Dua orang mahasiswa tengah menikmati semangkuk bakso di hadapan masing-masing. Lelah fisik setelah hampir seharian menghadapi dosen killer sedikit terbayarkan.
"Eh lo tau gak?" salah satu diantara mereka memulai obrolan selesai meneguk satu gelas es teh.
Biasanya kalau seseorang memulai percakapan seperti diatas, hal tersebut akan berlanjut dengan sesi ghibah.
"Apaan?"
"Masa lo ga tau sih?"
"Ya apa dulu Li?"
"Itu loh yang lagi banyak dibicarain sama anak-anak kampus"
Sang lawan bicara hanya mengangkat alis bertanya apa maksud teman dihadapannya itu.
"Kak Zahra" bisik Lili takut terdengar para mahasiswa yang tengah berada di kantin sekarang. Padahal tanpa berbisik pun berita itu sedang menjadi trending topik.
"Yang katanya punya sugardady?"
"Lo percaya gak Ren?"
"Percaya gak percaya sih gue mah, wajahnya kek polos gitu, tapi kalo diliat dari foto-foto yang kesebar ya emang udah kek gak polos sih"
"Kek minta di polosin maksud lo?" Mendengar ucapan dari Lili sepontan Renata menabok kepala gadis itu.
"Gue jadi ngeri sama lo, tapi emang bener sih, sexi banget cuy pakaiannya. Belom aja dia jadi anak ibu gue, sampe rumah jadi daging cincang"
"Denger-denger sih dia broken home, nyari sugardady biar dapet kasih sayang kali ya?"
"Bisa jadi"
Seorang gadis berjalan menghampiri tempat mereka ngobrol, sembari membawa dua botol tupperware. Entah apa isi kedua botol tersebut.
"Lama amat sih lo!" protes Renata pada sang gadis yang baru saja duduk disampingnya.
"sorry gue ambil ini dulu tadi ketinggalan di mobil" Ranya menunjukkan dua botol yang tengah ia genggam.
"Apaan dah ini?" Lili mengangkat botol tersebut, mencoba mengamati cairan yang ada di dalamnya.
"Air larutan madu sama kayu manis"
"Buat apa Nya? Kayaknya lo jarang minum beginian deh?" Renata mengernyit bingung, sahabatnya ini jarang sekali mau meminum hal-hal herbal seperti itu. Ranya lebih suka minum kopi susu atau jus buah.
"Emang bukan buat gue, buat Mark"
"Heh!, main manggil nama aja, kakak tingkat lo itu!"
"Yaudah sih, nanti juga gue panggil sayang"
"PD amat neng" Renata dan Lili tidak pernah mengira jika Ranya benar-benar naksir pada si anak futsal itu. Semalam Ranya bercerita di grup chat mereka bahwa gadis itu akan berusaha mendekati Mark.
"Gapapa penting optimis dulu, ayo deh buruan kita ke Fakultas Olahraga!" Ranya berdiri menarik kedua temannya untuk segera bergegas pergi dari kantin fakultasnya.
Iya, Renata dan Lili sejak tadi memang menghampiri Ranya ke Fakultas Ekonomi, tapi dengan niat terselubung ingin makan bakso karena bakso di kantin FE itu memang lumayan enak.
"Haha Liat Li siapa yang kemarin-kemarin ga mau kita ajak?" Renata tersenyum menggoda Ranya, di balas delikan oleh wanita itu.
Ranya, Renata, dan Lili kini mereka sudah berada di fakultas olahraga, duduk manis di bawah pohon dekat lapangan futsal. Disana mereka akan bisa melihat pertandingan secara jelas, dan yang paling utama mereka tidak akan terkena sinar matahari secara langsung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Kita ; [ Renjun • Yeji • Mark ]
FanficRanya jatuh cinta pada lelaki itu, entah pada si receh atau si mulut pedas. Hiranya tidak tahu ia benar-benar jatuh pada hati yang mana. Juang tidak mengerti perasaannya, yang ia tahu gadis itu sangat mengganggu hidupnya. Mark, dia baik, hanya saj...