13. Dreizehn

4.7K 639 6
                                    

Mayat Seekor werewolf di temukan lagi pagi ini. Mayat tersebut ditemukan di dalam hutan, dengan kondisi yang diduga teracun beri liar. Sudah ada hampir 300 kasus kematian werewolf pada bulan ini. Pemerintah meng—

Taehyung segera mematikan televisi yang menampilkan berita kematian werewolf itu. Ia mengigit bibirnya pelan, khawatir akan kondisi Jungkook di luar sana.

Sudah berbulan bulan sejak menghilangnya Jungkook dan selama itu pula terjadi banyak kasus kematian werewolf, baik secara wajar ataupun tidak wajar.

Taehyung khawatir, sungguh. Ia berharap diantara ratusan werewolf itu tidak ada Jungkook disana.

Taehyung masih sering berkeliling kota untuk mencari Jungkook, berharap bahwa anak itu hanya tersesat dan Taehyung dengan mudah menemukannya. Namun lagi lagi Taehyung harus menelan rasa kecewa karena Jungkook tidak ada di sudut kota manapun.

Keberadaan Yoongi juga tidak berbeda jauh dengan Jungkook, ia sering mendapat kabar dari Jimin jika pencariannya tak membuahkan hasil apapun.

"Jungkookie, kau dimana? Hyung berharap semoga kau baik-baik saja." Gumamnya pelan.

***

Jungkook menatap langit-langit tempat dirinya berada. Ia bosan disini, namun kaki dan tangannya terikat membuatnya bingung melakukan apa.

Ia kemudian mengamati tubuhnya sendiri, sepertinya ia sudah bertambah besar. Ikatan di tangan dan kakinya terasa lebih kencang membuat dirinya berasumsi demikian.

Mata bulatnya melirik lirik sekitar, mungkin sedikit berimajinasi dapat menghilangkan rasa bosannya. Membayangkan Taehyung berdiri di sampingnya dan menunjukkan senyum kotak andalan pria itu.

Namun imajinasinya harus buyar ketika seorang perawat berjalan ke arahnya. Jungkook menghela nafas lelah, ini waktunya pemeriksaan, yang berarti selang infusnya akan disuntikkan cairan yang membuat tubuhnya lemas.

"Bisa tolong longgarkan ikatannya? Ini terlalu kencang dan sedikit sakit." Ujar Jungkook setelah sang perawat menyuntikkan cairan pada selang infusnya.

"Aku janji tidak akan kabur." Lanjutnya cepat saat mendapat tatapan tidak percaya dari sang perawat.

"Kookie? Masih mengingatku?" Tanya sang perawat sambil mengendurkan ikatan tangan Jungkook.

Jungkook mengernyit, ia merasa familiar dengan suara itu. Namun otaknya tidak dapat memproses wajah dibalik masker itu.

"Aku Seokjin, kita pernah bertemu dua kali saat kau baru dibawa Taehyung." Jungkook ingat sekarang, perawat di depannya ini adalah orang yang berkunjung ke flat untuk memeriksa dirinya.

Seokjin sedikit melirik Jungkook saat tidak mendengar respon apapun dari anak itu. Betapa terkejutnya ia saat melihat wajah Jungkook yang memerah hendak mengeluarkan air mata.

"Ke—keluarkan aku dari sini. Ku—kumohon, aku rindu Taehyung hyung." Ujar Jungkook terbata berusaha menahan air matanya.

"Kookie tenanglah, tunggu beberapa bulan lagi, hyung akan mengeluarkanmu dari sini." Ujar Seokjin sambil berbisik.

"Ba—bawa Yoongi juga."

"Iya, hyung akan membawa kalian keluar dari sini. Tapi tolong kau harus berpura-pura tidak mengenal hyung."

Jungkook yang mendengar itu segera mengangguk, wajahnya memerah dengan genangan air mata di sudut mata bulatnya.

"Tetap bersikap seperti biasa, jangan buat orang lain curiga." Ujar Seokjin kemudian pergi meninggalkan Jungkook.

-tbc-

Baby Wolfie [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang