19. Neunzehn

4.6K 491 18
                                    

Jungkook yang sedang asyik memasak sarapan di dapur, dikejutkan dengan tangisan keras dari kamar. Segera ia mematikan kompor dan beranjak untuk mengecek asal suara tersebut.

Sesampainya di dalam kamar, ia melihat Taehyung yang menangis keras dengan wajah yang memerah.

"Hyungie? Ada apa?" Tanyanya sambil berjalan mendekat.

Taehyung yang mendengar suara itu segera mendongak, ia mematung sebentar saat melihat Jungkook yang berjalan ke arahnya.

Saat ia telah sadar dari rasa kejutnya, segera Taehyung beranjak memeluk Jungkook. Jungkookie-nya kembali, dan kejadian semalam bukanlah mimpi.

Jungkook yang kebingungan itupun tetap membalas pelukan Taehyung, mengusap surainya pelan, "hyungie? Kenapa?"

"Tidak, kupikir semalam adalah mimpi." Jawabnya.

Mendenger itu Jungkook semakin memeluk erat Taehyung, menegaskan pada pria tersebut bahwa ia benar benar disini.

"Hyung, cepat bersihkan dirimu kemudian pergi ke meja makan. Aku telah menyiapkan sarapan untuk kita." Perintah Jungkook.

Taehyung hanya mengangguk, seraya berkata "baiklah." Namun tak ada yang beranjak dari posisi tersebut.

***

Setelah beberapa menit menggosok gigi dan mencuci muka, kini Taehyung telah duduk manis di meja makan, menunggu Jungkook menyiapkan makanan mereka berdua.

Sepiring *pancake* dengan siraman sirup maple diletakkan di depan Taehyung. Sangat menggoda untuk segera dilahap.

"Selamat menikmati hyung, maaf bila rasanya aneh."

Taehyung mengangguk mendengarnya, segera ia mengambil peralatan makan dan mulai makan dengan lahap.

Rasa pancakenya tidak terlalu buruk, hanya sedikit terlalu manis, namun masih bisa diterima.

Taehyung tiba-tiba meletakkan 2 lembar pancakenya dalam piring Jungkook. Sedangkan pria itu mendongakkan kepala bingung.

"Untukmu. Lihat pipimu sangat kurus." Ujarnya menjawab kebingungan Jungkook.

Sedari tadi Taehyung memang diam-diam memperhatikan Jungkook. Seingat Taehyung sebelum Jungkook hilang, pipi anak itu berisi penuh, Taehyung terkadang gemas dengannya.

Namun kini pipi Jungkookie-nya tidak berisi seperti dulu, bahkan Taehyung sempat melihat samar tulang pipinya.

***

Kini keduanya berada di supermarket, Taehyung yang asyik memilih sereal dengan Jungkook di sampingnya membawa troli belanja.

Setelah membandingkan harga, Taehyung telah memutuskan untuk mengambil sereal yang biasa ia makan. Namun sayangnya itu diletakkan di rak atas, tangannya tak dapat menggapai sereal tersebut.

Melihat Taehyung yang kesusahan mengambil sereal, Jungkook berinisiatif mengambilkan untuk hyung-nya. Ia dengan mudah mengambil kotak sereal yang di inginkan Taehyung.

"Terimakasih."

Taehyung masih tak percaya, Jungkookie kecilnya tumbuh menjadi seorang pemuda dewasa. Bahkan tingginya melebihi tinggi Taehyung.

Ia kadang masih terkejut bahwa Jungkook kecilnya telah tumbuh dewasa.

Jungkookie-nya dengan pipi tembam kini telah menjadi Jungkook dengan rahang yang tegas.

Ah ia sedikit merindukan Jungkook kecilnya sekarang.

"Hyungie? Hyung?"

"Ah iya Jungkook?"

"Bisakah kita membeli es krim saat pulang nanti?"

"Tentu saja, kita bisa mampir ke kedai es krim nanti."

Bagaimana pun perubahan fisik Jungkook, ia tetap Jungkook milik Kim Taehyung.

-tbc-

A/N
Haiii, mau kasih tau aja nih...
Kalau kalian masih bisa request adegan bonus chapter yaaa~ ditunggu sampai aku publish epilog.

Jadi, yang mau request jangan sungkan sungkan.

See you.

Baby Wolfie [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang