Floral & Fading ✦ Yeongyu

22. Love Like A War

SOOBIN masih berada di kantor polisi. Aksinya dalam menyiksa Beomgyu terdengar oleh penghuni kamar di sebelah mereka yang langsung menelfon 911. Para pihak berwajib datang dan segera mengamankan mereka berdua; Soobin yang masih kesetanan menghajar Beomgyu yang sudah terkapar tak sadarkan diri.

Beomgyu terluka parah dengan kerusakan wajah hampir 75%. Ia mengalami retak tulang pipi. Tulang hidung patah dan dislokasi rahang. Wajah cantiknya tak hanya berlumuran darah, tetapi juga kulit yang mengelupas, menampakkan daging di dalamnya yang memutih karena pukulan Soobin yang tak tanggung-tanggung.

Menghembuskan asap rokok ke udara, Choi Soobin sang penguasa hanya diam menunggu pengacara dan Seokjin menjemputnya dari sana. Kejahatannya terampuni karena tebusan yang membungkam para pihak berwajib. Ia bebas tanpa tuntutan. Tidak ditahan atas kelakuan biadabnya yang masuk dalam data domestic violence yang mengancam nyawa Beomgyu.

Ningning datang setelah Seokjin sampai. Wajahnya cemas dan marah. Giselle berjalan di depannya dengan raut datar yang tak bisa dijelaskan. Langkahnya cepat mendahului Ningning menuju ke sahabatnya. Menatap Soobin tajam. Sedangkan sahabat tingginya hanya menatap remeh pada perempuan yang merupakan adik Yeonjun beda ibu itu.

Buagh!

Tendangan keras tak tanggung-tanggung melayang ke wajah Soobin, membawa si pemuda tinggi jatuh tersungkur dari duduknya. Seokjin ingin membela sang tuan tetapi Ningning melarangnya bergerak. Sehingga tangan kanan Soobin itu tetap diam.

"Kau gila?!" bentak Giselle saat Soobin bangkit dari posisi tersungkurnya.

Hanya kekehan tak bermakna yang diberikan Soobin pada sahabatnya. Ia tau dia salah karena sudah hampir membunuh calon pengantinnya. Tetapi jika sudah berhadapan dengan Giselle, Soobin akan memilih diam dan menerima semua serangannya. Seperti yang selama ini mereka lakukan sejak kecil.

"Bukankah dari dulu aku memang gila?"

Soobin tersenyum aneh, membawa tangannya untuk membelai pipi Giselle tetapi pukulan keras melayang lagi dari perempuan itu, mengenai pipi kanan Soobin. Rasanya memang sakit, tapi tak sepadan dengan apa yang menimpa Beomgyu.

"Kalau kau mencintainya, kau tidak akan menyiksanya, dasar bajingan!"

Giselle sudah tidak bisa menahan amarahnya lagi. Ia benar-benar tidak menyukai sifat Soobin yang sejak dulu terosebsi pada Beomgyu. Ya, sejak dulu. Karena Soobin memang mengincar si lelaki manis untuk menjadi pasangan hidupnya, bahkan sebelum ia menikah dengan Ningning.

Hanya Giselle yang mengetahui cerita itu. Ia membagikannya pada Ningning dan Karina yang merupakan sahabat karibnya. Ada misi yang harus mereka selesaikan sebelum Beomgyu benar-benar menikah dengan Soobin. Sebuah misi rahasia yang tidak diketahui seluruh keluarga Choi termasuk Yeonjun.

Misi yang akan mengungkap kebenaran dan mungkin membebaskan Yeonjun dan Beomgyu di masa depan.

"Aku yang mencintainya pertama kali. Bukan kakakmu. Jadi aku berhak melakukan apapun padanya sesuka hatiku!"

"Yeonjun oppa adalah orang yang mempertemukanmu dengan Beomgyu! Jangan berlagak seolah semua hal yang sudah terjadi selama ini hanya berisi tentangmu saja Soobin! Kalau aku tahu semuanya akan berakhir seperti ini, lebih baik dari awal aku tidak menyarankanmu untuk menyerahkan Beomgyu pada kakakku!"

Ningning paham apa yang sedang mereka debatkan. Statusnya sebagai istri Soobin tak begitu ia pusingkan. Bahkan mereka tak pernah satu kalipun berhubungan badan selama setahun pernikahan berjalan. Misinya untuk membatalkan pernikahan Soobin dan Beomgyu masih setengah jalan, bukti yang terkumpul belum lengkap.

"Lalu sekarang kau marah padaku?! Bukankah harusnya aku yang marah padamu?!" Soobin melotot nyalang pada Giselle, memajukan diri selangkah seolah akan mencekik perempuan yang seumuran dengannya itu, yang sejak kecil sudah menjadi orang terdekatnya.