Langit malam semakin terlihat gelap, angin kencang berhembus, bulan tak menampakkan diri tertutupi mendung.
Mark baru saja keluar dari ruang himpunan, selain mengikuti ukm futsal Mark juga turut aktif dalam himpunan jurusan teknik sipil. Hari ini ia baru saja selesai mengikuti rapat rutin yang berakhir pulang sedikit terlambat dari biasanya.
Ia berjalan menuju dimana mobilnya berada. Sepertinya malam ini akan turun hujan karena langit sama sekali tak menampakkan binarnya.
Mark mulai mengendarai mobil nya keluar dari area kampus, tiba-tiba saja netranya menemukan sosok yang tidak asing sedang duduk menunduk diam di halte depan. Mark menepikan mobil menghampiri perempuan satu tingkat di bawahnya itu.
"Aruna, kok masih disini?" Yang ditanya mendongakkan kepala melihat siapa yang menyapa.
"Eh lo kak kirain siapa, iya nih belum ada jemputan mau order gojek hp gue mati hehe" Ranya mengangkat ponsel menunjukkan layar hitam pada Mark.
"Bareng gue aja yuk"
"Jangan deh kak ngerepotin"
"Eh gak papa kok santai aja sama gue mah"
Ini bagaimana Ranya bisa santai kalau Mark saat ini sedang duduk di sebelahnya sembari tersenyun manis. Lelaki itu mana tahu kalau sejak tadi Ranya sudah menahan diri agar tidak terlihat salah tingkah.
"Udah yuk, mau hujan juga nih kayaknya" Mark berdiri menarik lengan gadis itu agar mau ia antar.
"Makasih kak maaf kalau jadi ngerepotin lo" Ujar Ranya setelah ia selesai memasang seatbelt.
"Dibilang santai aja sama gue, eh lo laper gak?" Mark mulai menjalankan mobilnya kembali.
"Biasa aja sih kak gue belum laper banget"
"Mau makan sama gue?"
"Eh?" Ranya bingung sesaat, apakah ini maksudnya Mark ingin mengajak ia makan berdua saja.
"Bukan di tempat yang bagus sih, cuma warmindo doang. Kayaknya gerimis gini enak makan indomie"
Sekarang langit memang sudah mulai turun hujan, tidak terlalu deras tapi terlihat banyak pengendara motor yang menepi berteduh.
"Boleh kak, gue juga udah lama gak makan di warmindo" Ranya mengangguk setuju, kapan lagi ia bisa mendapat kesempatan makan malam berdua dengan Mark.
Ditemani gerimis dan lantunan lagu sampaikan sayangku untuk dia, mereka berdua asyik tertawa bersama antara Ranya yang suka ngejokes atau memang Mark yang terlalu receh.
Jujur saat ini Ranya ingin waktu berhenti saja, berdua di dalam mobil dengan crush suasana gerimis dan ditambah lantunan lagu yang mewakilkan perasaannya saat ini seolah rasa dingin akibat gerimis di luar sama sekali tak terasa. Justru pipinya bersemu panas sambil membayangkan bagaimana jika ia dan Mark adalah sepasang kekasih.
Setelah sampai di warmindo Mark meminta Ranya untuk menunggu sebentar, lelaki itu keluar dari mobil lebih dulu kemudian ia membuka pintu mobil bagian kiri. Mark merentangkan jaketnya di atas kepala menyuruh Ranya merapatkan diri disamping tubunya agar kepala gadis itu tidak terkena tetesan hujan.
Dua anak manusia itu sedikit berlari menuju tenda, pipi Ranya bersemu memerah jantungnya berdegup cepat.
Mark memesan dua porsi indomie nyemek dan dua gelas teh hangat.
Menyadari gadis yang duduk disampingnya itu diam saja Mark bertanya "Lo kedinginan ya?"
Ranya menggeleng dengan cepat, ia masih berusaha menetralkan degup jantungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Kita ; [ Renjun • Yeji • Mark ]
Fiksi PenggemarRanya jatuh cinta pada lelaki itu, entah pada si receh atau si mulut pedas. Hiranya tidak tahu ia benar-benar jatuh pada hati yang mana. Juang tidak mengerti perasaannya, yang ia tahu gadis itu sangat mengganggu hidupnya. Mark, dia baik, hanya saj...