Harusnya sekarang Ranya sudah pulang, harusnya sekarang Ranya berada di dalam kamarnya, harusnya sekarang Ranya sudah merebahkan diri dan bermimpi. Iya, Ranya selalu menyempatkan tidur siang jika jadwal kuliahnya selesai lebih cepat.
Namun nyatanya gadis itu sedang berada di fakultas olahraga, tepatnya duduk di bawah pohon mangga samping lapangan futsal kampus. Siapa lagi kalau bukan karena Lili dan Renata yang menyeretnya untuk kemari.
Kedua temannya itu memang gemar menonton olahraga, berbeda dengan dirinya yang selalu mageran. Melihat orang lain berlarian kesana kemari saling berebut bola saja sudah membuatnya merasa lelah, apalagi jika ia turun dan ikut serta. Membayangkan pun Ranya sudah tidak ingin.
"Udah deh Nya sekali-kali lo ikut kita berdua gini, dijamin dah lo gak akan nyesel" ucap Renata sembari memandang para mahasiswi ukm futsal yang sekarang tengah latihan.
Ranya hanya memutar bola mata malas, sungguh ia ingin segera pulang dan merebahkan diri. Apa kedua temannya itu tidak lelah, ia saja sudah lelah setelah hampir seharian bertarung dengan statistika.
"Sabar ya Nya, bentar lagi yang main cogan-cogan kok, ini yang pemain cewek cuma pembukaan aja" Lili mencoba menabahkan hati Ranya, tau jika temannya itu ingin segera pulang.Benar, setelah menunggu beberapa saat para pemain futsal yang awalnya terdiri dari perempuan sekarang sudah berganti menjadi lelaki rupawan. Tidak bisa di pungkiri, para pemain futsal kampus mereka memang patut diacungi jempol untuk kadar ketampanannya, tapi bagi Ranya masih ganteng Lucas member boyband WayV kemana-mana.
Gemuruh tepukan Ranya dengar, ia memandang sekitar lapangan. Ternyata banyak juga mahasiswa yang menonton, padahal ini hanya latihan rutin saja. Pasti jika sedang sparing dengan kampus sebelah akan lebih penuh lagi, bahkan mungkin akan meluber sampai ke koridor kampus.
"Tuh tuh liat, yang nomor punggung 09 dah gue tag tuh" Renata menunjuk seorang lelaki dengan nomor punggung 09, sepertinya kakak tingkat mereka
"lah Bang Chandra maksud lo Ren?" tanya Lili pada Renata
"Yoi, dia ketua gue di UKM dance"
"Anjir dia dah punya pacar bego"
"Hah kok gue ga tau?" Renata, gadis itu terkejut mendengar fakta bahwa kakak tingkat kesayangannya itu sudah memiliki tambatan hati.
"Mending lo sama Haris noh" Tunjuk Lili pada seseorang
Ranya tidak tahu siapa yang mereka maksud, Haris, dia baru mendengar nama itu.
"Haris yang mana sih?"
"Lo gak kenal? gue kira dia sepupu lo apa sodara lo gitu Nya, soalnya muka kalian berdua mirip" ucap Lili pada Ranya, sedangkan Renata mengangguk membenarkan perkataan temannya.
"Dih semua aja lo sama-samain sama gue, kemarin si Jonath, sekarang si Haris Haris itu"
Astaga Tuhan, Sepasaran itu kah wajah Hiranya?
"Hahah ya abisnya mata kalian sama, sama-sama sipit tajem gitu Nya" pernyataan Renata sungguh tak masuk kedalam akal Ranya. Memangnya kalau sama-sama bermata sipit berarti mereka bersaudara?
Sampai tiba-tiba mata tajam Ranya tidak sengaja mendapatkan objek. Sebuah objek yang terlihat sangat menawan dimatanya. Tubuh yang sudah banjir keringat itu masih gesit merebut bola lawan, terlebih lagi tatapan fokusnya yang sungguh menarik perhatian Ranya.
Sosok lelaki yang tengah berlari menggiring bola menuju gawang. Dan...
"GOOOOOOOOLLLLL.......!!!" Entah mengapa Ranya jadi bersemangat sekarang, membuat Lili dan Renata menatap dirinya bingung.
![](https://img.wattpad.com/cover/253718057-288-k697712.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Kita ; [ Renjun • Yeji • Mark ]
FanfictionRanya jatuh cinta pada lelaki itu, entah pada si receh atau si mulut pedas. Hiranya tidak tahu ia benar-benar jatuh pada hati yang mana. Juang tidak mengerti perasaannya, yang ia tahu gadis itu sangat mengganggu hidupnya. Mark, dia baik, hanya saj...