Epilog

5.3K 493 45
                                    

Jungkook kini memiliki aktivitas rutin, setiap hari ia akan pergi ke tempat pelatihan untuk menjalani kursus bersama dengan teman teman seperti dirinya.

Mengingat mereka semua harus mengejar berbagi pelajaran yang sempat tertunda saat mereka diculik.

Sepulang dari tempat pelatihan, ia akan mampir ke kafe Taehyung dan membantunya di dapur.

Taehyung sebenarnya sudah menyuruh Jungkook untuk pulang ke flat terlebih dahulu, agar Jungkook bisa segera mengerjakan tugas tugasnya. Namun anak itu bersikeras untuk tetap membantunya di kafe.

Seperti hari lainnya, kini Jungkook sedang berada di dapur kafe, membuatkan pesanan minuman milik pelanggan.

"Jungkookie, pulanglah. Ini sudah sore, kau harus mengerjakan tugasmu." Peringat Taehyung.

"Ah, iya hyung sebentar," Jungkook segera menyelesaikan minuman buatannya, setelahnya ia memberikan pada pelayan untuk diantarkan.

Setelah selesai dengan pekerjaannya, Jungkook segera membersihkan diri, melepas apron yang ia kenakan dan mencuci tangan.

"Hyung, aku pulng dulu ya." Pamitnya setelah mengambil tas dari ruangan Taehyung.

***

Taehyung pulang saat jam makan malam tiba, sekaligus ia membawa beberapa bungkus makanan untuk makan makan malam.

Sesampainya di depan flat ia segera membuka pintu dengan kartu akses miliknya. Di ruang tamu Taehyung melihat Jungkook duduk mengerjakan tugas, dengan laptop menyala dan beberapa buku berserakan.

"Jungkookie, hyung pulang..."

Mendengar kedatangan Taehyung, Jungkook beranjak dari tempay duduknya menghampiri Taehyung.

"Hyung membawa makan malam apa?" Tanyanya penasaran, mengikuti langkah Taehyung menuju dapur.

"Coba tebak, makanan kesukaan mu."

"Steak!!" Jawabnya semangat.

Taehyung terkekeh melihat tingkah lucu Jungkook, ia mencubit pelan pipi tirus milik anak itu.

"Kau harus makan yang banyak. Lihat ini, pipimu tak sepenuh dulu."

"Ah hwung!"

***

Taehyung semakin mengeratkan selimut pada tubuhnya, udara malam yang semakin dingin benar benar menusuk kulitnya.

Ia berada di balkon apartemen, duduk memandangi langit malam dengan secangkir coklat hangat.

Entahlah, malam ini ia sedang ingin memandangi langit malam yang bertabur bintang.

"Hyung?" Itu suara Jungkook, anak itu sepertinya terbangun terlihat dari wajahnya yang masih mengantuk.

"Kookie? Kenapa kemari? Lanjutkan tidurmu."

Bukannya menurut, anak itu malah mendudukkan diri di kursi sebelah Taehyung. "Hyung tidak ada di sebelahku, jadi aku terbangun." Gumamnya.

Taehyung terkekeh mendengarnya, tangannya terulur untuk merapikan surai raven Jungkook. "Kembalilah kedalam Kookie, disini dingin."

"Tidak. Aku ingin disini, menemani hyung."

Taehyung tersenyum mendengarnya, segera ia membentangkan selimutnya dan membaginya dengan Jungkook.

"Hyung kenapa disini?" Tanya Jungkook setelah menerima selimut dari Taehyung.

Taehyung mengendikkan bahunya, "hanya ingin."

"Hyung memikirkan sesuatu ya? Tentang kafe? Tagihan bulanan? Atau tentang biaya pendidikan ku?" Tebaknya.

"Tidak ada Kookie, hyung hanya ingin duduk saja disini."

"Hyungie, aku janji. Nanti kalau aku sudah bekerja, aku akan membantu hyung untuk melunasi tagihan bulanan." Janjinya dengan menggebu.

Taehyung terkekeh melihat anak itu. Lihat, badannya saja yang besar, namun jiwanya masih seperti Kookie kecilnya.

"Jangan pikirkan itu Kookie, untuk sekarang kau hanya perlu fokus pada pendidikan mu."

Mendengarnya Jungkook hanya bisa mengangguk, kemudian ia mendongak ke atas memandang langit malam yang tampak indah di matanya.

"Hyung. Bulannya, cantik ya?"

END

A/N
Tes... Tes...
Makasi banyak yaa yang udah baca cerita ini, walaupun sempet terbengkalai hampir setahun. Makasi banyak pokoknyaa. See you...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 19, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Baby Wolfie [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang