat beban di pundaknya. Ia kini sedikit mengerti bagaimana gelagat Yeonjun ketika sedang berbohong dan bersikap jujur padanya. Namun sayangnya, Beomgyu hanya pernah menyaksikan sang dominan jujur pada perasaannya sendiri sebanyak satu kali.

Floral & Fading ✦ YeongyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang