19. Butterfly Effect

2.5K 279 46
                                    

SESUAI perjanjian, di malam berikutnya, Yeonjun mengajak Beomgyu untuk makan malam bersama di sebuah restoran mewah di San Antonio. Kali ini Yeonjun memilih tempat yang dekat saja karena persiapannya serba mendadak. Pagi tadi, Yeonjun sudah menyuruh Taehyun untuk reservasi Ocho Lounge di hotel Havana yang hanya berjarak beberapa kilometer dari rumah.

Masih menunggu sang submisif yang sedang mandi di kamar mandi kamarnya sendiri, Yeonjun merebahkan diri menonton acara televisi untuk mengusir kebosanan. Meskipun sudah hampir kepala tiga, sejatinya ia masih kekanak-kanakan, suka menonton acara kartun daripada berita di lingkungan sekitarnya yang pikirnya hanya akan menambah beban pikiran saja.

Beberapa kali menguap, Yeonjun melirik jam tangan yang melingkar di tangan kanannya lalu melirik pada pintu kamar mandi yang perlahan terbuka, menampakkan tubuh Beomgyu dengan tungkai panjangnya tertutup handuk sampai paha. Air-air sisa shower hangat masih menetes disana, berbeda dengan keringnya wajah dan bagian tubuh atasnya.

Mulut Yeonjun terbuka begitu saja melihat penampilan Beomgyu yang setengah basah itu. Rambut basah bekas keramas, disibakkan seluruhnya ke belakang sehingga menampakkan dahinya tanpa halangan. Kulit putih dengan sisa-sisa bulir air yang menempel, dan kedua daun telinga yang selalu memerah karena menahan rasa malu. Benar-benar pemandangan yang tak biasa untuk Yeonjun.

"Kau cantik," puji Yeonjun jujur. Ia sendiri tidak menyadari bahwa kedua daun telinganya memerah hanya karena melihat tampang Beomgyu setelah mandi, yang tak sepenuhnya kering tapi juga tak setengah basah.

"Te-terima kasih." Beomgyu menyadari warna merah di kedua daun telinga lawan bicaranya, memilih untuk berjalan cepat menuju Yeonjun dan mengambil satu stel pakaian yang sudah disiapkan sang dominan.

"Bisa minta tolong keluar sebentar Yeonjun-ssi?" pintanya penuh kehati-hatian, takut menyinggung orang yang sudah memenuhi semua ruang kosong dalam hatinya.

Yeonjun menyeringai, berdiri dari posisinya dan menarik kasar handuk yang melilit tubuh submisifnya. Kini yang ada di hadapannya hanya tubuh telanjang Beomgyu tanpa cela, dan bagian bawah sang submisif yang mulai menegang karena aksinya. Hanya sebatas ciuman dan lumatan lembut pada bibirnya, Beomgyu sudah jatuh dalam perlakuan Yeonjun dan mengalungkan kedua lengan pada leher yang lebih tua.

"Kenapa aku harus keluar jika aku bisa membantumu berpakaian, hmmm?" ujarnya dengan nada rendah, mengecup tiap inci leher Beomgyu dengan bibir tebalnya itu. Melepaskan lenguhan-lenguhan tertahan dari pasangannya yang sudah kepalang tegang.

"Ngghhh ... hentikan Yeonjun." Beomgyu menolak namun wajahnya tersenyum merasakan sentuhan Yeonjun. Sekuat tenaga lelaki manis itu mencoba melepaskan diri dari sensasi memabukkan yang Yeonjun berikan, karena jika tidak, bisa-bisa mereka terlambat datang ke tempat yang sudah susah payah direservasi oleh Taehyun atas perintah Yeonjun.

Menarik diri dengan kilat dari Beomgyu, Yeonjun mengecup kening sang submisif dan sekuat tenaga menahan hasratnya yang sudah ingin menerjang Beomgyu saat itu juga. "Mari kubantu berpakaian, Beomgyu," ujarnya menawarkan diri.

"No touching." Beomgyu menyilangkan dua tangan sambil menciptakan air muka yang lucu, layaknya siswa taman kanak-kanak merajuk pada guru.

Melihatnya, senyuman semakin mengembang, tak luntur dari wajah Yeonjun. Getaran dari kegiatan mereka barusan masih menguasainya. Tanpa Yeonjun sadari, Beomgyu telah memasuki dunianya dan memporak-porandakan apa yang selama ini telah Yeonjun pertahankan.

 Tanpa Yeonjun sadari, Beomgyu telah memasuki dunianya dan memporak-porandakan apa yang selama ini telah Yeonjun pertahankan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Floral & Fading ✦ YeongyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang