'jika kita ditakdirkan bukan untuk bersama, mengapa pertemuan dan rasa ini ada?'
...
Di suatu tempat, terlihat seorang lelaki tengah dipukul habis-habisan oleh seseorang.
"Lo, 'kan, yang sudah teror Amira?" Laki-laki yang ditanya, hanya bisa menahan sakit.
"Gue enggak pernah melakukan itu!"
Satu pukulan berhasil mendarat lagi di wajah. Ia diikat, sehingga tidak bisa berbuat apa-apa."Terus, siapa, hah? Cuma lo yang tahu tentang kejadian itu!" bentak si laki-laki, yang sedari tadi memukul serta menendang.
"Gue sudah bilang, itu bukan gue! Kalau memang mau, sudah lama gue kasih tahu semua orang."
"Lo tahu akibatnya, 'kan? Kalau sampai itu terjadi, maka jangan harap keluarga lo akan tenang. Gue pastikan, mama lo enggak ada lagi!" ucap si penyiksa, seraya memegang kerah baju orang di hadapan dengan kasar.
"Gue tahu. Karena itu, makanya gue enggak pernah bilang siapa pun."
"Awas saja, kalau benar itu lo!" Ia melangkah mundur dari laki-laki yang babak belur."Lepasin dia!" teriak orang tersebut, kepada anak buah. Mereka segera pergi dari sana.
***
Hari ini, Azella memutuskan untuk datang berkunjung ke pemakaman kota. Sesampai di sana, ia berdiri mematung, karena melihat seseorang yang tengah berjongkok di depan makam Ray.
"Maafkan gue. Ray." Terdengar suara sedih, begitu penuh luka.
"Tapi, lo yang tenang, ya. Di sini, gue akan bantu Azel buat menghukum dia.
Lelaki itu mengusap batu nisan sepupu anak dara tersebut. "Maaf. Gue sudah kehilangan lo dan enggak mau harus kehilangan mama. Lo tahu itu.
" Air mata jatuh begitu saja. Ia segera menghapus kasar.
"Kak?" panggil Azella. Laki-laki itu terkejut, lalu menoleh ke belakang.
"Az-el? Kenapa kamu di sini?" Ia segera berdiri, berhadapan dengan gadis manis tersebut. Sang pemuda berharap, semoga dia tidak mendengar apa pun perkataan yang diucapkan tadi."Jadi, Kak Daffa tahu semua tentang kejadian itu?" tanya Azella lirih. "Kenapa enggak bilang Azel?"
Orang itu merupakan anggota Agler. Namun, sudah lama tidak berkumpul di base camp. Ia hanya menunduk.
"Maaf."
"Kakak tahu, 'kan, kalau Ray sangat berharga di hidup Azel? Tapi, kenapa tentang ini, enggak beritahu aku?" Remaja putri terus meneteskan air mata, sehingga membuat Daffa merasa bersalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
AZELLA ✓
Novela JuvenilThe mission of 30 day!!! Ketika takdir memisahkan, akan tetapi takdir pula yang mempertemukan kembali, meskipun tanpa ada unsur kesengajaan. Azella terpaksa harus pindah sekolah, atas perintah sang papa. Namun, siapa sangka, bahwa tempat tersebut, j...