19. kenyataan pahit Adelio

8.8K 663 20
                                    

'Semakin besar luka yang kau terima. Semakin cepat kau terbebas dari masalah.'

Adelio sedang bersiap-siap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Adelio sedang bersiap-siap. Hari ini seluruh keluarganya akan berkumpul. Seperti biasa sudah jadi rutinitas keluarga Hermawan berkumpul bersama semuanya setiap 3 bulan sekali. Karna mereka setiap hari selalu sibuk dengan kerjaan masing-masing.

Kali ini mereka Adelio dan Bima berangkat bersama ke Bandung rumah kakek dan neneknya.

Acara makan malam kali ini mereka merasa ada yang kurang dan kosong.

"Nek kak Rita sama mas Adit mana?" Tanya Bima disela-sela kegiatan mereka sebelum memulai aksi makan malamnya.

Hermawan lansung menoleh pada Bima dan melirik sekilas pada Adelio.
"Oh itu kak Rita dan suaminya lagi diluar negeri. Kali ini dia nggak bisa ikut," Bima yang mendengar nya mengaguki nya. Mendengar cara bicara kakeknya ia mengerti maksudnya.

"Adelio gimana kabar kamu?" Tanya Hermawan pada Adelio yang sedang bercanda dengan seorang anak perempuan.

Mendengar perkataan kakeknya Adelio tersenyum.
"Baik kok kek,"

"Sekolah kamu gimana?" Tanya firman putra pertama Hermawan.

"Gitu-gitu aja om,"

Sedari tadi Bian yang juga ada disana kesal sendiri melihatnya. Ia mengepalkan tangannya kuat dibawah meja. Kalian pasti bertanya kenapa ada Bian? Jawabanya adalah Bian juga termasuk keluarga Hermawan ia putra dari Firman.

"Sepi ya," ujar Bian tiba-tiba.

"Sepi?" Ulang neneknya.

"Iya sepi nggak ada ocehan dari Adelia. Biasanya Adelia yang buat kita tertawa dengan ocehannya." lanjut Bian melirik Adelio dengan tatapan datar.

"Bian! Adelia sedang sekolah diluar negeri. Dia tidak bisa datang!" ujar firman berusaha memperingati Bian.

"Sampai kapan sih kalian sembunyin semua ini?" Ujar Bian lantang. Ia sudah terlanjur kesal sedari tadi melihat semua orang peduli pada Adelio. Sedangkan dia tidak ada satupun yang menanyakan keadaan nya.

"Sembunyiin apa?" Tanya Adelio.

"Sudah-sudah sekarang kita mulai makannya." ujar Hermawan melerainya.

"Kek apa yang kalian sembunyiin dari Delio?" Tanya Adelio melirik semua orang yang ada di sana.

Adelio melirik pada orang tuanya.
"Bun? pah?" Raymond dan istrinya hanya bisa diam tidak bisa berkata apa-apa lagi.

"Gak ada yang kami sembunyikan. Ya sudah, sekarang kita makan!" putus Raymond.

Bian tiba-tiba terkekeh.
"Kenapa kalian semua nggak bilang aja kebenarannya sama dia?" Tunjuk Bian pada Adelio.

"Kita semua disini tau. Kalau penyebab Adelia nggak ada disini sekarang itu dia," lanjut Bian sekali lagi. Sontak membuat semua memandangnya dengan tatapan marah. Kecuali Adelio yang tidak tau apa-apa.

AZELLA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang