Jam makan siang telah berakhir, kafe yang tadinya ramai kini hanya tersisa beberapa pengunjung. Beberapa karyawan kafe juga sudah mulai mengambil jatah makan siang milik mereka.
Taehyung melepas apron, kemudian ia mengambil nampan sesuai jatah makan siangnya lalu masuk kedalam ruangan miliknya.
Saat membuka pintu ruangan, ia melihat Jungkook yang duduk di sudut ruangan dengan lutut yang ditekuk dan kepala disembunyikan diantara lengannya. Bahu kecilnya sedikit bergetar, seperti sedang menangis.
Taehyung yang melihat itu langsung meletakkan nampan makan siangnya diatas meja, dan buru-buru menghampiri Jungkook.
"Kookie." Panggilnya pelan sambil menyentuh bahu bergetar di depannya. Jungkook yang mendengar suara Taehyung langsung mendongak, ia melihat Taehyung di depannya dan langsung masuk kedalam pelukan Taehyung.
"Hyung, ta—kut." Ujar anak serigala itu terbata.
"Jangan takut, hyung ada disini." Ucap Taehyung menenangkan sambil mengusap surai raven milik Jungkook.
"Maaf ya, tadi hyung melupakanmu. Ayo makan siang, perutmu pasti sudah lapar." Setelah mengatakan itu Taehyung langsung menggendong Jungkook menuju sofa untuk makan siang.
***
Acara makan siang Taehyung dan Jungkook telah berakhir. Kini Taehyung sedang berada di luar membantu melayani pelanggan, sedangkan Jungkook duduk di atas karpet ruang kerja Taehyung dengan tangan memegang krayon.
Tadi sebelum Taehyung pergi meninggalkannya, Taehyung memberinya krayon dan buku gambar yang ia minta di toko buku waktu itu.
Setelah beberapa menit sibuk dengan krayon miliknya, ia merasakan haus yang melanda tenggorokannya. Menolehkan kepala kearah sekitar, namun tidak mendapati sesuatu yang bisa ia minum.
Kemudian Jungkook beranjak keluar ruangan, meninggalkan buku gambar dan krayon miliknya yang berserakan begitu saja.
Saat sampai di luar ruangan, Jungkook bingung. Banyak orang yang sibuk berlalu-lalang dengan tangan tangan yang sibuk memegang sesuatu.
Banyak suara yang bersahutan membuatnya bingung. Jungkook menatap keadaan sekitar, namun tidak menemukan keberadaan Taehyung.
Matanya berkaca-kaca, pikirannya melayang dimana ia mendengar suara tembakan di hutan. Jungkook jatuh terduduk, menyembunyikan kepalanya diantara kedua lutut miliknya.
Bahu kecilnya bergetar, air mata miliknya turun mengaliri pipi tembamnya. Isakan kecil mulai terdengar, namun orang yang berlalu-lalang tak menghiraukannya.
Beberapa kali ia memanggil Taehyung, berharap agar cepat datang menemuinya. Rasa haus di tenggorokannya sirna, berganti dengan rasa takut yang lebih mendominasi.
Hoseok yang kebetulan berjalan di dekat situ, langsung menghentikan langkah saat mengetahui anak kecil yang tadi pagi ditemuinya meringkuk di depan pintu kerja Taehyung.
Hoseok memberi tahu pelayan kafe yang berpapasan dengannya untuk memanggil Taehyung, menemuinya di ruang kerja pria Kim itu.
Kemudian ia segera menghampiri Jungkook yang masih meringkuk di depan ruangan Taehyung.
"Halo, kau kenapa?" Tanya Hoseok ceria saat sudah berada dihadapan Jungkook.
Jungkook mendongak, menatap orang asing didepannya. Ia kemudian memundurkan tubuh, menatap takut kearah orang asing itu.
Hoseok yang berniat membantu Jungkook itu berjalan mendekat, ia sedikit heran, mengapa buntalan serigala di depannya ini terlihat ketakutan.
"Hyung!"
Tiba-tiba Taehyung muncul di belakang Hoseok. Jungkook yang melihat Taehyung langsung berlari menghampiri dan lompat ke arahnya.
Beruntungnya Taehyung tidak terjatuh, hanya sedikit oleng. Jungkook yang berada didekapannya tiba-tiba menangis keras, tangan mungilnya menggenggam kemeja yang dipakai Taehyung dengan erat.
"Kookie? Ada apa?" Tanya Taehyung lembut, dengan tangan yang mengusap punggung Jungkook.
"Takut hyung tinggal." Balas Jungkook dengan sesenggukan.
"Tak apa, hyung disini. Maaf tadi sempat meninggalkan mu." Taehyung tetap mengelus punggung Jungkook, berusaha menenangkan tangis buntalan serigala miliknya.
-tbc-
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Wolfie [END]
FanfictionTaehyung sedang menjalani wajib militer ketika menemukan anak werewolf. Dan ketika melihat mata emas milik anak itu membuatnya terpikat, menumbuhkan rasa ingin melindungi. Berakhir membawanya pulang tanpa sepengetahuan sang komandan. OLD!KTH KID...