'jika diri tidak mampu berdiri, maka duduk adalah salah satu solusi 👍'
★...
"Zella udah siap belum?" Ujar Salma sembari memasuki kamar putrinya.
Azella yang sedang bercermin merapikan penampilannya menoleh pada pada sang mama.
"Udah mah. Kenapa?""Dibawa ada teman kamu yang nungguin," wanita itu tersenyum kepada putri tersayang.
Azella mengerutkan keningnya tidak mengerti.
"Teman? siapa ma?"Kali ini Salma tersenyum menggoda.
"Cowok. Namanya Del- ah iya, Adelio katanya." Azella menepuk dahinya. Gadis itu lupa kalau semalam Adelio bilang padanya akan menjemput. Ia juga lupa kalau Adelio juga tau rumahnya."Pacar kamu yah?" Tanya Salma saat mereka berjalan keluar dari kamar Azella.
"Gak ma.. mama apaan sih!" ujar Azella salah tingkah.
"Ngapain?" Tanya Azella menghampiri Adelio yang sedang duduk di teras rumah.
Adelio tengah asyik memainkan gawai, langsung menoleh saat mendengar suara yang menyentuh indra pendengaran, kemudian berdiri.
"Mau jemput."
"Gak usah. Gue bisa berangkat sendiri kok." Tolak Azella halus.
"Terus ngapain gue nungguin lo kalau akhirnya lo berangkat nggak sama gue?" Jawab Adelio menatap Azella.
Azella yang mendengarnya menghela nafasnya.
"Ya udah, ayo!""Ini helm lo," Adelio menyerahkan helmnya pada Azella.
"Orang bilang lo cowok kutub, kayak tembok. Tapi sejauh yang gue tau lo nggak kayak gitu amat deh," ujar Azella sambil memakai helm yang diberikan Adelio.
"Jangan dengerin kata orang." Ujar Adelio menaiki motornya yang diikutin oleh Azella.
"Kenapa belum jalan?" Tanya Azella karna Adelio belum juga menjalankan motornya.
" Lo mau jatuh?"
"Ha?"
"Pegangan. Gue bawa motornya kencang," ujar Adelio menarik tangan Azella diperutnya. Sontak membuat Azella terkejut.
"Jangan dilepas." Kemudian Adelio menjalankan motornya meninggalkan perkarangan rumah Azella.
Saat dalam perjalanan menuju ke sekolah, tak ada percakapan di antara mereka. Hanya ada suara kendaraan yang menemani. Keduanya sibuk dengan pikiran masing-masing.
"Kenapa berhenti?" tanya si gadis.
"Kok berhenti?" Tanya Azella karna Adelio tiba-tiba memberhentikan motornya.
"Mau isi bensin dulu."
Azella mengangguk lalu turun dari motor. Apa yang dilakukan oleh si gadis, membuat orang yang mengisi bahan bakar tersenyum, bahkan sang jejaka tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
AZELLA ✓
Teen FictionThe mission of 30 day!!! Ketika takdir memisahkan, akan tetapi takdir pula yang mempertemukan kembali, meskipun tanpa ada unsur kesengajaan. Azella terpaksa harus pindah sekolah, atas perintah sang papa. Namun, siapa sangka, bahwa tempat tersebut, j...